Permasalahan

34 2 1
                                    

Sesudah keluar dari lift dia langsung menuju ke kolam renang. Dia mendapati kedua orangtuanya beserta kakaknya sedang duduk santai didekat kolam renang.

"Ihh mamah mah kalo keluar kaga bilang-bilang" Gerutu Niken.

"Orang tadi kakak udah bilang ke kamu, kamunya cuma 'emm' yaudah kita ke bawah aja" Balas Runna--ibu Niken dan Nira.

Akhirnya mereka bercanda ria. Sampai Niken bicara serius tetapi malah keluarganya ketawa.

"Mah tadi tau nggak?" Niken bicara dengan nada orang yang serius.

Kakaknya menjawab "Nggak tau dan nggak mau tau" diikuti sedikit ketawa.

"Ihh aku serius tau!" Niken marah melihat kakaknya begitu. Dia memanyunkan bibirnya.

"Hahahaha" Akhirnya kedua orang tuanya dan kakaknya tertawa karena sikap Niken.

"Iya iya udh cerita gimana?" Papah Niken mulai bicara.

"Jadi gini, tadi pas aku naik lift buat turun kesini, ada cewek pake baju putih rambutnya panjang tapi aku nggak ngeliat mukanya soalnya ditutupin pake rambut" Bicara Niken dengan nada serius.

"Terus?" Balas Nira.

"Dia batuk hampir mau pingsan, aku tanya aja 'mba nggak papa?' dia jawab cuma anggukan, kan sombong banget ya" Niken meneruskan.

"Oh gitu doang kirain apaan" Balas Nira.

"Nah itu orangnya" Niken menunjuk ke arah ujung kolam renang.

"Mana?" Balas Nira.

"Itu, yang di ujung kolam renang" Jelas Niken.

"Mana sih dek? Orang nggak ada orang disana" Balas Runna--ibu Niken.

"Itu dia!" Jelas Niken.

"Jangan-jangan kamu ngeliat.. hii seremm" Balas Reisth--papah Niken.

"Ihh papah mah nakut-nakutin" Balas Niken yang tiba-tiba jadi takut.

"Tapi bener kata papah nggak ada orang disana" Jelas Nira.

"Udah ah udah jangan ngomongin lagi" Bicara Runna--ibu Niken.

"Yaudah yuk masuk, udah malam nih" Balas Nira.

Sesampainya di atas Niken melihat lagi sosok perempuan itu. Karena dia penasaran dia mengikutinya. Dia terus mengikuti. Tiba-tiba langkah nya terhenti. Karena ada yang memanggilnya.

"Dek kamu cari siapa?" Tanya petugas kebersihan.

"Itu dia perempuan it-" Niken menunjuk ke perempuan itu tapi sayangnya sudah tidak ada.

"Perempuan siapa dek?" Tanya lagi petugas kebersihan itu.

"Itu perempuan berbaju putih berambut panjang tadi" Jelas Niken.

"Ihh kok jadi serem ya dek, mungkin yang adek liat itu si--" Balas petugas kebersihan.

"Si-- si siapa pak?" Tanya Niken penasaran.

"Udah jangan diceritain nanti dia ngikutin kamu" Balas petugas kebersihan.

"Ohh yaudah ya pak saya tinggal dulu" Balas Niken sambil meninggalkan petugas kebersihan itu.

Sesampainya dikamar dia langsung ke kamar mandi untuk menggosok gigi. Tiba-tiba dikaca kamar mandi tertulis dengan menggunakan darah.

"KAU SUDAH MASUK TERLALU JAUH. JADI KAU HARUS MENYELESAIKAN INI. KAU HARUS MEMBANTU AKU"

Tulisan itu membuat Niken jadi takut. Dia langsung keluar.

"Kak.. kakak" Panggil Niken.

"Iya, apaan?" Balas Nira.

"Sini dulu apah" Teriak Niken.

"Iya bawel, ada apaan?" Balas Nira.

"Ini dikamar mandi ada tulisan ini" Serius Niken.

"Mana kaga ada apa-apa" Balas Nira.

"Tadi ada kak, beneran dah" Balas Niken.

"Halusinasi kali lu" Balas Nira.

Lalu kakaknya meninggalkan nya sendiri dikamar mandi.

"Kak tungguin" Teriak Niken.

Dari situ Niken selalu mengalami kejadian-kejadian janggal. Sampai akhirnya mereka keluar dari hotel karena sedikit lagi sudah masuk sekolah.

Dirumah Niken juga selalu dihantui padahal dia sudah memohon kepada arwah ini agar tidak mengikuti nya lagi. Tetapi Niken malah terus menerus dihantui.

Sampai waktunya masuk sekolah. Di sekolah teman-temannya melihatnya terasa aneh karena sikapnya yang ngomong sendiri, ketakutan sendiri.

Sampai akhirnya dia memutuskan untuk mengikuti kemauan arwah itu.

Niken semakin menjadi-jadi karena dia telah masuk terlalu jauh.










*Lanjut ke part selanjutnya yaa. Mohon maaf kalau ceritanya kurang menarik bagi kalian.

See you all😘





Room 107Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang