"Kayyy!!, welcome back sis!!" baru saja sampai di depan pintu langsung terdengar teriakan membahana yang menyebut namanya, teriakan tersebut berasal dari sahabatnya yang paling absurd yaitu Gabriela Saraswati atau Wati.
*****
Kay langsung menuju tempat duduknya, didepan tempat duduk Kay yaitu tempat duduk Brina dan Wati. Kay lalu melihat tempat duduk sebelahnya yang masih kosong.
"Belum datang??" tanya Kay dengan raut wajah datar kepada kedua sahabatnya itu.
"Udah dua hari dia gak masuk, tapi gak tau hari ini" jawab Brina yang di angguki oleh Wati.
Kay lalu menghela nafas berat karena teman sebangkunya ini belum datang, Kay mulai cemas takut terjadi sesuatu lagi padanya apa lagi udah dua hari gak masuk.
"Kira-kira berapa kali dia gak masuk??" tanya Kay lagi kepada kedua sahabatnya.
"Pernah satu minggu dia gak masuk, berapa kali sih ya?, kira-kira total dia gak masuk sekitar 30 hari, dan kadang dia berangkat tapi setelah selesai istirahat dia ngilang gak tau kemana" jawab Brina lagi.
"Dia juga kalo di tanya cuma jawab gak papa terus dia bilang gak usah khawatir, gimana kita gak khawatir kalo dianya kaya gitu, apalagi selama lo di sana kita lost contact" tambah Wati.
Kay menghela nafas lagi, dan di lihatnya seorang cewek masuk dengan kepala tertunduk dan menghampri Kay dan duduk di sebelahnya.
"Udah pulang ya??" tanya cewek yang duduk di samping Kay sambil senyum, senyum yang di paksakan sih.
"Lo gak papa??" tanya Kay balik dengan raut khawatir.
"Gak kok, emang kenapa??" jawabnya lagi sambil senyum.
"Gak usah fake smile deh" cibir Wati.
"Kenapa dua hari gak masuk??" tanya Kay dan yang di tanya langsung menyiniskan senyumnya.
"Dari mereka ya??" tanyanya cewek itu lagi sambil melirik dua sahabat yang ada di depannya.
"Kumat lagi??" tanya Brina kemudian.
Yang ditanya malah diam tak menjawab, dia hanya tersenyum getir dan mengingat kejadian yang selalu di alaminya.
"Lo bisa cerita ke kita shei, ya tapi kalo lo gak keberatan sih" ucap Kay.
Sheira Angelica, gadis itu sering sekali di aniaya oleh ayahnya sendiri sejak ibunya meninggal. Ayah Sheira akan menganiayanya hanya saat dia merasa tertekan karena pekerjaannya. Sebenarnya ayah Sheira merupakan pribadi yang baik, tapi saat dia merasa tertekan dia akan berubah seperti serigala, hal itu terjadi sejak kematian istrinya. Dia sangat menyayangi anaknya, tetapi saat bebannya terlalu berat maka ia akan menganiaya anaknya, tetapi dia akan kembali semula dan melupakan bahwa dia telah menganiaya anaknya sendiri.
"Bisnis bokap gue lagi ada masalah, salah satu stafnya ternyata ada yang korupsi, dan akhirnya bisnis bokap gue sekarang berantakan" Sheira akhirnya mulai menceritakan masalahnya kepada sahabatnya itu "Gue gak tau harus bantu apa, bokap gue seminggu ini lagi keluar kota mungkin lagi ngurus kerjaannya. Jujur gue pengin banget bantu, tapi gue gak tau harus gimana" Sheira pun akhirnya menangis.
"Udah udah, lo fokus aja belajar, mungkin belajar satu-satunya jalan buat bantu bokap lo, karena kalo lo belajar mungkin nanti lo bisa ikut ngurus bisnis bokap lo" ucap Kay sambil mengelus-elus kepala Sheira.
"Kita semua dukung lo, lo harus semangat" ucap Brina sambil tersenyum menyemangati sahabatnya itu.
"Udah lo mending liatin muka gue yang manis aja, daripada ngurusin idup yang emang pait" Wati kemudian nimbrung dengan asal bicara.
KAMU SEDANG MEMBACA
POLESTAR
Teen FictionPolestar artinya Bintang Kutub. Apakah sebuah bintang bisa mencairkan kutub hanya dengan sinarnya? Rasanya tidak mungkin, matahari saja sulit mencairkan kutub, apalagi sebuah bintang, tapi bisa saja mungkin, karena tidak ada yang tidak mungkin di du...