BAB I (NEW MEMBER)

125 19 2
                                    

"mamih! Buku cetak ekonomi aku dimama?!"

"mih, si janda gangguin!"

"ira! Jadi ngga ke pasar bareng gue?!"

"mamih! Buku agama abang mana?"

"fira! liat ni, si telek ni ngga mau piket masak!"

"ira! Laporan gue lo tarok mana?!"

"mamih! Camera aku mana?!"

'kok gue sih?' batin fira yang baru saja bangun dari tidurnya akibat kegaduhan dibawah.

Ia mengikat rambutnya singkat, "sabar atuh, satu-satu kenapa nanyaknya? Ngga usah pake teriak teriak, kalian kira ini hutan?!".

"nanda, buku cetak lo ada di rak buku lo nomer dua"

"haykal! Ibnu! Kalo kalian masih kelahi, tidur luar aja sana! Dasar janda!"

"Ngga jadi gue kepasar bareng lo, ntar gue tekor"

"buku agama abang dipinjem fauzan kemarin"

"suci! Kalo lo ngga mau piket masak, besok-besok ngga usah makan"

"laporan lo gue tarok di meja belajar lo ris"

"kamera lo gue tarok di lemari tv kamar lo nggun"

Setelah menjawab, senyap-senyap tidak terdengar lagi kegaduhan. Pagi senin yang sibuk membuat siapa saja menjadi kalang kabut untuk menyambut hari. Termasuk seluruh penghuni asrama debaters ini.

Fira diberi amanah untuk membantu dan mengamankan asrama ini oleh seluruh member karena dia yang paling dewasa diantara semuanya. Itulah alasan kenapa ia dipanggil mamih oleh penghuni asrama. Sebenarnya, hanya sifatnya saja yang dewasa. Jika dilihat secara umur, dialah yang paling muda.

Ia juga tidak sendirian mengasuh anak-anak asrama, ia juga dibantu oleh ibuk sisna selaku ibuk asrama. Walau buk sisna hanya sesekali datang ke asrama untuk memantau keadaan.

Asrama ini terbilang besar dengan tiga puluh kamar yang setiap kamarnya berisikan dua orang. Terkecuali kamarnya, karena ia yang mengurus asrama sendirian, maka ia mendapat keistimewaan dengan tidur sendiri di kamarnya.

"mih, ngga kekampus?" Tanya anggun yang duduk di meja makan sembari memakan roti bakarnya.

Fira yang baru saja turun dari lantai dua dengan muka bantalnya berjalan mendekat. "ngga, dosen gue lagi ada seminar, jadi kosong" jawab fira yang ikutan duduk disamping anggun.

"lah enaknya" timbruk mona yang baru saja datang.

"kita? Beh, nunggu tamat dulu sampe tu dosen ngga adir" tambah anggun.

Anggun dan mona memang satu jurusan, yaitu jurusan multi media.

"eh bla'em, katanya bakalan ada penghuni baru ya?" Tanya valdanil yang duduk dihadapan fira.

"katanya sih gitu, buk sisna juga bilangin" jawab fira sembari mengoles rotinya dengan selai coklat.

"artha! lo kosong kan? Ntar temenin gue ke pasar woi!" seru fira.

"iya!" balas gadis itu dari ruang tv.

"makasih mih" ujar haykal yang berhasil mengambil roti yang fira buat tadi.

Fira hanya menggeleng-gelengkan kepalanya melihat tingah pemuda itu, selalu saja begitu. Fira yang sabar hanya mengambil roti lainnya dan melakukan hal yang sama.

"udah-udah, berangkat sana, ntar pada telat" suruh fira yang mengibas-ngibaskan tangannya kepada anak-anak penghuni asrama.

"aslamualaikum, dadah mamih" seru anak-anak asrama bersamaan.

Everyday with youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang