Happy reading... Be happy.. happy happy
Votenya good reader....
.
.
.Waktu sudah menunjukkan pukul satu dini hari, lampu kamar yang masih menyala terang ditambah dengan baju kemeja dan celana bahan plus ikat pinggang yang masih menempel sempurna di pinggangnya. Pantas saja tidurnya tidak nyaman dan gerah. Dan jangan lupakan posisi tidur yang tidak berubah dengan memeluk tubuh istrinya, ya istrinya benar. Yoo Yeonbi.
Rupanya mereka berdua ketiduran begitu saja entah siapa yang tidur duluan, Kyuhyun juga tidak tahu pasti
Kyuhyun merubah posisinya menjadi bersandar pada bantal. Tangannya dengan pelan mulai merapikan anak rambut Yeonbi yang menghalangi pandangannya. Mengamati wajah Yeonbi, sangat cantik. Penilaiannya sedikit berubah saat jatuh kepada sepasang mata yang tertutup, dengan melihatnya sekilas saja sudah bisa memastikan bahwa perempuan ini habis menangis. Membuatnya teringat pada saat istrinya ini tadi pulang ke rumah memang sudah seperti ini, dia harus mencari tahu. Dan saat ini juga dia harus tahu. Apa yang menyebabkan Yeonbi menangis
Kyuhyun beranjak dari tempat tidur, menuju ke kamar mandi untuk membasuh wajahnya, menanggalkan pakaiannya dengan menyisakan boxer, kemudian keluar dari kamarnya
Pada saat menuruni anak tangga Kyuhyun sudah dapat menemukan orang yang dapat memecahkan pertanyaan di kepalanya
Max, ia sudah berganti pakaian santai sedang duduk menyendiri dengan secangkir kopi di meja makan. Kyuhyun mendekat, ikut duduk di hadapan pria yang berkulit gelap itu
"Mr. Cho mau saya buatkan kopi?" Tanya Max yang sedari tadi menunggu kehadiran majikannya itu
Kyuhyun menggeleng sekilas, "air dingin saja" ucapnya pelan
Max langsung menuju ke lemari pendingin, mengeluarkan sebotol air mineral kemudian di tuangkan pada gelas kaca, dan ditaruh di hadapan Kyuhyun. Setelahnya Max kembali duduk di kursinya
"Setelah dari restoran tradisional Korea, nona Yeonbi kembali mengunjungi restoran dimana tempat bekerja Song Jaerim. Dan berdiam diri sangat lama didepan pintu apartemen Song Jaerim. Sepertinya nona Yeonbi sudah mengetahui kepergian chef itu" ujar Max
Kyuhyun memijit pangkal hidungnya, dia pusing. Kenapa semuanya tambahan rumit. Sial
"Handphone Yeonbi..." Kata Kyuhyun menggantung.
Sebenarnya dia tidak perlu tahu sedetail ini, tapi entahlah hati dan pikirannya sedang tidak sejalan. Bukankah mereka sepakat untuk tidak saling mencampuri urusan masing-masing, tapi lihat sekarang kelakuan seorang Cho Kyuhyun,
"Sejauh ini tidak ada yang janggal. Interaksi cuman dengan orang tuanya, dua hari sekali atau seminggu tiga kali. Selebihnya yang berhubungan dengan pekerjaannya dan pasien" Max menyunggingkan senyum diakhir kalimatnya pada Kyuhyun, dan Kyuhyun tahu pasti apa arti senyuman itu
Kyuhyun berdehem keras, sebenarnya sedikit malu menanyakan hal itu. Beberapa detik kemudian pikirannya masa bodo, bukankah wajar jika Kyuhyun ingin mengetahui pekerjaan Max sejauh ini dalam mengawasi istrinya itu, jadi tidak ada yang salah disini kan. Dan wajahnya kembali tak berekspresi menatap Max
Kyuhyun mengambil gelas di hadapannya yang sudah mengembun itu lalu meminumnya dengan tiga kali tegukan hingga tandas tak tersisa, kemudian berdiri dari duduknya
"Terus pantau Yoo Yeonbi. Istirahatlah" titah Kyuhyun dengan suara beratnya
Max menarik napas sebelum berkata "ada seseorang yang sedang mencari informasi profil istri anda, dan saya belum bisa memastikan suruhan siapa orang tersebut"
Kyuhyun menghela napas panjang dan mengangguk "lakukan yang terbaik"
"Ya. Dengan secepatnya" jawab Max dengan pasti dan dengan terus memperhatikan Kyuhyun
Cho Kyuhyun kembali mengangguk.dia sangat mengerti dengan apa yang Max sampaikan kepadanya barusan. Ternyata dengan mengambil keputusan untuk menikah juga bukan sebuah solusi yang tepat agar hidupnya tentang.
Brengsek memang. Dada Kyuhyun memanas, hatinya bergemuruh dengan hebat. Dia tidak dapat melakukan apapun rupanya, semuanya selalu berakhir dengan kesalahan, kan?
Perkataan orang tuanya waktu itu kini terngiang. Cho Kyuhyun menjerumuskan Yeonbi dalam permasalahan hidupnya. Ya perempuan itu tidak mengetahui apa-apa
Hah.. kau memang brengsek Cho Kyuhyun
Lalu tanpa banyak bicara lagi Kyuhyun langsung pergi meninggalkan meja makan begitu saja.
Kyuhyun masuk ke dalam kamarnya, memperhatikan Yeonbi yang sudah nyenyak, dengan terus mengamati tubuh rapuh itu meringkuk memunggungi pandangan Kyuhyun. Kemudian Kyuhyun menyelimuti Yeonbi dan dirinya bergabung
"Kau tidak mengganti bajumu..." Bisik Kyuhyun dengan suara serak tertahan di lekuk leher Yeonbi dengan mendekapnya erat. Sedangkan wanita itu hanya menggeliat sesaat
Entahlah, Kyuhyun merasa sangat nyaman jika posisi seperti ini. Tidur sambil memeluk Yeonbi?
Sungguh ini bukanlah sikap seorang Cho Kyuhyun
***
Hawa panas melingkupi tubuh Yeonbi, dengan gerakan terbatas dia merenggangkan tubuhnya. Detak jantungnya semakin meningkat saat menyadari ada sebuah tangan melingkari pinggangnya, dan bahkan deru napas Kyuhyun dapat ia rasakan.
Astaga!
Dengan cepat Yeonbi melepaskan lilitan tangan pria itu, dan kurang ajarnya Cho Kyuhyun malah semakin mengeratkan pelukannya
"Lepas..." Geram Yeonbi dengan terus mencoba melepaskan diri "Lepaskan Cho Kyuhyun, singkirkan tanganmu!!!" Lagi ucap Yeonbi
"Jangan ganggu. Aku ngantuk" gumam Kyuhyun dengan terus menyamankan posisi tidurnya
"Makanya cepat lepas tanganmu. " Yeonbi menatap jam yang tergantung di hadapannya dengan kesal dan berkata "kamu tidak bekerja, bukankan sibuk." Seharusnya pria itu mengerti dengan perkataannya, sindirannya maksudnya.
"Astaga cepat lepas Cho Kyuhyun... Ini sudah pagi!!!" Ujarnya frustasi menghadapi Kyuhyun
"Cerewet sekali seperti ibu-ibu, lima menit lagi" jawab Kyuhyun kembali berkata dengan suara seraknya khas bangun tidur
Yeonbi semakin kesal karena Kyuhyun kini melilitkan kakinya juga pada kaki Yeonbi.
Yeonbi hanya mampu memejamkan matanya, menarik napas dalam-dalam dan menutup bibirnya rapat-rapat. Jengah dengan kelakuan Kyuhyun
Lima menit kan? baiklah cuma lima menit!
Cho Kyuhyun kenapa pagi-pagi sudah menyebalkan sekali
***
-Tbc-
KAMU SEDANG MEMBACA
Affectionate - Cho Kyuhyun
RomanceMenceritakan kisah cinta seorang CEO yang memiliki sifat dingin, keras, dan kaku. Dalam usia muda dengan kejeniusannya ia mampu di sandingkan kedalam deretan pengusaha sukses korea selatan, bak istilah semakin pohon tinggi maka akan kencang pula ang...