take you home.

62 7 2
                                    

Hari ini, sesuatu yang biasanya tidak terjadi, terjadi. Aku bisa bangun pagi tanpa alarm. Biasanya, mataku baru bisa melek kalo alarm ku udah teriak-teriak. Tapi hari ini, mataku bisa melek dengan mudah.

Tapi, sialnya, saat sampai di sekolah, aku baru sadar kalau aku lupa mengerjakan pr sejarah. Itu namanya ajang bunuh diri. Karena Pak Yus, guru sejarah, terkenal dengan hukumannya yang kreatif. Seperti contohnya, disuruh mijetin Pak Yus selama 10 menit, atau ga boleh pake sepatu aka nyeker sampai pulang sekolah (Pat pernah kena hukuman ini). Makanya, pas pelajaran sejarah, ada ajang debat antara aku dengan Pak Yus.

Aku: Pak, maaf saya lupa ngerjain pr.

Pak Yus: Alasannya?

Aku: Lupa, Pak (bayangin muka sok polos).

Pak Yus: Kenapa kamu lupa?

Aku: Ya.... ya lupa, Pak.

Pak Yus: Alasan tidak diterima!

Aku: Ya ampun kan saya biasanya rajin, Pak. Selalu mengerjakan pr (maksudnya nyontek pr orang lain).

Pak Yus: Kamu dihukum mijetin Bapak selama 20 menit!

Aku: Bapak ga adil! Biasanya kan cuma 10 menit!

Pak Yus: Suka-suka, lah. Kan bapak yang memberi hukuman.

Aku: Bapak harus tau, ya. Adil itu merupakan asas pemilu. Masa Bapak ga adil, sih? (padahal pemilu tidak ada hubungannya dengan aku-yang-tidak-mengerjakan-pr)

Pak Yus: Astaga! Bapak lupa! Yaudah, sebagai permintaan maaf Bapak, hukuman kamu Bapak cabut.

Aku: Nah, gitu, dong, Pak!

Untung, deh ga jadi mijetin tangannya Pak Yus yang berbulu itu. Hii, ngebayanginnya aja udah serem duluan.

••

Saat istirahat, seperti biasa, aku makan di kantin bareng Pat. Tapi, tiba-tiba hari ini dia menanyaiku tentang Alex.

"Kemaren lo kemana, Lin sama Alex?" Tanya Pat, lalu menyeruput es jeruk-nya.

"Ga kemana-mana kok."

Aku dan Alex memang kemarin ke McDonalds, tapi cuma kesitu doang, untuk apa diumbar-umbar ke orang lain? Lagipula, disana juga cuma bikin malu.

Ya ampun, kalo inget-inget lagi jadi malu sendiri. Aku ga mau lagi, deh berantem di tempat umum.

"Kata Alex, lo ke McD?"

"Ya kalo udah tau ngapain nanya...."

Pat cengengesan. "Eh, masa semalem Alex nanyain nomer lo ke gue."

"Terus?" Tanyaku sok tidak peduli. Padahal dalam hati, aku kepo berat kenapa Alex minta nomorku ke Pat, padahal kan ada tumblr. Kalau mau ngobrol denganku, kenapa tidak disana aja?

"Jangan-jangan, dia suka sama lo lagi!" Lalu, Pat tersenyum dengan senyuman khasnya. Senyuman yang biasa dipakai kalau ingin ceng-cengin aku.

Aku, yang tidak profesional dalam bidang ceng-cengan cuma bisa menjawab, "apaan, sih!"

"Terus kemaren dia sms lo ga?" Dari matanya, keliatan banget kalau dia antusias.

"Engga sms gue, kok."

Bohong dikit gapapa lah, ya. Daripada makin diceng-cengin. Apalagi Pat orangnya suka kepo. Tapi, dia tetaplah sahabatku.

"Ah dasar Alex ga seru!" Ujar Pat, lalu bangkit dari kursi-nya, berjalan meninggalkan Kantin.

"Udah, yuk ke kelas. Udah mau bel."

Aku tidak menjawab apa-apa, lalu berjalan di sebelahnya.

"Sebenernya, kemaren Alex sms gue, sih." Kataku, saat kami sudah berada di dalam kelas.

"ANJIR DEMI APA?!" Pat teriak kegirangan layaknya orang beruntung yang dapet koper berisi 2 milyar.

"Lah, biasa aja kali." Jawabku santai. Lebih tepatnya, berusaha untuk santai.

Ngomongnya, sih biasa aja padahal kemaren pas di sms udah baper luar biasa.

"Udah, deh jadian aja lo berdua." Kata Pat, sambil tersenyum penuh arti.

"Gamau. Makasih."

"Sekarang, sih bilangnya gamau. Tapi entar, paling lo naksir sama dia." Ujar Pat, yang berhasil membuatku menggelitik pinggangnya.

••

Biasanya saat pulang sekolah, aku dan Pat akan pulang bersama naik taksi, tapi 5 menit 16 detik yang lalu, dia baru saja memberitahuku kalau dia mau pulang bareng Troy, anak basket yang kabarnya sedang pdkt dengan Pat.

Bukannya aku suka gosip, sih, tapi....

Ya, deh aku akui aku suka banget bergosip. Siapa sih cewek yang ga suka ngegosip?

Well, karena Pat mau dianter Troy, itulah sebabnya, sekarang, aku berada di parkiran GIS, sendirian, menunggu taksi untuk datang. Mana sekarang sudah pukul 5 sore, lagi.

Tapi, bukannya taksi yang datang, malah sebuah motor ninja berwarna hitam yang berhenti tepat di depanku.

"Mau ngapain lo disini?" Tanyaku, saat Alex membuka helm-nya.

"Ga ngapa-ngapain." Jawabnya, lalu mengacak-acak rambut coklatnya, untuk memberi efek messy.

Jangan-jangan dia mau nganterin gue pulang lagi?

"Dih? Lo bukannya sekolah?"

"Ya kan gue udah balik, stupid."

Stupid lagi.

"Ya kan gue gatau, plis."

Kayaknya benar, deh Alex mau nganterin aku pulang. Lagian kalau engga, ngapain dia datang kesini?

"Lo ngapain disini?" Tanyaku lagi. Aku bisa merasakan cewek-cewek di sekitarku menatap Alex dengan tatapan (a) siapa tuh? (b) ih ganteng banget!

"Mau jemput Pat."

Lalu, semua harapanku hancur berantakan. Sepertinya, aku tidak boleh geer-geer amat jadi orang. Akibatnya jadi gini, deh. Malu sendiri.

"Oh.... Yaudah."

"Ya enggalah, gue mau jemput elo."

••

Forever OnlineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang