Setelah menjalani libur dua hari karena ada rapat penting di sekolah, para murid mulai bersekolah kembali untuk beraktivitas seperti biasa.
SKIP
Di sebuah ruangan kelas A-A terdapat seorang guru sedang menulis rumus rumus fisika yang membikin kepala anak murid miring di papan tulis. Semua murid di kelas itu memperhatikan dengan teliti apa yang di oceh sambil menulis di papan oleh guru itu, karena menurut mereka guru itu sedikit kejam. Kecuali dengan pemuda berambut pirang yang sedang menatap keluar jendela, sedang tidak ingin mendengar penjelasan oleh guru itu. Tenang aja kok, nanti ia pinjem catatan punya Kiba.
Detik demi detik rasa bosan mulai melanda pikiran Naruto, sudah 2 jam ia menatap keluar jendela terus menerus membuat ia menjadi bosan. Ia melirik ke arah guru itu yang sudah siap menulis di papan tulis dan menghadap ke arah siswa yang berada di kelas.
"Nah, sudah jelas? Ada yang mau bertanya?" guru yang bertanya itu adalah Anko-sensei.
Semua siswa terdiam tidak menjawab pertanyaan guru tersebut. Anko tersenyum dan menuyuruh mereka menulis di catatan. Saat semua siswa sedang menulis, Naruto mengangkat tangan membuat Anko-sensei menoleh ke arah nya dengan raut wajah bingung.
"Ada apa Namikaze-san?"
"Boleh saya ke toilet Anko-sensei?"
Anko menghela nafas dan mengangguk, "Boleh... Tapi jangan terlalu lama," jawab nya.
Naruto tersenyum lalu keluar dari kelas untuk menuju ke toilet yang sebenarnya tanpa tujuan. Saat di perjalanan ke toilet ia tidak sengaja ketabrak dengan seorang gadis memiliki rambut berwarna biru tua, kulit putih dan mata lavender. Gadis tersebut hampir saja terjatuh jika tidak tembok menahan untuk tetap berdiri walau agak sedikit lunglai.
"Maaf, aku tidak sengaja menabrak mu," ucap Naruto dengan sedikit nada bersalah.
Gadis itu menatap Naruto, "Ah.. Tidak apa apa aku juga mi-minta maaf," balas nya sedikit gugup.
"Oh ya nama mu siapa?" tanya Naruto sambil memamerkan senyum lima jari andalan nya membuat jantung gadis di depan berdebar debar melihat nya.
Pipi gadis itu langsung memerah, "A-ano... N-nama ku Hyuga Hi-hinata!" jawab Hinata kikuk dan seluruh wajah menjadi merah padam.
Naruto mengernyit melihat wajah Hinata memerah seperti itu, "Hey... Apa kau sakit?" tanya nya sembari meletakkan punggung tangan di kening Hinata.
"Ti-ti-tidak!! Aku tidak sakit," balas Hinata yang sudah di puncak tersipu nya.
"Oh... namaku Namikaze Naruto, salam kenal. Ya sudah aku meu ke toilet dulu, sampai jumpa lagi jaa na," sahut Naruto yang tidak peka dengan wajah merah Hinata pergi meninggalkan Hinata.
Hinata berdiri disitu sangat lama, isi otak nya selalu berputar putar nama seorang pria berambut pirang tadi
'Naruto-kun? Dia manis juga'
***
"Hoam..."
PLAK
"Aduh! Ish... Apaan sih main pukul saja?" ucap Shikamaru tidak terima dengan jitakan mendadak gratis dari si 'puppy'. Apa dia ada yang salah?
"Lain kali kalau mau menguap itu harus tutup mulut baka! aku harap lalat masuk kedalam mulut mu itu," jawab Kiba yang berada di samping Shikamaru dengan nada jengkel.
Saat ini mereka sedang berada di kantin sekolah karena bell istirahat sudah berbunyi beberapa menit yang lalu. Setelah seminggu yang lalu mereka berteman atau lebih tepat nya bersahabat, mereka selalu pergi bersama saat di sekolah. Dan itulah yang terjadi sekarang ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] We Must Be Together, Because I Love You
FanfictionNamikaze Naruto, seorang pemuda berambut kuning jambrik yang imut dan memiliki tiga guratan pada setiap bagian pipi nya membuat semua menganggap nya manis untuk seorang laki laki. ia juga berasal dari keluarga kaya raya karena ayah memiliki perusaha...