Tiga bulan kemudian...
Yey akhirnya hari yang diananti-nanti akhirnya tiba juga. Yaitu acara tahunan kampus yang hanya diselenggarakan sekali setahun setelah masa-masa pelatihan PPL. Apalagi kalau bukan music festival. Acara ini diselenggarakan selama seminggu yang menjadi ajang anak-anak berbakat untuk mengembangkan bakatnya.
Mulai dari jurusan apapun itu ikut berpartisipasi dalam acara ini. Dan yang paling berperan adalah fakultas seni. Seluruh anggota asrama yang memilih fakultas seni mulai sibuk sejak sebulan yang lalu. Dan sangat kebetulan sekali seluruh anak-anak asrama yang ikutan fakultas seni merupakan panitia. Itu sukses membuat anak-anak asrama kalang kabut.
Keributan mulai terjadi sejak jam tiga pagi tadi. Mulai dari yang menyiapkan sarapan, kostum, alat-alat tampil, hingga bahan-bahan untuk bazar. Yups, meskipun acaranya festival music, namun pihak kampus juga memberikan peluang untuk anak-anak membuka bazar supaya acara menjadi meriah.
"mamih! Dandang yang besar dimana?!" teriak nealsha dari lantai satu.
Nealsha, siti, fani, dan eki sepakat untuk membuka stand bazar yang menyediakan berbagai macam makanan daerah. Seperti soto lamongan, sate padang dan martabak manis berbagai rasa.
Woozy, lisa, hoshi, cindi, artha, humay, seongcheol, dan riska sudah sibuk menyiapkan berbagai perlengkapan acara. Karena mereka merupakan panitia inti acara. Termasuk woozy dan cindi lah yang paling berperan penting karena mereka ikut dalam mengisi acara.
Sejak tadi fira juga ikutan kalang kabut akibat kerusuhan anak-anak asrama. Mulai dari membantu anak-anak acara menggosokan bajunya, membuatkan sarapan dan lain sebagainya. Ditambah lagi dia merupakan seorang MC diacara tersebut. Walaupun acaranya dimulai jam enam sore hingga tengah malam, namun sejak pagi para panitia maupun pengisi acara sudah sibuk untuk geladi bersih juga untuk mengecek kestabilan alat yang akan digunakan.
"mih, tolong setrikain baju papih dong, mau dipake buat acara nih" pinta songcheol dengan tampang memelas.
Kamar gadis itu sudah dikerubungi dengan anak-anak asrama yang minta tolong untuk menyetrika kan kostumnya.
"eeh si papih! Ngantri dong, panjang ni!" timbruk anggun yang kesal.
Mona dan anggun merupakan tim liputan untuk acara besar tersebut. Walaupun mereka sudah magang, namun mereka juga harus mengabdi kepada kampusnya.
"ya sa ae buk, ngga usah ngegas pagi-pagi buta ni" kesal kartini yang baru saja memasuki kamar fira.
"diam kau!" sergah anggun jutek.
"udah buruan sini bajunya" kata fira yang telah selesai menyetrika seragam anak-anak asrama.
"makasih mamih" ujar songcheol dengan senyum manisnya.
Fira hanya membalas dengan senyumannya dan melanjutkan kerjaannya.
"ntar mamih pergi bareng siapa? Maaf ya mih, papih ngga bsia ngantar" Tanya songcheol dengan wajah besalah.
"iya ngga papa pih, ntar berangkat bareng jeje kok, diakan pengisi acara juga" jawab fira sembari memberi kemeja hitam milik songcheol kepadanya.
"mamih ntar jangan pecicilan dengan si park jimin itu" suruh songcheol yang mulai protektif dengan lawan MC fira yaitu park jimin dari fakultas farmasi.
"iya-iya papih, ngga bakalan kok, kan mamih udah punya papih" sahut fira sembari mencatok rambut panjangnya.
"ngga usah cantik-cantik mih, ntar dia kecantol lagi sama mamih" ujar songcheol cemburu.
Mendengar itu, fira hanya tertawa kecil. "iya-iya pih, udah, makan sana, ntar telat" suruh fira yang masih sibuk dengan make upnya.
"iya mih" cicit pemuda itu sembari mengeluari kamar fira.
KAMU SEDANG MEMBACA
Everyday with you
Fanfic[COMPLETE] Asrama? Keluarga? Awalan yang baru bagi anak mahasiswa yang males jalan jauh. Memilih untuk masuk asrama kampus yang the best banget!