PRECIOUS LOVE #5

205 47 244
                                    

"Gak usah sok cuek gitu deh kalo kenyataannya masih suka"

Ivona Aurelia Kinandita

Ivona Aurelia Kinandita atau gadis yang biasa dipanggil Aurel itu keluar dari kelas setelah memutar otak selama tiga jam dalam pelajaran fisika. Gadis itu berjalan keluar kelas dan menunggu kedua sahabatnya yang masih membereskan buku-buku yang berserakan di meja. Setelah kedua sahabatnya datang, barulah mereka bertiga sama-sama beranjak menuju kantin untuk mengisi perut mereka yang sudah keroncongan minta diisi.

"Tau nggak?" tanya Lidya tiba-tiba.

"Stop-stop!! Pokoknya gue gak mau dengar gosip goceng lo lagi!!" kata Aurel malas dan langsung memalingkan wajahnya.

Bel istirahat sudah berbunyi. Semua siswa berbondong-bondong meramaikan kantin. Semuanya berdesakan untuk mendapatkan makanan dan minuman.

Saat akan memasuki pintu kantin, tiba-tiba langkah Aurel terhenti ketika melihat Amel yang santainya duduk di meja Bara sambil membawa nampan yang berisi nasi goreng dan jus jeruk. Di sudut pojok meja kantin terdapat Bara dan ketiga temannya yang sedang santai menikmati makanan mereka.

"Eh lo berdua duduk aja situ! Nanti gue susul!" suruh Aurel yang langsung dianggukan oleh kedua sahabatnya.

Aurel melangkahkan kakinya menuju meja Bara yang berada di pojok kantin. Gelak tawa yang pecah di meja itu seketika berhenti dengan kedatangan Aurel. Ken yang tadinya terbahak-bahak langsung berhenti tertawa saat melihat Aurel duduk disebelahnya tepat di depan Bara.

"Boleh gabungkan?" tanya Aurel.

"Jelas dong boleh!" seru Delvin.

Camella Gaby Dominica, atau gadis yang dikenal dengan nama Amel itu mendelikan matanya pada Delvin yang dibalas cowok itu dengan senyuman menggoda.

Amel ini memiliki rambut hitam pekat sebatas bahu, kulit kuning langsat, hidungnya yang mancung dan senyuman manisnya yang membuat daya tarik tersendiri bagi para lelaki. Dan walaupun gadis itu masih duduk dikelas sepuluh, tapi popularitasnya sudah terkenal di angkatan kelas sebelas dan dua belas.

"Kapan lagi coba lihat siaran langsung begini," sambung Delvin.

"Ayo kita makan!" ajak Ken seperti anak kecil.

Aurel memperhatikan Bara yang hanya diam sambil menikmati makanannya. Jantungnya selalu berdebar setiap kali melihat cowok itu. Dan selalu ada rasa kangen yang datang setiap kali wajahnya muncul dibenak gadis itu.

"Sini biar aku suap," Amel mengambil piring nasi goreng Bara dan hendak menyuapi cowok itu. Tapi sayang, Bara langsung menepis tangan itu.

"Apaan sih lo?" ujar Bara.

"Kak Bara kamu kenapa sih." Amel bergelayut manja di lengan Bara yang kekar.

"Lepas!!" bentak Bara. Amel yang mudah baperan pun mulai menitihkan air matanya.

"Dramatis banget sih lo," ujar Ken menimpuki.

"Udah mendingan lo ke kelas aja! lagian ntar lagi bel bunyi," suruh Delvin yang diangguki kepala Oleh gadis itu.

Cowok itu memang suka dengan Amel sejak cewek itu tidak berpacaran lagi dengan Bara, sahabatnya.

"Lo gak makan, Rel?" tanya Delvin.

"Udah kok. Gue kesana dulu ya." Pamit Aurel.

Tapi sebelum itu, tangan Adnan sudah langsung menarik tangan Aurel untuk duduk kembali. "Gue tau lo belum makan," cowok itu langsung memanggil Bunda Maya salah satu penjual di kantin.

Precious LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang