Jungkook berjalan masuk kelas, dia menyadari semua murid menatapnya. Entah kenapa Jungkook merasa aneh sendiri, dia melangkah menuju bangkunya dan duduk mengabaikan tatapan mata murid lain. “Kau menjadi sangat populer,” sahut Jimin, dia menggeser bangkunya mendekati Jungkook, “semua murid membicarakanmu, mereka penasaran denganmu.”
Jungkook menghela napas, dia perlahan menoleh kebelakang dan menatap alat pemanggang daging yang tergeletak begitu saja di sudut kelas seperti barang bekas. Sudah beberapa hari Team Black Fox tidak terlihat, dan menurut Jimin mereka jelas tidak punya muka untuk kembali ke sekolah setelah Jungkook mengalahkan mereka malam itu. Jimin ikut menoleh kearah yang sama, dia kemudian menatap Jungkook yang tampak sedih. “Kau kenapa?” tanya Jimin. Jungkook menghela napas lagi, dia menjawab, “Aku tidak pernah berniat mengalahkan mereka. Karena aku, mereka tidak datang ke sekolah.”
“Itu sudah sangat alami disini,” ucap Jimin, “Team Black Fox termasuk geng yang cukup kuat, yah walaupun mereka tidak ada apa-apanya kalau dibandingkan dengan Team Wings. Tapi reputasi mereka cukup baik disini, dan lima orang gagal menghadapi satu orang jelas menjadi aib untuk mereka.”
“Tapi seharusnya mereka tetap datang ke sekolah,” ucap Jungkook.
“Kalau mereka datang, mereka justru akan dipermalukan,” ucap Jimin.
Jungkook menatap Jimin. “Tapi...” Jimin menghela napas, “aku penasaran siapa yang menyuruh mereka menghadapimu.”
“Hah?” Jungkook mengerutkan dahi.
Jimin mengangguk. “Team Black Fox bukan tipe geng yang akan sembarangan menyerang orang lain tanpa alasan,” ucap Jimin, “kau tahu, mereka sangat ingin menjadi penerus Team Wings, makanya mereka meniru semua kebiasaan Team Wings. Kalau mereka menyerang geng lain, itu berarti geng itu memang bermasalah dengan mereka. Masalahnya, kau kan tidak ada urusan dengan mereka.” Jimin menatap Jungkook yang mengerutkan dahi bingung. “Maka kemungkinan terbesar, ada yang menyuruh mereka menyerangmu,” ucap Jimin.
Jungkook kembali menoleh kearah area yang biasa dipakai Team Black Fox memanggang daging. Ada yang menyuruh mereka? Siapa? Jungkook tidak merasa memiliki musuh disini.
Ah, sudahlah. Jungkook pusing sendiri jadinya.
Brak!
Jungkook dan Jimin menoleh, mereka terkejut melihat Jongup, seorang murid berjalan terhuyung masuk kelas. Penampilannya berantakan, memar dan luka menghiasi wajahnya. “Jongup!” Zelo segera memapah Jongup yang terjatuh, “Jongup, apa yang terjadi denganmu?! Jongup!”
Seketika seluruh kelas menjadi ramai. Jongup terbatuk, dengan tangan gemetar dia menunjuk kearah Jungkook. Semua murid menoleh kearah Jungkook yang melongo, Jungkook segera menggeleng dan berucap, “Bukan aku! Aku tidak melakukan apa-ap...”
“Mereka.... menca...ri...dia...”
Jungkook berhenti berucap, dia diam menatap Jongup yang semakin lemas. “Kau...pergi...” Jongup terbatuk lagi, Zelo sangat gusar dan segera memapah Jongup lalu membawanya keluar kelas. Jungkook menatap Jimin yang tampak memikirkan sesuatu, dia bertanya, “Siapa yang mencariku? Kalau mereka mencariku, kenapa mereka malah menyerang orang lain?”
“Pasti mereka.”
Jungkook menoleh, dia menatap Ilhoon yang tampak ketakutan. “Anonymous Duo,” ucap Ilhoon, dia menatap gusar Jungkook dan Jimin, “aku mendengar mereka sudah bangun dari tidur panjang mereka.”
“Anonymous... Duo?”
*
“RAPMON!”
J-Hope menoleh, dia terkejut melihat Bia menerjang masuk dan langsung meninju muka Rapmon hingga pemuda itu terjatuh. “Berani sekali kau bergerak tanpa memberitahuku!” Bia berteriak, mencengkeram kuat kerah pakaian Rapmon, “aku mengatakan, KAU HANYA BOLEH BERGERAK KALAU DIA BERULAH!”
KAMU SEDANG MEMBACA
Top of The Stairs
Teen FictionJeon Jungkook hanyalah murid SMA biasa seperti pada umumnya. Belajar, berinteraksi dengan teman, itu rutinitasnya. Namun kehadirannya membuat heboh semua murid di SMA Seolyeong saat dia mengatakan... "Aku akan memimpin Team Wings!" Team Wings, geng...