Immortal

Betrayal

Yoo Ah POV

Kejadian ini benar benar diluar akal sehat. Dalam semalam aku berubah menjadi seorang werewolf. Aku tidak tahu harus bereaksi seperti apa. Apalagi aku harus berpura-pura menjadi istri namja aneh itu. Tapi karena ini permintaan dari Hyungwon, mau tidak mau aku harus mengabulkannya karena aku sudah menganggap Hyungwon sebagai kakakku sendiri.

"Kita sampai"ujar Minhyuk memecah lamunanku

"Sampai?"

"Di rumah. Lebih tepatnya, istana."jelas Hyungwon

"Jadi kalian ini?"

"Maaf kami tidak cerita. Sebenarnya kami ini adalah pangeran mahkota dari kerajaan Lucian. Aku akan ceritakan semuanya saat kita di dalam."

"Ne."

Aku, Hyungwon dan Minhyuk berjalan masuk, melewati penjaga yang berada di gerbang. Tiba-tiba para penjaga itu menghalangi jalan kami.

"Ya! Apa-apaan ini!? Biarkan aku masuk!"protes Minhyuk

"Maaf. Kalian tidak diizinkan lagi masuk ke dalam istana."ujar salah satu penjaga

"Wae? Kenapa kami dilarang masuk? Siapa yang memerintahkan kalian begitu?"tanya Hyungwon

"Naya" Sahut seorang namja berwajah pucat dan bertubuh kekar keluar dari istana ditemani oleh dua namja lain yang aku sendiri tak mengenalinya.

"Apa-apaan ini Wonho hyung?! Apa maksudnya kau melakukan ini? Dimana ayah?"teriak Minhyuk

"Ayah? Maksudmu pria tua bernama Shownu itu? Dia sudah mati."balas namja bernama Wonho itu dengan nada sombong.

"Jooheon-ah, Changkyun-ah, apa itu benar?"tanya Hyungwon

"Kau sudah dengar sendiri kan? Sekarang Wonho hyung lah yang memerintah kerajaan. Kalian lebih baik pergi saja."usir Changkyun

"Kurang ajar kau Wonho hyung! Akan kuhabisi kau!"

"Kau mau menghabisinya? Coba pikirkan lagi. Nanti malah kau yang mati di sini hahaha." Ejek Jooheon

"Sebelum aku berubah pikiran dan membunuh kalian, sebaiknya kalian cepat pergi dari sini. Penjaga! Usir mereka!"titah Wonho

"Hyungwon-ah, sebenarnya apa yang terjadi?"tanyaku penasaran.

"Kita terlambat."

"Maksudnya?"

"Nanti akan kuceritakan. Tapi sebaiknya kita pergi dari sini, sebelum Minhyuk melakukan tindakan ceroboh dan membahayakan dirinya sendiri. Minhyuk-ah, kaja."

"Apa kau mau menyerah hah! Kita harus rebut takhta itu!"protes Minhyuk

"Tapi sekarang bukan waktunya. Kita harus menyusun strategi. Kau mau mati konyol hah?"

"Tapi.."

"Minhyuk-ah, Hyungwon benar. Kita sebaiknya pergi dari sini."timpalku

"Aaargh... baiklah."

Kami bertiga akhirnya memutuskan untuk pergi dari Istana dan mencari tempat persembunyian.

Setelah sekian lama kami berjalan, akhirnya kami menemukan satu rumah tua yang sudah ditinggal pemiliknya.

"Kita sebaiknya tinggal di sini saja."usulku

"Di sini? Jinjja?"tanya Minhyuk

"Kau ini manja ya. Di saat seperti ini bukannya ini lebih baik daripada tidur di tengah hutan?"protesku

"Sudah-sudah, kalian ini. Selama aku mengamati kalian di dunia manusia kalian ini selalu bertengkar sampai Yoo Ah mengetahui rahasiamu."lerai Hyungwon