Bagian Empat

182 38 6
                                    

Btw jangan lupa klik bintang kecil dilangit yang biruuuu😘😘😘😘
Semangat semua ya puasanyaaa!!!




🌈🌈🌈



Hayi adalah tempat pelarian gue,  hari ini gue memutuskan buat minggat dari rumah untuk sementara waktu. Gue butuh ketenangan. 

Yaps,, cuma Hayi yang boleh htahu tentang ini semua. Gue liat Hayi daritadi cuma mondar-mandir didepan gue sambil mikir keras.

"Wah,  jangan-jangan tuh polisi bener-bener ngehipnotis mama eli Hee. TAPI KOK BISA SAMPE NIKAH BEGITU!" Hayi teriak tiba-tiba,  gue hampir aja ngejungkel dari kursinya.

"Woy,  biasa aja dong lo."

"Stop ngomongin soal rampok merampok,  ini udah nosense,  karena nyatanya tuh polisi adalah anak dari temen mamah gue."

Hayi tersenyum simpul, dia duduk disamping gue dan ngerangkul,  "ini namanya hipnotis secara kekeluargaan, lo harus hati-hati."

Gue menarik pipi gue kebawah,  harus berapa kali sih gue ngomong ana nih orok.

"Hayi yang manis, yang imut-imut,  please deh otaklo jangan ikut-ikutan imut. Kalo pun hipnotis,, mestinya keluarga gue yang ngehipnotis, secara keluarganya dia lebih kaya dari gue, ayah gue mah apa atuh cuma punya toko supermarket, emak gue?  Ngurus restoran ayam. Nah kalo dia?  Bokapnya tentara, nyokapnya dokter,  dianya polisi."

Hayi diem sebentar,  dia tersenyum manis. "Kalo gitu nikah sana"

Plak-

Gue tabok aja mulut ambyarnya,  "enteng rahang lo"

"Ya abisnya mau gimana,  kan enak punya suami polisi, masa depannya terjamin."

"Ya nggak gitu juga kali, ini tetep pelanggaran karena gue nggak begitu kenal sama itu orang." sanggah gue sambil nyemilin krupuk yang udah Hayi sediain.

"Coba kita lihat,  saya butuh dua tangan kalian." pinta gue kepada dua insan didepan gue,  mereka adalah salah satu pengunjung setia gue selama seminggu ini. 

"Jadi gimana? Pernikahan kita lancar nggak?" tanya si mas-mas nya,  gue tersenyum.

"Tenang aja mas,  lancar kaya tol."
"Tapi pastiin aja kalau mbanya nggak lagi pms"

"Kenapa?" tanya mba-mba nya.

"Ya, pokoknya jangan deh."
"Ya ya ya... "

Mereka berdua mengangguk,  gue tersenyum. Lalu si mba nya langsung menjabat tangan gue.

"Makasih ya mba, nih tambahan yang kemarin."

Ternyata salam tempel,  senyum gue makin lebar dan menerima lapang dada duitnya. Penghasilan gue nambah..







🍂🍂🍂


Hari ini,  udah sekitar 15 orang yang masuk ke stand ramal gue,  walaupun nggak seberapa gue tetep bangga karena ini hasil tebak-tebakan akurat gue. Sekarang waktunya nutup stand, gue udah emngunci rapat-rapat pintu dan bergegas balik kerumah.

Sekitar beberapa menit gue keluar dari pasar,  gue ngeliat Sehun lagi periksain barang dagangan orang. Itu adalah nenek nenek yang kemarin juga di razia, ternyata dia masih belom pindah dari lapak ilegalnya.

Gue pun berniat menghampiri karena wajah nenek itu keliatan ngemis-ngemis depan sehun,  sementara Sehun cuma sibuk nyatet dan fokus sama buku catatan razianya.

LOVE ANXIETYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang