7; apa kabar?

1.3K 55 4
                                    

Dara mematung kala seseorang memanggil namanya. Suara ini, suara yang sudah lama tak terdengar di indra pendengarannya. Astaga, ini Renjun? Batin-nya berkata seakan tak percaya, menatap sosok lelaki berbahu kecil namun gagah ini dihadapannya.

 Astaga, ini Renjun? Batin-nya berkata seakan tak percaya, menatap sosok lelaki berbahu kecil namun gagah ini dihadapannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Dara, ini lo 'kan? Kim Dara, Akuntansi SNU?" Tanya Renjun lagi, bermaksud memastikan. Dio dan Doyoung yang sedang menunggu di depan lift berbalik melihat interaksi diantara dua orang yang terlihat saling mengenal ini.

"Kenal lu, Jun?" Tanya Doyoung. Renjun terus menatap Dara tanpa berkedip sedetik pun, lalu tertawa. Menebarkan senyumannya yang paling manis.

"Of course, dia temen lama gue. Lama banget, ada kali 2 tahun ilang? Eh apa 3 tahun ya Dar?" Balas Renjun, kembali melempar wajahnya pada Dara. Yang ditanya hanya diam, bingung harus memberikan reaksi seperti apa. Senang? Tentu saja. Ia sangat merindukan sosok dihadapannya ini.

"Ada apa lu ke Beijing, Dar? Se-random inikah kita sekalinya dipisahin langsung dipertemukan lagi di negeri gue? Haha," Kekeh Renjun, yang akhirnya berhasil membuat Dara kembali ke kenyataan. Tepat sekali ketika ia menatap Dio, lelaki itu balik menatapnya lekat-lekat, seperti meminta penjelasan yang sangat panjang.

"I'm working, he's my boss. And i'm his secretary," Jawab Dara. Renjun hanya mengangguk, lalu tersenyum. Menatap Dara seakan berkata, i have a lot to say...

Ting!

Lift yang mereka tunggu akhirnya terbuka, dengan segera keempat orang tersebut masuk kedalam lift. Doyoung memencet lantai paling dasar, menuju lobby dimana mobil mereka sudah menunggu.

"Kapan balik ke Korea, Njun?" Tanya Doyoung memecah keheningan diantara mereka.

"In 2 days? Or tomorrow, i don't know. Kalau kesepakatan yang kemarin dah beres, gue buru buru balik. Aneh ya, malah betahan di negeri orang wkwkwk," Sahut Renjun, membuat Dara ikut terkekeh mendengar jawabannya.

"Lo sampe kapan?" Tanya Renjun. Dara yang merasa pertanyaan itu ditujukan padanya, gelagapan. "2 hari lagi juga balik," Jawabnya singkat.

"Wah, pas banget. Banyak yang mau gue obrolin nih, Dar. Mau sekarang, atau nanti di Korea?" Tanya Renjun to the point, yang berhasil membuat Dara melotot pertanda kaget. Dio yang berdiri disampingnya hanya diam, tak berkata apapun. Menatap kedepan dengan tatapan dinginnya.

"Ngomongin ap—"

"You know what." Potongnya. Dara menelan ludah. Duh kenapa sih harus ketemu banget?! Padahal susah-susah gue ngehindar selama ini. Batin Dara mengutuk kesal. Ya, namanya sudah takdir. Takdir, atau kebetulan?

Ting!

Lift terbuka menandakan mereka telah sampai di lobby. Doyoung dan Dio keluar terlebih dahulu, tak memerdulikan percakapan yang belum selesai diantara Renjun dan Dara. Dara yang diam dan belum menjawab pertanyaan Renjun, bergegas keluar meninggalkan lelaki itu. Renjun bergegas mengikutinya, lalu menarik lengan kiri Dara.

Posesif; D.O [EXO]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang