"Key nangis kenapa?" Tanyaku pada Okta dan Manda yang sedang menenangkan Keysha. "Nilainya turun, Gin. Terus nyokapnya marah-marah." Aku mengerti sekali perasaan Key. Key memang selalu dituntut orangtuanya untuk mendapatkan nilai sempurna, tapi mau diapakan bila kemampuan Key hanya bisa segitu? Terkadang, aku benci dengan orangtua yang hanya ingin melihat nilai anaknya bagus tanpa melihat usaha dan perjuangannya. Aku mendekati Key, "Udah ngga usah nangis, Key! Lo tuh cerdas, ngga ada manusia yang bodoh. Namanya nilai pasti ada naik turunnya kok. Tunjukin ke orangtua lo kalo lo bisa perbaikin nilai lo." Suara isakannya sudah mulai tak terdengar, tetapi ia masih menutup mukanya dengan kedua telapak tangannya. "Udahlah Key. Masih ada kita, sahabat lo. Ngga usah sedih gitu. Mending bantuin gue mikir, nanti liburan kenaikan kelas, mau kemana kitaaaa??!!!" Sengaja ku alihkan topik biar Keysha tidak terus larut dalam kesedihannya. Dan benar saja, tak lama ia menaikkan kepalanya dan terlihat mukanya basah oleh air mata.
"Sukabumi yuk kampung gue." Usul Manda, dan Okta pun seolah tak mau kalah, "Kampung gue aja kali seru, Kebumen coi." Mereka berdua kok ya malah bahas kampungnya sih.... Mau mudik kali?
"Bokap ada villa di puncak, lumayan besar kok.. Enak juga tempatnya, tapi nanti gue tanya bokap dulu deh." Akhirnya, usahaku untuk membuat Keysha melupakan masalahnya berhasil juga. "Boleh tuh, Key. Tapi.... Hubungan sama bokap kan lagi ngga baik?" Tanyaku hati-hati pada Keysha, takut-takut salah bicara. "Ngga kok gapapa nanti gue kabarin lagi ya."
=====
Pulang sekolah ini, aku harus pulang sendiri. Keysha tidak dijemput Mamanya karena ia ingin kerumah neneknya untuk cerita masalah yang sedang menimpanya. Ia sangat dekat dengan neneknya. Dan hanya neneknya yang mau mendengarkan segala keluh kesahnya. Okta membawa motor tetapi ia pulang bersama Manda. Papa tidak bisa menjemput karena ada pekerjaan yang belum bisa ditinggalnya. Jadi-lah aku harus pulang sendiri.
Ketika sedang menunggu taxi didepan gerbang sekolah, tiba-tiba ada seorang cowok dengan motor dan helmnya berhenti tepat disebelahku. "Balik sendiri?" Cowok itu membuka helmnya, terlihat jelas wajah tampannya. Ternyata Kevin. "Eh- i-iya nih, Vin. Bokap ngga bisa jemput." Kok jadi mendadak gagap gini sih? Nggak biasanya aku seperti ini.
"Yela kaku amat lu, udah bareng gue aja."
"Ngga usah ah, takut diculik gue."
"Siapa juga yang mau nyulik cewek gembel kayak lu?"
"Sialan lo hahahaha."
"Udah buruan naik, sebelum gue berubah fikiran buat ninggalin lo sendiri disini nih..."
"Ah, iya deh gue bareng lo."
Aku menyerah, akhirnya kunaiki juga motor Kevin itu.
=====
"Jadi ini rumah lo?" Saat sampai didepan pagar rumahku, rada deg-degan takut diliat Mama atau Diko. Kalau mereka tau, aku pulang diantar dengan cowok, bisa diledeki habis-habisan.
"Hmm... Iya, masuk dulu yuk?"
"Kapan-kapan aja deh, Gin. Yang penting gue udah tau rumah lo."
"Oh oke, btw makasih ya udah mau nganterin."
"Santai. Gue balik ya."
"Oke, thanks ya. Hati-hati, Vin!"
Dan dalam hitungan menit, motor Kevin sudah melesat pergi meninggalkan komplek rumahku.
=====
Senang sekali hari ini rasanya. Sampai aku tak sadar kalau aku masuk kerumah sambil senyum-senyum sendiri. Mama dan Diko yang melihatku seperti itupun pasti mau ngekepoin aku. Dan benar saja, "Kakak tadi pulang sama cowok ya? Cieeee!!" Cempreng banget. Bawel banget. Diko Ngeselin. Nggak jelas. Dan tambah ngeselinnya, Mama malah ikut-ikutan, "Mama harus kenal dong sama pacar barumu ya, Gin! Hehehe."
Oke, mending cepet-cepet kekamar buat mandi terus bobo imut. Capek banget hari ini, HUWAAA!!
=====
Baru inget kalau besok ada pelajaran Matematika, karena ada materi yang belum begitu aku pahami, akhirnya aku membuat Group di BBM yang membernya, aku, Keysha, Manda, dan Okta.
Regina Azzahra
Coi mtk ajarin dong materi buat bsk
Dengan sabar, ketiga sahabatku itu menjelaskan materi Matematika untuk besok. Ya, diantara kami berempat, memang aku yang paling payah dalam pelajaran Matematika. Tapi, pelajaran Bahasa Indonesia-ku selalu diatas 90. Jadi, Bahasa Indonesia lebih baik dari Matematika. #Gina Anak Indonesia Yeay#
Setelah mereka selesai menjelaskan dan aku juga sudah mulai memahami materinya, aku pun memutuskan untuk tidur. Tapi, berhubung tadi baru bangun, jadi jam segini sama sekali belum ngantuk. Iseng, aku kembali mengirim chat di Group.
Regina Azzahra
Ada yg blm tidur?
Oktaviani
Gue nih blm.
Amanda
Gue.
Keysha Azzalea
Akuuuuuu!!
Regina Azzahra
Asik pd blm tdr hahaha. Gmn liburan kenaikan kls jadinya, Key?
Keysha Azzalea
Kata bokap boleh tuh, fix ya puncak!
Oktaviani
Andaikan Ahmadar ikut, huft:(
Amanda
Andaikan Renal juga ikut hahahaha
Regina Azzahra
Daripada berandai gajelas,mending ajak aja Ahmadar sm Renal. Key ajak Opal.
Oktaviani
Boleh tuh, ajak Kevin juga buat nemenin lo ya! Fix. Udh ah gue ngantuk. Bubay cimitcimitkuh!:*
Sepertinya aku tadi salah ngomong. Bagaimana caranya untuk mengajak Kevin supaya ikut? AH SIAL. Tapi, kalo Kevin ngga ikut, masa iya aku jadi laler diantara pasangan-pasangan itu? Oke terpaksa harus berani buat ngajak Kevin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Regina
Teen FictionJatuh cinta bisa kepada siapapun, tanpa terkecuali. Bahkan ternyata, cinta dapat membuat seseorang menjadi egois. Dan keegoisan itu, akan menimbulkan banyak penyesalan.