Bertubi tubi

65 3 0
                                    

"Nggak!!!!, mama gue ga gilaaaa!!!! "

"Mama gue ga gila rin, mama gue udah sembuh, mama gue ga gilaa"

"Dia nggak gila rin" kata gue lirih dan langsung nangis meluk mereka. Erin, Siti ama Lila.

"Iya nis, mama lo ga gila kok, udah ya, jangan nangis" kata Lila nenangin gue.

"Mendingan lo pergi dulu Cit, nanti kalau waktunya tepat, lo bisa jelasin semuanya" kata Lila, tapi cukup kedengeran ama gue.

"Gue titip ya, sorry" kata dia terakhir kalinya langsung cabut pergi.

"Udah ya udah, yuk masuk, kita kekamar gue aja" ajak Siti ke gue.

Gue beranjak kekamar Siti dan tidur berharap ketika bangun semua kembali seperti semula.

**********

"Maafin gue Sit" kata gue lirih karena takut, untung emosi gue udah mulai stabil.

"Gapapa, btw lo ga kenapa kenapa kan? " tanya dia masih.

"Ga kenapa kenapa kok cawet doraemon" kata gue sambil nyubit pipi Si Siti.

"Masih bisa aja lo ngatain gue kek gitu, masih bisa ketawa juga. gue ga habis pikir ada manusia kayak lo tiba tiba nangis ngamuk, ket.." timbrung dia ga terima.

"Gue tidur kelamaan ya?" tanya gue ke Siti.

"Gue belum kelar ngomong elah. Cuma 4 jam an mungkin" kata dia bikin gue kesentak kaget, tadi kan acaranya jam 9 ini pasti udah tengah malem, dan bener aja waktu gue liat jam udah pukul 1 pagi.

"Hah? Buset wettt Itu mah lama banget, gue harus pulang wet"kata gue mau beranjak dari sana.

"Lo pulang gimana? Bukannya orang tua lo ga dirumah? " kata dia buat gue inget kalau dirumah gaada orang, haduh gimana nih, ga mungkin gue nginep disini, keadaannya ga memungkin, acaranya sampek pagi, gue ga mau ngerepotin mereka semua.

"Dianterin Kak Arris ya? " tanya dia bikin gue bingung, kak Arris? Apa dia masih disini.

"Kak Arris? Dia belom pulang?"

"Belum, katanya nunggu lo" kata Siti bikin gue kaget, nunggu gue?

"Maksut.. "

"Yaudah ayok kebawah, udah ditunggu dia" ajak dia langsung narik tangan gue.

Dia nungguin gue?

************

"Gimana udah enakan?" kata Kak Arris waktu ngeliat gue dibawah.

"Ud, udah" jawab gue gagap.

"Pulang, gue anterin" kata dia langsung aja narik tangan gue yang masih lemas gegara tadi.

"Jagain taplak warteg tersayang gue ya Kak" teriak Siti ke Kak Arris dan cuman dibales jempol tangan.

Saat diperjalan menuju parkiran keadaan justru ga bisa dikendaliin, soalnya dari gue maupun Kak Arris diem aja, kalau gue dari tadi kedinginan entah dia kenapa, mungkin balik ke sifat balok es nya.

"Nih" kata dia nyodorin jaket ke gue tiba tiba.

"Buat? " tanya gue.

"Cuciin" kata dia bikin gue jadi bingung, sebenarnya bukan bingung ini mah lebih tepatnya bego.

"Yah pakek lah, bego" kata dia.

"Gue dibegoin" kata gue sok dramatis.

"Bego tapi cantik" kata dia, bikin gue malu aja, eh salting mas ini salting.

"Mau bilang gue cantik aja apa susahnya sih, pakek dibegoin segala" kata gue.

"Susah" kata dia singkat.

"Kenapa? " tanya gue bingung.

"Soalnya manis" kata dia bikin gue tambah malu.

"Apanya yang manis?" tanya gue.

"Jaketnya" sudah kuduga, pasti kek gini lagi nih dia, ga taulah, jiwa es nya keluar.

"Ishh apaan sih. Emang jaket ada rasanya? " tanya gue lagi.

"Ya ngga lah bego, ayo masuk" ajak dia, bikin gue ngikut aja. Gue masuk, gue liat mobilnya Kak Arris bagus banget.

"Ngapain lo? " tanya Kak Arris ke gue karena gue masih lingak linguk liat mobilnya yang super wawww.

"Keren" kata gue masih liat setiap sudut mobil Kak Arris.

"Iya makasih" kata Kak Arris, heh?

"Mobilnya bukan orangnya" jawab gue santai.

"Iya gue tau, udah? " tanya dia tiba tiba.

"Heh? Udah apanya? " tanya gue bingung.

"Udah liat mobilnya? Nanti terpesona" kata dia.

"Terpesona ama apa coba? Mobil? " tanya gue.

"Terpesona ama lo" kata dia bikin jantung dag dig dug ser, ini jantung udah diskoan gak karuan, ya ampun.

"Maksut nya? " tanya gue agak gagap.

"Gapapa. Yaudah kita pulang, pakek sabuk pengaman lo" kata Arris sambil terkekeh.

"Ih ga jelasss" batin gue

CCS RebornTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang