-1- Molly

4.3K 145 13
                                    

Alvaira Mollydya Chyka gadis yang memiliki paras yang biasa biasa saja. Menjalani hidup yang biasa biasa saja. Dan keluarga yang biasa biasa saja.

Pokoknya tak ada yang menonjol dari dirinya. Hanya saja ia memiliki segudang prestasi yang dapat ia manfaatkan untuk terus melanjutkan pendidikannya.

Prestasi apa? Seni.

Gadis yang sering dipanggil Molly itu sangat ahli di bidang seni. Ia dapat melukis dengan baik.

Banyak yang menganjurkannya untuk menjadi seorang pelukis saja, namun Molly menolaknya karena ia tak ingin menjadi seorang pelukis, karena cita cita nya adalah ia ingin menjadi seorang penyanyi.

Melukis itu hanya hobi nya karena saat melukis ia dapat menggambarkan seseorang yang sangat ia idola kan.

Alvano Gasendra seorang penyanyi yang memiliki suara yang begitu merdu. Suara yang mampu membuat semua orang meleleh.

Suara bariton nya yang berat namun begitu merdu. Ah susah sekali menjelaskan betapa merdunya suara Indah itu.

Ditambah lagi dengan rupa nya yang begitu sempurna. Hazel yang tajam, bulu mata yang panjang, hidung yang mancung, bibir yang berwarna pink, kulit putih dan badan yang menjulang tinggi.

Sempurna bukan?

Apalagi dengan sifat nya yang begitu natural saat tampil di televisi. Senyumnya yang begitu tulus ke semua orang. Dia benar benar idola yang sempurna bagi Molly.

Menurut pengakuan dari staf yang artis lain dia merupakan artis yang ramah dan asik. Dia juga pelucu, mampu membuat perut semua orang tergelitik.

Benar benar moodbooster.

Molly sampai senyum senyum sendiri membayangkannya.

Brak!!

Suara gebrakan meja membuat Molly terkejut dan memecahkan lamunan nya.

Ia mendongak dan menatap kesal kearah seorang pria yang kini tengah tertawa terbahak-bahak karena melihat ekspresi nya saat terkejut.

"Kampret kamu Zan! " pekiknya kesal lalu memukul pelan bahu Garzan.

Garzan masih cekikikan.

Soal Garzan, dia adalah sahabat Molly yang begitu konyol.

"Ya habisnya kamu ngelamun terus. Aku kan jadi kepikir buat usilin" Molly berdecih kesal.

"Lagi mikirin apa sih memangnya? " tanya Garzan.

"Nggak perlu tau, wle! " gadis itu menjulurkan lidahnya.

"Dih, dasar gendut"

"Nggak gendut ya! Kamu yang kerempeng diem aja! " Molly kelewat kesal sekali.

"Bukan kerempeng, tapi ideal. Gini gini banyak yang naksir aku" pamernya.

"Aku nggak tuh" sewot Molly.

"Kamu kan kelainan " Molly membulatkan mata nya hendak mengomel lagi namun Garzan keburu memasukkan bakwan kedalam mulutnya.

"Udah makan aja, nggak usah ngomel gitu, nggak malu ya dari tadi dilihatin orang orang? "

Ah iya! Molly lupa bahwa ia sedang dikantin. Ia mengedarkan pandangannya, melihat memang banyak pasang mata yang sedari tadi melihat kearah mereka. Molly jadi malu.

"Cih dasar gendut"

"Diem kamu kerempeng! "

"Gendut"

"Kerempeng"

Begitu terus sampai bel masuk berbunyi.

🌸🌸🌸🌸
🌸
🌸MIMB🌸
🌸
🌸🌸🌸🌸

❤TBC❤
♥VOTE&COMMENT♥

🐰Cindy🐰

My Idol or My BestieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang