Perintah

29 1 0
                                    

Happy Reading Gusyy
🍁🍁

"Kamu tidak kenapa-napa?" Tanya guru itu, ketika Niken sudah sadar dari pingsan.

"Tidak kok Bu." Balasnya.

"Kamu agamanya apa?" Tanya ustadz.

"Kata nenek saya sih Islam, memangnya kenapa?" Tanya balik Niken.

"Berarti kamu harus menyembah Allah dan laksanakan perintah-perintahnya." Ucap ustadz.

"Perintah apa?" Tanyanya.

"Perintah untuk melaksanakan Shalat, Ngaji, dan lain-lain." Ucap ustadz.

"Tapi saya tidak pernah melakukannya, jadi saya tidak mengerti." Balasnya

"Kamu sebagai orang Islam seharusnya melakukan itu semua, karena semua ini, langit bumi beserta isinya itu adalah ciptaan Allah." Bicara ustadz.

"Memang?" Tanyanya.

"Iya, kamu harus percaya, walaupun kita tidak pernah bisa melihat keberadaannya, kecuali kita sudah tiada, tetapi dia bisa melihat apa saja yang kita lakukan." Ceramah ustadz.

"Semua ini sudah dijelaskan dalam Al-Qur'an surat Al-furqan ayat 28 yang berisi tentang 'Sesungguhnya aku telah menciptakan langit dan bumi serta segala yang ada diantara keduanya dalam 6 hari, Dan aku tidak capek'." Lanjutnya.

"Tapi aku tidak mengerti cara Shalat." Balasnya.

"Nanti ustadz ajarkan." Balas ustadz.

Sepulang sekolah.

"Kamu memang habis ngapain sih sampe pulang terlambat?" Tanya mamah Niken.

"Abis belajar Sholat sama ngaji mah." Balasnya.

"Hah? Hahahah kamu ini ada-ada aja sih." Balas mamahnya ketawa.

"Kok mamah ketawa, seharusnya mamah juga senang aku bisa gini." Ucap Niken.

"Mama juga harus Sholat mah." Lanjutnya.

"Ngerti apa tentang ini kamu?" Tanya mamahnya."

"Udahlah mah, jika mamah tidak mau ikut kejalan yang benar yasudah." Ucap Niken sambil berjalan ke kamarnya.

Semenjak itu Niken jadi sering Sholat dan ngaji.

"Ken kamu ngapain sih malem-malem gini berisik amat." Ucap mamahnya.

"Arkhh panas! Niken kamar kamu panas sekali." Teriak mamahnya.

"Berhenti Niken! Berhenti." Teriak terus mamahnya.

Tiba-tiba Niken berhenti.

"Mamah kenapa?" Tanya Niken.

"Jangan dekat-dekat sama mamah." Teriak mamahnya.

"Apa yang mamah lakukan waktu itu? Apa mamah mengganggu arwah itu?" Tanya Niken.

"Mamah tidak melakukan apa-apa kok nak." Balasnya.

"Bohong!" Teriak Niken hingga membangunkan papahnya.

Dan tiba-tiba saja Niken kerasukan.

"Niken kamu kenapa nak, ini bukan kamu yang dulu nak." Teriak papahnya setelah masuk kekamar Niken.

"Ini memang bukan anakmu, ini aku yang telah merebut tubuh anakmu." Teriak arwah itu yang sudah merasuki tubuh Niken.

"Keluar kamu!" Teriak papah Niken.

"Kamu telah mencoba untuk mengusiku kan? Hahahah tidak bisa!" Teriak arwah itu.
























*Maaf kalau ceritanya kurang nyambung.

Jangan lupa Vomment yoo.

Sampai jumpa di part selanjutnya.

Room 107Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang