Warn!
Ada beberapa part mengunakan alur maju mundur, so biar gak bingung bin pusing diharapkan readers terhormat sekalian membaca dengan hati"🙏Bisakan aku menjadi bahu sandaranmu?
-Sean bukan Pororo-H A P P Y R E A D I N G
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Hiks... hiks...Suara tangisan anak kecil yang terdengar sangat pilu, hampir sepenuhnya ditutupi oleh suara gemuruh air hujan yang jatuh membasahi atap gubuk itu.
"Shhtt... Hera jangan nangis ya, kakak nggak apa-apa kok.." ujar seorang anak laki-laki yang lebih tua dari anak perempuan yang bernama Hera itu.
"Ta-tapi kakak dipukul karena he-Hera" Hera masih menangis sambil berbicara sehingga bahasanya menjadi terputus-putus seperti itu.
"I'm ok, so.... please stop crying, and that guy doesn't hit us again, understand?"
"O-ok... ta-tapi, Henry gimana?" Ujar Hera sambil mengelap air matanya menggunakan punggung tangannya.
"Kita tunggu aja dia kembali dengan bantuan..."
"Hera percaya sama kakak hehe" akhirnya Hera kembali menunjukkan senyum polosnya yang tidak dilihat anak laki-laki itu selama mereka mendekam disini. Selama disini Hera hanya menangis-menangis dan menangis, dia sangat ketakutan.
"Sini kakak peluk, Hera dingin kan?" Ujar anak laki-laki itu sambil merentangkan tangannya supaya Hera masuk kepelukannya. Hera langsung loncat kepelukan anak laki-laki itu, Mencari kehangatan.
"Kak?" Hera berbicara dalam tidurnya, sambil terus menggengam erat tangan Sean yang dari tadi duduk diam disamping tempat tidurnya. Sean mengusap tangan Hera lembut, mencoba membuat gadis itu tenang. Perlahan Hera membuka matanya dan mengerjap beberapa kali, sebelum menyadari bahwa dari tadi Sean menatapnya dalam diam. "Berapa lama aku tidur?" Tanya Hera mendudukkan dirinya sambil bersandar dikepala tempat tidur. "Sekitar 4 jam?" Ujar Sean kembali kenada datarnya. Sean kemudian melirik kearah tangannya yang masih digenggam erat oleh Hera, Hera mengeriyit bingung kemudian mengikuti arah mata sean. Dia langsung membolakan matanya kaget ketika melihat tangannya dari tadi menggenggam erat tangan Sean. Hera langsung melepaskan tangannya, lalu menarik selimutnya kembali dia meringkuk didalam selimutnya bersembunyi dari pandangan Sean. Dia malu, sangat malu.... sampai pipinya merona semerah tomat.
"Aku akan beri tahu kak Rendy dan kak Juna..." seru Sean. Dia sebenarnya bingung dengan tingkah Hera yang tiba-tiba langsung masuk kedalam selimut.
😑😑😑
Ditempat lain, dua sahabat karib sedang sibuk dengan video game yang sedang mereka main kan. Dan mereka itu mainnya nggak santai banget. Pasalnya, Rendy sama Juna mainnya sampai bergelut diatas sofa kamar milik Rendy. Katanya mereka lagi reuni dengan temen sekelas sejak kelas satu sd, biasalah... mereka itu sejak tamat kuliah jarangan banget bisa ngumpul bareng sambil main game kayak gini. Padahal biasanya dulu mereka itu selalu bersama, nempel mulu kayak prangko.... sampai ada gossib mereka itu gay... shttt gosib lho ya! Garis bawahi gossib!
Juna juga sering banget ngungsi kerumah Rendy ataupun sebaliknya."Ren, Sean itu... 'dia' kan?" Tanya Juna sambil tetap memainkan gamennya.
Bruk! Konsol game yang dipegang Rendy terjatuh begitu saja dari tangan Rendy. Dia terkejut dengan pertanyaan yang diajukan oleh Juna.
"Yey menang! Jangan lupa traktirannya!" Ucap Juna lalu ikut meletakkan konsol gamenya. "Lo tau darimana?" Tanya Rendy serius. Juna hanya terkekeh melihat ekspresi tegang Rendy yang menurut Juna lucu banget.
KAMU SEDANG MEMBACA
When BadGirl Meet Ice Boy
Teen Fiction[KONTRAK MANGATOON] [PROSES PENERBITAN] Warn! ▪Belum Revisi ▪Bab tidak lengkap ▪Pindah ke Noveltoon/Mangatoon ▪Sudah end di sana "bukan mau gua jadi brandalan kayak begini!" -Hera- Hera adalah seorang siswi SMA yang dikenal sebagai badgirl, lan...