"Dia hancur, mereka berdua hancur secara perlahan. At this time, the only things that comes to your mind is just ㅡplease comeback to me. Because you'll never know how much you love him, until he left you"
.
Play ♪ Red Cheek Puberty ㅡ Should Not Only Love
(Bbolbbalgan4 ㅡ 나만 안되는 연애).
☆루시드☆
.
Sudah beberapa lama, waktu terus berjalan dan apartemen itu berubah begitu sunyi. Gadis itu berjalan terseok, ada lingkaran hitam yang kentara dibawah mata bengkaknya.
Tangan kurus yang tampak semakin rapuh itu mengambil gelas perlahan, mengisinya dengan air mineral sebelum meneguknya dengan obat pahit yang selalu ia benci.
Warna pastel dinding apartemen tersebut masihlah cerah, namun keheningan dan suasana yang sunyi hanya membuat warna cerah itu tampak suram.
Dentingan sendok dan gelas kaca yang berada dibawah keran wastafel menjadi pemecah kesunyian, hanya sementara karena keheningan itu kembali menyergap.
Lisa meraih gagang kulkas, kali ini ia harus makan sesuatu selain roti bakar yang telah membuatnya mengalami radang pencernaan.
Sejak kapan, hidupnya menjadi begini kacau?
Kulkasnya kosong, namun ada suatu benda yang membuat maniknya berair.
My bottle, berisi air lemon dengan sticky note bermotif unicorn lucu kesukaannya.
'Lemon water kesukaan baby unicorn 💜 jangan lupa meminumnya sebelum bekerja, cuaca menjadi begitu ekstrim akhir-akhir ini'
Ia jatuh terduduk, tangannya yang ringkih memeluk botol kaca yang beku karena sekian lama berada di freezer.
Seperti hatinya yang membeku.
Tangisnya pecah, penyesalan yang menyakitkan itu datang kembali. Ia hanya ingin melambung kembali ke hari itu, hari dimana Lisa tak pernah menduga akan sebegini tak inginnya ia membiarkan Jungkook pergi.
Meninggalkan hidupnya.
Hari terakhir mereka berada dibawah atap yang sama.
Harapan itu ada, setiap kali ia berdiri di samping meja telepon. Berharap pintu apartemennya akan terbuka, dan sosok itu akan muncul disana dengan senyuman cerah yang memamerkan gigi kelincinya.
Namun dia tak pernah kembali.
Apakah perasaan itu telah sirna, ataukah sejak awal memang tak pernah ada rasa yang tertinggal untuk Lisa dalam hatinya?
Ingin rasanya Lisa menampik kenyataan, setidaknya Jungkook pasti pernah mencintainya.
Sekalipun itu hanya sedetik.
Seandainya pemuda itu mengatakan segalanya sejak awal, jika ia tak pernah mencintai Lisa.
Apakah Lisa bisa selamat?
Akankah Lisa dapat menutup hatinya rapat-rapat?
Tangannya hanya memasukkan apa yang harus ia masukkan. Daging, sayuran, nasi instant, beberapa ramyeon dan bumbu yang bahkan Lisa tak perduli akan ia gunakan atau tidak.
Orang-orang terlihat begitu bahagia, toserba itu dipenuhi dengan manusia lain.
Namun Lisa merasa sendiri, seperti titik hitam diatas kertas putih.
Kenapa, rasanya seperti gadis itu hanya hidup seorang diri di dunia ini?
Ia hanya dapat menatap, terus menatap. Kemudian memikirkan rasa sakit itu, dan ia tak dapat berhenti.
Hatinya seolah mati, tak ada rasa atau emosi apapun dalam pancaran maniknya. Kasir menyebutkan total belanjaannya, gadis itu hanya menyerahkan kartu kredit tanpa berkata apapun.
Setelahnya berjalan pulang dalam keheningan.
Ia tak lagi pernah bisa berpikir dengan jernih, sejak sosok Jeon meninggalkan hidupnya.
Ia tak dapat berhenti saat ia mau, ia tak dapat lari dari pikirannya sendiri. Lisa kehilangan kendali atas hidupnya sendiri.
Ini tidak adil, kenapa ia harus tetap hidup sementara separuh jiwanya telah mati membeku didalam sana. Rasanya sakit, hidup dalam rasa sakit seperti ini.
Ia hanya ingin lari.
Ia ingin berlari, menuju Jungkook.
"Jungkook-ah... Please comeback to me.."
Tangisnya pecah, bersama tubuh yang menghempas lantai apartemennya. Belanjaan sang gadis berserakan, namun ia tak peduli.
Rather than you, i hate myself.
Lisa benci berpikir rasional, ia mulai membenci pemikiran yang membenarkan keputusannya untuk mengakhiri segalanya.
Sekalipun mereka akan kembali pada malam-malam yang dingin itu, sekalipun mereka akan kembali melalui malam yang penuh dengan rasa sakit itu, Lisa tak perduli.
Jungkook-nya seseorang yang berhati hangat, Jeon Jungkook yang selalu mencintainya.
"Tidakkah kau ingin mendekapku... Kembali padaku...? Please..."
..
.
_
For some reason just today
I don’t want to let you go
it seems today
is our last
why do I always
do lonely love?
I don’t understand at all
it’s a weird dayif you had told me
you didn’t love me from the beginning
if you had, would I have
shut my heart tightly?It’s like I’m the only one
living in a world like this
I only stare
I can’t stop
but I live
with a hurt heart
it’s completely unfair
I can’t stand it
Please come back to meHonestly I really hate
rational things
so we had
to break up
even if I live like it’s nothing
every night is painful
if you were
a warm-hearted person
wouldn’t you have held me?_
.
.
.
Mereka berdua masih sangat saling mencintai, that's the point
Jangan berhenti disini guys, you must read it all till the end
I'm sure that you'll never regret!
©royalistdreamers
KAMU SEDANG MEMBACA
♪ Diphylleia Grayi [END]
FanfictionThe best thing 'bout tonight's that we're not fighting Could it be that we have been this way before I know you don't think that I am trying I know you're wearing thin down to the core -JK For some reason today of all days why does my heart hurt? To...