"sedikitpun kenangan itu ga membekas di hati Lo ?"
----"Masa Lo lupa sama masa lalu Lo ?"
"Gue bahkan baru aja kenal sama Lo"
"Gak !"
"Ya udah deh kalau gak percaya"
"Emang ga percaya"
Vero menghela nafas kesal. Bagaimana tidak, Arvi selalu menanyakannya tentang masa lalu, tentang Alfaro. Arvi terus saja memandangi Vero dengan senyum manis di pipinya. Vero hanya tersenyum balik memperhatikan kelakuan Arvi yang aneh padanya.
Cantik-cantik kok aneh. Batin Vero yang sebenarnya kagum dengan kecantikan Arvi. Tapi bukan berarti Vero langsung jatuh hati pada Arvi, Vero hanya kagum padanya.
***
Arvi yang masih bingung. Kenapa Alfaro-nya tidak mengingat masa lalu mereka berdua. Arvi berpikir kalau Alfaro kehilangan ingatannya setelah jatuh dari tebing. Kalau benar begitu itu artinya, Arvi harus mengulang semuanya dari awal.
Arvi yang menyadari bahwa dia harus membantu Alfaro mengingat masa lalunya. Langsung saja Arvi mencari keberadaan Alfaro-nya di jam istirahat ini dan mengorbankan waktunya untuk makan.
Setelah sekitar 5 menit mencari-cari keberadaan Alfaro, akhirnya dia menemukan Alfaro sedang duduk di perpustakaan. Matanya tidak berkedip saat melihat Alfaro yang duduk sambil membaca sebuah novel. Cowok itu benar-benar kelihatan keren dengan matanya yang coklat, hidungnya yang mancung, rambutnya yang sangat bagus.
Arvi langsung saja menghampiri Alfaro-nya. Dan Arvi langsung duduk disebelah Alfaro-nya itu. Tanpa banyak basa-basi dia langsung memegang tangan Alfaro-nya.
"Eh, Lo mau ngapain ?"
"Lo inget dulu Lo yang megang tangan gue kayak gini ?"
"Hah ?, Pasti Lo masih mikir gue itu Alfaro yang Lo tunggu selama ini kan ?"
"Iya dan gue yakin tentang itu"
"Lo ini sudah banget sih dibilangin, gue udah bilang kalau gue itu Vero Arlion. Bukan Alfaro yang Lo cari"
"Kita selalu bertengkar dulu, sama kayak sekarang ini"
"Hadeh, kok malah flash back sih?. Mana Lo flash back-nya sama orang yang salah lagi"
"Sedikitpun kenangan itu ga membekas di hati Lo ?"
"Sorry, Lo cari aja lagi Alfaro Lo. Gue bukan dia"
Vero lalu bangkit dari tempat duduknya dan pergi meninggalkan Arvi yang masih mematung di tempatnya. Vero sebenarnya kasihan pada Arvi yang sangat menginginkan kehadiran seorang Alfaro. Tapi bahkan Vero sendiri tidak tahu siapa itu Alfaro.
***
Vero duduk di kelasnya dengan wajah sedikit khawatir karena sejak tadi Arvi tidak datang ke kelas itu. Vero merasa bersalah karena meninggalkan Arvi sendiri di perpustakaan.
Karena merasa bersalah Vero memutuskan untuk mencari Arvi karena jam pelajaran akan segera dimulai. Setelah beberapa menit mencari, akhirnya Vero berhasil menemukan Arvi yang sedang duduk di pinggir lapangan basket. Vero melihat Arvi meneteskan air mata.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Love
Teen Fiction1 tahun berlalu, sejak kepergian Alfaro. Alfaro jatuh dari tebing yang tinggi. Semua orang mengira Alfaro telah meninggal. Tetapi Arvi belum bisa menerima kepergian Alfaro. Arvi yakin Alfaro masih hidup. Lalu apa yang terjadi ketika Arvi tiba-tiba b...