8. H-1

5.1K 242 30
                                    

.

.

Melangkahkan kaki selebar mungkin Cho kyuhyun terus merubah fitur untuk menaikkan kecepatan pada treadmill-nya. Menaikkan kecepatan dari berjalan, jogging, hingga berlari dengan kecepatan tinggi.

Dengan berlari secara interval keringat terus bercucuran pada tubuh Kyuhyun. Kecepatan larinya itu terus di naikan membuat tubuhnya semakin banyak mengeluarkan keringat.

Max menghampiri Kyuhyun yang masih terus berlari, "Asisten Kim ingin bicara denganmu Mr. Cho"

Kyuhyun terpaksa menyelesaikan larinya dengan menekan tombol fitur cooling down kecepatan dari treadmill itu perlahan-lahan berkurang dan kemudian berhenti.

Kyuhyun meraih handuk kecil dan mengambil handphone yang Max berikan secara bersamaan "ada apa cepat katakan" dengan pernapasan yang masih belum terkontrol dengan baik atau mungkin emosinya yang belum membaik. Dan Kyuhyun tidak menghiraukan jika sang penelpon di ujung sana sedang meringis

"Ada masalah di Dubai, Sungmin bilang para investor yang lain secara mendadak menolak rancangan kita Kyu,"

Brengsek!

Wajah Kyuhyun semakin keras bagai batu. Walau air keringat masih bertetesan di wajahnya itu tidak membuat batu tersebut meretakkan bak pribahasa

"Kita terbang sekarang. Siapkan my private jet-plane!" Perintahnya pada Ryeowook sebelum memutus sambungannya.

Cho kyuhyun beranjak pergi dengan diikuti Max. Tidak peduli jika waktu sudah lewat tengah malam seperti sekarang sekali pun.

.
.
.

Ketika Yeonbi memasuki restoran itu kembali, pandangannya langsung menyapu ke sekeliling arah.

Masih berdiri. Yeonbi seakan kebingungan karena tidak ada tanda-tanda keberadaan Song jaerim, karena oppanya bekerja di bagian dapur bukan melayani pengunjung. Tentu saja tidak akan bertemu, apa harus ke dapur restoran untuk menemuinya. Apa boleh pengunjung sepertinya bisa masuk ke sana. Dengan pergulatan pikirannya sendiri Yeonbi masih diam

Seorang pelayan perempuan menghampirinya, mungkin karena sedari tadi dia masih berdiri di depan pintu masuk "ada yang bisa saya bantu?"

Yeonbi dengan sedikit ragu berkata "apa ada chef Jaerim" tanya-nya dengan melirik pelayan itu yang sedikit mengerutkan dahinya sekilas

Pelayan itu masih memperhatikan Yeonbi dengan seksama "maksud anda Chef Song jaerim? Dia untuk mengunjungi restoran ini jarang sekali. Tapi dia selalu berada di hotel, dan aku tidak mengetahui dia bertugas di hotel yang mananya" pelayan perempuan itu tidak pernah sedetik saja memutus tatapannya pada Yeonbi dengan pandangan menilai. Entahlah yang jelas Yeonbi semakin risih atas tatapan tersebut

Yeonbi masih mengedarkan tatapannya. Barangkali saja oppanya muncul tiba-tiba di sudut lorong seperti saat itu mereka bertemu di tempat ini

Pelayan itu tersenyum "anda penggemarnya? Kau tahu, Chef sungguh menakutkan. Dia acuh sangat tidak peduli pada siapapun. Tapi ketika datang untuk bekerja, dia tidak mau membuat ada kesalahan sekecil apa pun. Itu seksi bukan!"

"Benarkah?" 

"Ya, begitulah. Dia sempurna. Dia benar-benar populer dan banyak yang menyukainya walaupun dia, ya seperti itu lah kau tahu dia cuek" dengan memberikan senyuman sekilas, kemudian pelayan itu pergi.

Dan Yeonbi masih berdiam diri di tempat, perkataan pelayan barusan masih terngiang di kepalanya. Song jaerim menakutkan dan dia tidak ada di sini sekarang. Selama ini Yeonbi selalu berfikir bahwa ia lah yang paling menderita dari pada Jaerim. Ternyata semuanya salah, Jaerim oppanya lah yang paling menderita dan kesepian di sini. Dan karena itu sampai dia merubah sikap menjadi cuek.

Affectionate - Cho KyuhyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang