Akankah ada kata 'kita' dikehidupan ku?
-Hera-
Happy reading~~~
Oke sekarang aku kesel pakek banget! Ini udah lebih dari 30 menit dan aku masih aja berdiri! banyak omong banget sih... capek aku tuh dengernya... keluh Hera sambil terus menyimak nasehat pak kepala sekolah. Sesekali dia melakukan peregangan dipergelangan kakinya.
"Jadi karena kamu terus membuat masalah saya tidak tahan lagi! Mulai sekarang kamu dikeluarkan dari sekolah ini!" Akhirnya kalimat yang dari tadi ditunggu oleh Hera terucapkan juga. Pak kepala sekolah terlihat sangat serius dan marah... bagaimana tidak!? Baru 1 minggu Hera bersekolah disini dan dia sudah buat onar lebih dari 20 kali! Banyangkan baru seminggu udah 20 kali, kalo setahun gimana?
"Kalau begitu saya permisi pak.." ujar Hera lalu meninggalkan ruang kepsek. Dia menutup dengan pelan pintu ruangan itu. Tak berselang lama dia langsung loncat-loncat gak jelas plus mukul-mukul angin gitu, kayak cowok nembak trus diterima.
"Akhirnya gue bebas dari sekolah terkutuk ini!!!!!" Teriak Hera yang langsung menjadikannya pusat perhatian. Semua mata melihat kearah Hera yang sedang bahagia bukan main. Menyadari dirinya jadi pusat perhatian Hera langsung memberikan tatapan tajam kepada semua orang yang ada disitu.
"Apa lo pada liat-liat? Masih sayang nyawa hah?" Hanya dengan sebuah gertakan kecil mereka semua langsung menundukkan kepala mereka ketakutan dengan Hera, mereka tahu kalau Hera marah dia tidak senggan menghabisi siapapun!
Ini sudah adalah sekolah ke-18 yang mengusirnya. Alasannya selalu sama pertama karena Hera sering bolos, berkelahi, terlambat lebih dari 5 jam, merusak fasilitas sekolah, dan lain sebagainya.
😎😎😎
Kertas yang ada digenggaman pria itu sudah tidak terbentuk lagi, kertas yang tidak berdosa itu sekarang benar-benar hancur tidak berbentuk lagi. Seorang gadis yang duduk didepan pria itu hanya bisa menunduk dan tidak bisa berkata apapun.
"Hera..." panggil pria itu pelan dan langsung dijawab oleh sang pemilik nama dengan waktu sedetik "YA KAK!" Jawab Hera matap dengan keringat dingin mulai keluar dari kening putih milik Hera. Dia tahu kalau kakaknya udah marah maka tamatlah riwayat kehidupan sang Hera Herlina Devana!
"Kenapa lo kasih surat pindah lagi ke gue?" Tanya kak Rendy dengan nada lembut. Namun yang ditanyanya malah gugup tidak tahu harus menjawab apa "i-i..tu.. emm..."
"INI UDAH KE 20 KALI! EMANG LO MAU NYOBAIN SELURUH SEKOLAH YANG ADA DINEGRI INI APA!?" Akhirnya meledak sudah, meledak! sang gunung berapi yang maha dasyat! Dan satu hal yang Hera tahu kalau udah begini maka apa pun yang dia katakan tidak ada gunanya.
"Gua tahu lo itu bad girl, tapi gak kayak gini juga! Ini keterlaluan.. mau sampai kapan lo terus hidup kayak gini?" Rendy menurunkan nada bicaranya, dia sudah tidak tahu apa yang harus dilakukan kepada adik perempuannya yang satu ini biar bisa berubah.
Hera menundukkan kepalanya, matanya hanya menatap keramik putih yang tersusun rapi dilantai.
"Sampai kapan?" Tanya Hera balik, dia mengulang perkataan kakaknya lagi. Hera tersenyum basi lalu menatap kakaknya kembali.
"Sampai gua sembuh dari penyakit ini!" Serunya lirih lalu pergi meninggalkan kakaknya yang tampak khawatir."Ra! Lo mau kemana?" Panggil Rendy dengan cemas namun tidak digubris oleh Hera, gadis itu terus melanjutkan langkahnya tampa memperdulikan kakaknya yang terus memanggilnya sedari tadi.
Hera duduk termenung dikasur kamarnya. Dia terus memikirkan kata-kata kakaknya tadi.
Mau sampai kapan lo hidup kayak gini?
KAMU SEDANG MEMBACA
When BadGirl Meet Ice Boy
Teen Fiction[KONTRAK MANGATOON] [PROSES PENERBITAN] Warn! ▪Belum Revisi ▪Bab tidak lengkap ▪Pindah ke Noveltoon/Mangatoon ▪Sudah end di sana "bukan mau gua jadi brandalan kayak begini!" -Hera- Hera adalah seorang siswi SMA yang dikenal sebagai badgirl, lan...