-3- Dia

2.7K 107 1
                                    

Semua siswa bersorak gembira saat mendengar kabar bahwa sekolah mereka akan kedatangan Alvano Gasendra.

Molly, gadis itu yang berteriak paling kencang. Iyalah, ini kesempatannya untuk melihat Algas secara langsung.

"Sesenang itu Mol? " tanya Garzan melirik Molly kesal.

"Iyalah, udah lama banget aku nantiin masa masa ini. Zan, nanti kalau Kak Algas kesini aku harus apa ya? Mmm apa aku harus minta fans service? Atau minta tanda tangan? A-atau aku minta pegang tangan? Eh nggak! Nggak boleh kan nggak mukhrim" hebohnya, Garzan memandangnya malas.

"Mana mau dia sama fans gendut kayak kamu. Nih! Kempesin dulu pipi mu. Baru kamu minta minta gituan" Garzan berlalu pergi saat setelah mencubit gemas pipi gembul Molly.

Pipi itu lah alasannya mengapa Garzan mengejeknya gendut.

"Tarzan sialan! " umpatnya kesal sambil mengusap pelan pipinya yang memerah bekas cubitan Garzan.

Ia berlari mengejar Garzan, bahkan ia kesusahan untuk menyeimbangi langkah besar Garzan.

***

"Zan"

"Hm? " Molly mengernyitkan dahi nya saat sedari tadi Garzan menjawabnya sangat singkat.

"Ih Garzan! " pekiknya kesal.

"Apa? "

"Kamu kenapa? Kenapa balas nya singkat singkat gitu udah kayak chat an doi" kesalnya.

"Emang kamu punya doi? " balas Garzan dengan nada menyebalkan.

"GARZAAN!! " Molly berteriak kesal. Sementara Garzan hanya tertawa melihat ekspresi kesal Molly.

Mengabaikan bahwa sekarang keduanya tengah berada di pinggir jalan, memungkinkan semua orang yang lewat akan melihat mereka.

Omong omong, mereka sedang dalam perjalanan pulang kerumah. Garzan memang sering sekali mengantar Molly pulang, padahal rumahnya lumayan jauh dari rumah Molly.

Ia hanya tak ingin sahabat gendut nya itu kenapa napa saat dijalan.

Sahabat yang perhatian bukan?

🌸🌸🌸🌸
🌸
🌸MIMB🌸
🌸
🌸🌸🌸🌸

❤TBC❤
♥VOTE&COMMENT♥

🐰Cindy🐰

My Idol or My BestieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang