Masya Allah

100 1 0
                                    

"Ketika kujatuh cinta. Rasanya cinta itu memaksaku tuk memilikinya."

    Aku gugup aku takut mereka melihat pipiku yg memerah ini.

    Kuberjalan sambil sesekali menatap jendela kelas disampingku. Memastikan wajahku tak terlihat grogi.

    Aku teringat semua kenangan ku bersama Tio. Kalbuku terisak. Entah kenapa?. Hatiku bagai memanggil nama Tio. Mengharapkan ia kembali dan menghabiskan waktu bersamaku.

Apa ini yg disebut rindu??

   Tio...aku.......
Aku rindu kamu...

   Mengapa jadi seperti ini?tiba-tiba aku merindukan Tio. Namun yg kurasa bukan rindu seperti rinduku pada Rere ataupun pada ibu. Rindu yg ini berbeda!!. Begitu berbeda ...sehingga aku tak bisa mengendalikannya.

    Kuputuskan tuk duduk saja dibangkuku menenangkan diri. Sambil menunggu jam istirahat berakhir.
Namun tetap saja Tio menguasai fikiranku.aku gelisah. Hatiku resah.

   Disaatku berkelana dengan segala fikiranku mengenai Tio. Tiba-tiba saja ada seorang yg meenepuk bahuku. Aku terkejut. Dan dengan spontan ku mamalingkan wajahku kearahnya dan berteriak

"Tioo!!" upss.....keceplosan

"Tio?? Tio siapa?nama gw Alif bukan Tio Mil!!" kata seorang lelaki bertubuh jangkung itu.

"Ehhh...maap gw tadi kaget. Abis nya lo sihh ngagetin gw gitu aja."

"Ehmm...ketauan deh..yg lagi mikirin do'i nya. Hehe"

"Apa sih lif..gw ga mikirin dia kok. Tadi gw ga sengaja aja."

"Masaa??"

"Ihh...bener tau. Eh lo ngomong-ngomong mau ngapain manggil gw?"

"Gw iseng aja abisan lo keliatannya lagi galau gajelas gitu. Daripada lo terus ngegalauin dia mending lo ikut gw."

"Berdua gitu?"

"Iya berdua aja. Yakali sekelas"

"Ga deh. Makasih gw ga mau. Mana cuman berduaan lagi. Bukan muhrim tau lif. Nanti yg ketiga setan lagi."

"Tuh setannya si bimo. Gw bawa dia sekalian deh biar dia jadi orang ketiga. Gimana?"

"Emangnya mau kemana sih?"

"Udah lo ikut gw aja."

"Yaudah deh gw ikut."

    Aku sedikit bingung sebenarnya Alif akan mengajakku kemana?
Kami melewati koridor dan menuju kearah masjid sekolah.
Ia mengarahkanku ke arah masjid Untuk apa?

"Masjid?"tanyaku

"Iya masjid. Lo sholat trus minta sama dia supaya lo ga galau terus. Karena Allah lah yg maha membolak-balikan hati."

    Jlebbb

    Kuterdiam mendengar ucapan Alif. Hanya satu kata yg terfikir olehku saat itu. Masya Allah.

"Iya tuh Mil jangan galau melulu mankanya." tambah Bimo

"Gw sama Bimo duluan wudhu ya Mil."

"Iya."

     Kutak habis fikir ternyata Alif yg terlihat begitu cuek dan pendiam itu ternyata memiliki rasa empati yg begitu tinggi. Dan juga religius.
Padahal kalau diliat dari luar ia terlihat seperti anak nakal.

     Kuputuskan tuk berwudhu. Kulepas krudung putihku dan kumulai berwudhu. Masya Allah air nya begitu sejuk. Menenangkan segala fikiran.
Lagi-lagi kuberkata Masya Allah. Memang nikmat tuhan tak tertandingi.

    Setelah selesai berwudhu kuberjalan kearah shaf perempuan. Tak ada siapapun disana. Hanya aku.
Kukenakan mukena. Dan memulai sholat duha ku dalam heningnya masjid.
   
    Dalam do'aku meminta

    "ya Allah...yg maha membolak balikan hati. Singkirkanlah rasa rindu ini ya Allah aku tak ingin sampai rindu kepadanya melebihi rasa rinduku pada mu. Ya Allah aku mohon kepadamu jika benar ia jodohku maka dekatkanlah kami dengan jalan yg kau ridoi dan bila ia bukan jodohku maka kuatkanlah hati hamba ini. Berilah hamba keikhlasan."

    Seketika kumendengar suara seseorang berbicara  dari luar. Itu seperti suara bu Linan. Apa yg ia bicarakan??

**********

Hello all😀....
Makasih lho ya udah mau baca cerita ini😅..
Pokoknya ditunggu vote and comment nya😄

Jangan RinduTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang