mcdonalds.

65 10 2
                                    

"McD? Seriusan?" Aku nyaris berteriak saat Alex selesai memarkirkan motornya. Ya, bayangin aja. Tiba-tiba aku "diculik" sama cowok yang baru beberapa jam kutemui, dan tau-tau dibawa ke McD.

Setelah itu, aku berusaha melepas helm-ku, tetapi tetap saja gagal. Harus kuakui aku memang agak gaptek soal perhelm-an. Ini saja baru pertama kalinya aku naik motor dan memakai helm.

Thanks to Alex yang sudah memberikanku kesempatan untuk naik motor dan make helm.

"Ya iya emang kenapa. Lo ngira gue bakal bawa lo ke tempat romantis gitu? Kayak candle light dinner?" Sayangnya awalnya aku sempat berpikir seperti itu.

Dasar stupid.

Aku tidak menanggapinya, dan tetap berusaha menarik-narik helmku supaya lepas dari kepalaku. Tetapi dasar helm keparat! Bisa-bisanya bikin aku malu disaat yang tidak tepat seperti ini.

"Dasar norak. Ngelepas helm aja gabisa."

Lalu, Alex membantuku melepas helm (sialan), dan menaruhnya di atas motornya.

"Sama-sama, Berlin."

"Iya, Alex. Makasih."

Aku mengikuti Alex yang berjalan memasuki pintu masuk McDonalds, yang ngomong-ngomong masih rame aja padahal kan sekarang sudah jam 9 malam.

"Mau pesen apa?" Tanya Alex.

"Cheese burger."

"Dari tatapan lo, gue bisa ngebaca. Pasti lo ngira gue bakal traktir lo. Hell, no. Lo bayar sendiri."

"Ih, apaan sih! Jahat banget! Lo udah nyulik gue, nanyain gue mau pesen apa, terus tiba tiba nyuruh gue bayar sendiri? Ampun, deh."

"Kan di rumah gue, gue ga bilang kalo gue mau traktir lo! Lo-nya aja yang kegeeran minta ditraktir!"

"Dasar bipolar lo ya! Di tumblr baik banget, eh giliran udah ketemu langsung jutek. Bunglon lo dasar!"

Aku bisa merasakan orang-orang di McD menatap ke arah ku dan Alex. Aku juga tidak bisa menyalahkan mereka, sih. Kalau aku jadi mereka, pasti aku juga ga bakalan menyia-nyiakan pertunjukan gratis (seperti contohnya perdebatanku dan Alex).

"Sadar diri, dong! Lo juga kalo di tumblr baik banget! Eh, sekarang udah kayak nenek lampir! Lebih serem malah!"

"Gausah bawa-bawa Tumblr!" Seruku.

"Lo duluan yang bawa-bawa Tumblr, dongo."

Apa-apaan si Alex ngatain aku dongo? Dasar nyebelin!

"Gausah ngatain gue dongo, stupid!"

"Lo juga jangan ngatain gue stupid!"

"Lah, yang duluan ngatain siapa?!"

Sepertinya Alex sudah menyadari kalau orang-orang menatap ke arah kami berdua, karena tiba-tiba dia tidak melanjutkan perdebatan (seru) kami dan langsung merangkulku, membuat bulu-bulu di tubuhku (yang ngomong-ngomong lupa ku cukur) naik semua.

"Maaf ya, semuanya. Pacar saya emang suka berisik."

Ew, pacar?! Kalau mau ngaku-ngaku jadi pacarku, langkahi dulu mayatku!

"Ap--"

Dasar Alex keparat! Dia menginjak kakiku!

"Udah, yuk sayang, kita pulang aja." Lalu, secara paksa, Alex menyeretku keluar dari McDonalds dan berjalan menuju tempat dimana ia memarkirkan motornya.

Tepat saat aku ingin membuka mulutku, Alex keburu menyelaku. "Jangan disini! Gue mau mati sumpah saking malunya berantem sama cewek alien macem lo."

"Gue bukan alien!"

"..."

"Gue juga bukan pacar lo!"

"Itu terpaksa, ah stupid diem lo atau ga gue ga mau nganterin lo pulang."

Sepertinya Alex tidak bohong perihal dia malu karena diliatin sama orang-orang berantem denganku. Iya, sih. Sebenarnya aku agak malu juga.

Oke, kayaknya aku memiliki masalah disini.

"Lex?"

Dia menatapku dengan jutek. "Apaan?"

"Gabisa masang helm." Kataku sambil cengengesan, lalu Alex membantuku memakai helm.

Dan jangan bilang padanya, kalau tiba-tiba aku deg-degan saat tangan kami sempat bersentuhan.

••

Forever OnlineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang