ketika malam yang indah penuh dengan bintang dan bulan purnama yang memancarkan sinarnya kebumi, Aku merasa senang ketika melihat keatas langit yang begitu indah. dalam pelukan ibuku. Tersirat rasa yang bahagia karena aku adalah anak yang harus membanggakan dia.
Terbesit didalam hatiku, bahwa keluargaku akan seperti batubara yang hancur lebur terbakar api. oh tidakk .
jatuh. bintang jatuh melintas tepat dihadapanku.
"Ana, Ana, lihat bintang jatuh cepat kabulkan permintaan". Kata ibu sambil menarik narik rambutku. Yang disaat itu aku sedang melamun. Apaan si ini ibu! Pake narik - narik rambut aku segala sakit tahu!.
"Ahh, !! ibu lepaskan".
kataku sembari menarik tangan ibu.
"Boro boro kabulkan permintaan. Aku gak tahu mau permintaan apa!". Kataku dalam hati.
" Ana...!"
ibu menepuk pundak aku sekencang kencangnya.
"Ibu kita akan terpisah!!"
kataku tersentak kaget ketika ibu menepuk pundaku tadi.
"Ana..," Ibu menatapku heran
Aku menebar senyum pada ibu.
"Ihh......, kamu kenapa kok ibu ngomong malah dibalas sama senyuman. jangan - jangan..., Argghhh..., Jangan - jangan kamu gila!! ibu takut".
ibu lari terkocar kacir meninggalkan ku. Teganya dia mengatakanku gila. Tapi emang iyah si.
*****
keesokan harinya, Aku diminta untuk berbelanja kepasar.
Baiklah. Aku berangkat sendirian. Aku berjalan menyusuri jalanan yang cukup ramai ini. Oh tidak. saat diperjalanan aku merasa pirasat itu terus menghantuiku. Tak henti hentinya menggangguku oh mau apa mimpi itu??.
Akupun tiba dipasar. Aku berbelanja beberapa buah buahan dan sayuran.
"Pak berapa harga buah tomat ini?? Apakah dia punya keluarga". Kataku ngawur.
"Eh eneng. Eneng kenapa sehat kok tomat punya keluarga.., ha..., Oh iya tomat ini punya keluarga saat dipohonya tapi haha....."
"Ah bapak masaa......"
Pedagang tersebut terus menertawakan aku tak habis habisnya. sampai... bapak itu kentut dihadapanku.
"Aduhh..,Aduh.....,"
"Pak bapa kenapa?? Aduh bau lagi nih!!"
"Neng bapak sakit perut"
Aku memencet hidungku dalam dalam Karena tidak kuasa menahan harumnya kentut sibapa ini. Eh, magsudnya bau.
Kenapa bapak itu pergi meninggalkanku sendiri. Aku beralih ketoko lain saja.
Aku pulang dan kembali menyusuri jalanan ramai itu.
"Aku pulang". Aku meletakan belanjaanya didapur lalu pergi keruang tengah untuk menonton tv.
Terdengar suara ibu berteriak
"Ana.., bantu ibu masak celana dalam yang abis kamu beli!!"
"Ah ibu, masa celana dalam bisa dimasak"
"Dasar kau ini!! Cepat bantu ibu masak!!!"
"Ibu.., Kan Ana gak bisa masak!"
"Ana, Ana, Ayo bantu ibu! Gimana kalau kamu udah berkeluarga kamu nanti akan malu lho sama suamimu anak mu dan juga mertuamu. Gak papa kan sekalian belajar.
Aku pun mendekati ibu dan mulai memasak. Aku masukan ikan yang sudah dicuci dan disayat - sayat supaya bumbunya meresap kedalam ikan. Aku tak tahu cara memasak. Sungguh ini semua membuatku bingung dan takut.
Aku berlari menaiki meja makan, karena ikan yang sedang aku masak tiba - tiba menjadi hidup.
"Ana kamu apa apaan cepat turun"
"Ibu, ibu ikanya mental mental."
"Apa - apaan si kamu ini. Cepat turun! kamu ini udah gede"
Dengan terpaksa aku pun turun dari meja dan kembali memasak sambil menjerit - jerit saat ikanya meletup - letup tak karuan.
"Silahkan menikmati. ini buatan incess ana . lihat hiasanya indah banget pasti enak ayo dicoba"
Aku meletakan piring berisi nasi goreng lalu menghidangkanya untuk ayah.
"Wahhh.., kelihatannya enak nih" Puji ayah.
Ayahpun mencobanya . Namun,
"Ah..., Apaan ini! Asin. asin".
Ayah memuntahkan semua yang telah dimakannya. kasihan yah aku!! Kamu kasihan gak sama aku ?? Harus kasihan.
Wel.., gaje ya.., maafkanlah Author ganteng ini 😂😂😂. Kasih vote and saran dong, biar ceritanya tambah seru. Dan jangan lupa kunjungi @TriAditia31 disana juga ada karya - karya saya.
Jangan lupa vote and koment sertakan.
Sok atuh koment.
KAMU SEDANG MEMBACA
Legenda Piramida Biru
FantasíaSeorang anak bernama ana yang mempunyai keluarga sejahtera nan bahagia harus hancur terpecah menjadi bara api yang bubuk. Bagaimana selanjutnya??
