"Mi, Pi, Wendy, Kenalin ini Kim Dara. Pacar sekaligus sekertaris aku," Kalau ada seseorang yang bisa mukul gue kenceng banget buat menyadarkan gue kembali ke kenyataan, itu adalah Pak D.O. Gue mematung, kaget, bingung, seneng bercampur aduk. Baper nih, Pak. Tanggung jawab! Batin gue berteriak senang.
"Waah, cantik sekali!" Teriak Mami-nya Pak D.O sambil narik tangan kiri gue ke tempat duduk yang kosong disebelahnya. Gue senyum.
"Selamat malem om, tante, nama saya Kim Dara," Sahut gue lembut dengan nada yang sedikit bergetar. Papi-nya D.O ketawa.
"Jangan tegang gitu. Santai aja, kamu bisa manggil kita Mami Papi juga kok berhubung kamu pacarnya D.O," Gue senyum canggung sambil nengok ke arah Pak D.O dan naikin sebelah alis gue dengan maksud 'ini maksudnya apa?!'. Pak D.O langsung ngelus pergelangan tangan kanan gue.
"Kamu kenal Dara dimana, Yo?" Tanya Wendy yang duduk disebelah kanan Pak D.O.
"Ohiya. Dara, ini Wendy. Temen aku," Gue senyum ke arah dia, dan Wendy ngulurin tangannya dengan maksud ingin kenalan.
"Wendy. Senang bisa ketemu sama lo,"
"Dara. Saya juga," Singkat. Padat. Jelas. Sorry not sorry but, this is my style. Batin gue berbisik sombong.
"Dia adik dari Suho, Mi, Pi. Masih inget gak sama Suho? Temenku waktu SMA, yang sekarang jadi CEO itu," Jelas Pak D.O.
"Ohh, sekarang jadi sekertaris kamu gitu?" Tanya Wendy. Pak D.O ngangguk.
"Baguslah, Yo. Jadi bisa kamu jagain terus. Kepantau, kerja bareng kamu, kalau mau pacaran juga gampang," Sahut Papi-nya Pak D.O diikutin anggukan Mami-nya Pak D.O.
"Semoga serius ya, Yo. Usia kamu bukan usia buat main main lagi. Mami harap kamu beneran jodoh sama Dara," AAAAH MAMI!!! AAMIIN! EH? Batin gue tertawa.
"Yaudah, yuk di makan makanan-nya nanti keburu dingin," Semuanya ngangguk setuju dan mulai memakan makanan-nya masing masing.
***
"Sampai ketemu lagi ya, Dara. Nanti main kerumah Mami sama Papi," Sahut Mami-nya Pak D.O saat kita udah keluar dari restoran.
"Iyaa Mami. Dara usahain," Gue senyum. Setelah itu Mami dan Papi-nya Pak D.O pamit pulang duluan dan tinggalah gue, Wendy dan Pak D.O.
"Congrats ya, Yo. Aku kira kamu masih sayang sama aku, tapi.." Ucap Wendy saat tatapan sama gue. Dia senyum.
"Bahagiain D.O buat gue ya, Dar. Gue tau pilihan dia gapernah salah. Mungkin gue-nya aja yang bego menyia-nyiakan dia." Wendy tibatiba meluk gue. Gue naikin sebelah alis gue pertanda gangerti sambil natap Pak D.O. Dia cuman ketawa.
"Yo, gue duluan ya. Semoga lo bahagia. Gue gaakan ngejar lo lagi," Wendy meluk Pak D.O, dan seketika bikin gue 'panas'. Setelah itu, Wendy ninggalin kita. Gue dan Pak D.O masih didepan restoran menunggu mobil Wendy pergi dari parkiran.
***
"Dara, jalan yuk?" Setelah mobil Wendy pergi, Pak D.O ngajak gue jalan disekitar restoran yang terletak di daerah Hongdae, gue hanya bisa ngangguk. Cuaca malem ini lumayan dingin, jadi gue agak sedikit kedinginan.
"Pak, saya--"
"Informal aja. Kan lagi diluar," Potong Pak D.O. Gue senyum sumringah, akhirnya bisa ngobrol informal sama bos sendiri! Batin gue teriak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Posesif; D.O [EXO]
FanfictionPernah ga sih kalian ngerasain gimana rasanya punya atasan yang dingin, mukanya ditekuk terus, pelit senyum, dan perfeksionis? Itu yang gue rasain sekarang, punya bos yang bener bener posesif ke gue. Padahal gue kan pegawai dia doang? Warning; [17++...