Pagi ini hari yang cerah. Matahari bersinar dengan cahaya kuningnya menerangi ibu kota. Membuat gadis yang sedang menyusuri koridor untuk menuju ke kelasnya dengan menggendong tas biru itu tersenyum bahagia sambil bersenandung ria.
Saat tiba di kelasnya, masih terlihat sepi. Tidak ada orang. Wajar saja sekarang masih pukul 6.10 pagi. Sudah menjadi kebiasaaan gadis itu berangkat sekolah sepagi ini. Menurutnya, tidak enak rasanya jika berangkat siang yang cenderung terlihat banyak orang berlalu lalang.
Ia lalu mengambil ponsel dan earphone dari tas nya. Lalu memasangkan kedua ujung earphone ke telinganya. Membuka aplikasi Joox dan memilih lagu Secret Love Song dari Little Mix
Ia bersenandung kecil ditemani kesepian. Sudah terbiasa dengan kesendirian membuatnya terbiasa juga dengan yang namanya kesepian.
"Woyy Rev!! Pagi-pagi udah nyanyi aja lo, mules nih perut gue, jelek banget sih suara lo" David menggebrak meja Reva yang sontak membuat gadis itu terkejut. Bisa-bisanya David berkata suara seorang Revalia Selvie Aeleasha jelek. Jelas-jelas gadis itu juara 1 lomba menyanyi solo se-ibu kota.
"Apaan sih lo, ganggu gue aja. Lagian tumben banget pagi-pagi udah dateng. Pasti ada maunya kan?" Reva menoleh kebelakang, melihat David mengeluarkan buku tulis dari tas nya membuatnya curiga. Pasti dia belum mengerjakan PR.
"Yoi, tau banget lo. Gue liat PR lo dong"
ujar David tanpa dosa.Sudah menjadi kebiasaan David berangkat pagi hanya untuk menyalin PR milik Reva. Dan sudah menjadi kebiasaan Reva juga harus menyerahkan buku PR-nya pada David.
"Gue heran deh. Kenapa sih orang-orang ngerjain PR di sekolah? Emang di rumahnya ngapain aja?" Reva memberikan buku tulis bersampul doraemon-nya pada David. Merasa tersindir David pun menjawab "Kayak lo nggak tau kebiasaan cowok aja, ya mabar lah bego" ucapnya enteng.
Reva yang sudah menebak jawaban yang diberikan David itu hanya menggeleng-gelengkan kepala lalu berbalik ke depan dan menikmati musiknya kembali.
Tidak lama kemudian, Anna-sahabat nya datang dengan senyum yang tak terhenti terukir di bibirnya. Reva sudah tahu alasan Anna tersenyum sumringah seperti ini. Apa lagi jika bukan karena cinta?
"Kenapa lo? Senyum-senyum sendiri kaya orang gila aja" ledek Reva.
"Biasa lah hati daku ini sedang berbunga-bunga" ucapnya lalu menaruh tas di bangku dan berbalik ke belakang, ke arah Reva.
"Pasti Nafes lagi kan?" goda Reva.
"Iya lah siapa lagi" ucap Anna sambil tertawa ria yang membuat Reva bergidik geli melihat tingkah sahabatnya itu.
"Kenapa lo Vel? Kusem amat muka lo" tanya Anna pada teman sebangkunya-Velyn yang tiba-tiba datang dengan mata lembab ciri khas orang yang baru saja menangis. Velyn lalu menaruh tas nya dan mulai membuka mulutnya untuk mengatakan sesuatu.
Belum sempat berbicara, Velyn sudah menenggelamkan wajahnya di meja dan terdengar suara sesenggukan dari gadis itu. Reva yang melihatnya sudah tahu pasti apa alasannya. Pasti karena patah hati.
"Kenapa sih Vel? Cerita dong sama gue" ucap Anna sambil mengelus-elus pundak sahabatnya itu.
"Gue diputusin Fadli anjir" keluh Velyn mendongakkan wajahnya lalu memeluk Anna.
"Cup cup, udah Vel. Jangan nangis. Emang kenapa dia tiba-tiba mutusin lo?" Tanya Anna penasaran sambil terus menepuk pundak Velyn.
"Gue nggak tau gue salah apa, na. Tiba-tiba dia mutusin gue tanpa alasan" lirih Velyn dengan terus menangis sesenggukan.
Reva menghembuskan nafas pelan. Sekarang masih pagi tapi sudah ada drama seperti ini? Sangat menyebalkan. Dia tidak tertarik untuk mendengar curhatan apapun lagi dari Velyn maupun Anna. Dunia ini sudah terlalu rumit baginya. Ditambah lagi dengan drama percintaan seperti ini, membuat kepalanya semakin pening. Dia pernah menghadapi persoalan macam ini. Terjebak dengan indahnya cinta, berujung dengan penyesalan yang ada. Dia tidak mau lagi mengenal cinta. Dia akan berusaha sebisa mungkin untuk menghindari itu. Terutama yang namanya pacaran, dia tidak ingin lagi. Dia takut akan menyakiti hati orang dan dirinya sendiri, lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
My BeLoved Enemy
Teen FictionRevalia Selvie Aeleasha, gadis yang tidak begitu peduli soal cinta karena cerita masa lalunya. David Mahendra Ardhani, cowok yang selalu mengganggu Reva dimanapun Reva berada. Bisa dibilang dia adalah musuh Reva. Alveno Nalendra Aryasatya, cowok mi...