Puisi untuk Indonesia
AMMAR ABDILLAH
Disebut Indonesia atau Nusantara
Bagiku kau lebih dari sekedar negara
Aku tak pernah memilih dari rahim siapa aku keluar
Aku tak pernah tahu di mana aku harus terlahir
Dia Yang Maha Tahu yang berkehendak
Ku jadi putra dari putri negeri ini
Bagiku ini lebih dari sekedar karunia
Bagiku kau lebih dari sekedar Negara
Dia Yang Maha Esa mencipta manusia
Berbeda suku, bermacam bangsa
Demi Sang Esa kita bersatu
Di tanah ini, di negeri ini
Bagiku kita lebih dari sekedar bangsa
Bagiku kau lebih dari sekedar Negara
Kudengar dan kubaca
Tuhan bermisal tentang surga
Kebun dan taman, sungai mengalir
Buah dan bunga bermacam warna
Bocah-bocah riang berlari
Para perawan dan bidadari
Apalah isi kepala para penunggang onta
Mereka bersyair, mereka bermimpi
Kita punya semua di negeri ini
Bagiku ini lebih dari sekedar umpama
Bagiku kau lebih dari sekedar negara
Bisakah bahagia dengan emas dan perak?
Cukupkah hangat dengan obor minyak?
Para makhluk berkulit tanpa warna
Meraba lautan dengan peta buta
Tak tentu arah, tak kenal nama
Tubuh beku karena salju
Lidah jemu dengan keju
Melangkah dan menjelajah
Serakah lalu menjajah
Demi bumbu dan rempah
Cengkeh, lada dan pala
Mereka tua dalam kelana
Di sini tumbuh dan melimpah
Di ladang ini, di negeri ini
Bagiku ini lebih dari sekedar dunia
Bagiku kau lebih dari sekedar negara
Di sana diutus para nabi
Aristo gigih rumuskan norma
Begawan letih karena bertapa
Untuk belajar tutur sapa
Untuk rukunkan tetangga
Mereka mencari, mereka menulis
Kita tahu tanpa perlu membaca
Kita amalkan semua di negeri ini
Bagiku ini lebih dari sekedar bisa
Bagiku kau lebih dari sekedar negara
Siapa pisahkan dunia, jadi timur dan barat
Siapa temukan bahwa bumi itu bulat
Tak ada sudut untuk bundar
Tak ada ujung untuk lingkar
Siang malam mereka bingung akan siang dan malam
Di sini terbit surya, mengapa di sana tenggelam
Mereka merangkak membidik matahari
Hingga sampai di sini, di negeri ini
Bagiku ini lebih dari sekedar cahaya
Bagiku kau lebih dari sekedar negara
Di sana gaduh saling beradu
Mengapa sulit untuk berpadu
Antara raja dan pendeta
Antara istana dan gereja
Antara rasa dan indera
Antara nalar dan warta
Antara ilmu dan agama
Di sini damai lagi mesra
Candi-candi dibangun raja
Raja sendiri pun pertapa
Agama tak datang dengan pedang
Bagai air hujan, bukan banjir bandang
Yang baru atau yang lama
Semua agama, hidup bersama
Di sini, di negeri ini
Bagiku ini lebih dari sekedar berita
Bagiku kau lebih dari sekedar negara
Indonesia atau Nusantara
Biarlah ku panggil kau “asmara”
Tanahmu tumbuhkan pesona
Hujanmu sejukkan suasana
Lautmu memintal awan
Puncak gunung pun bersorban
Pesisir pantai jadi pelaminan
Ombak dan karang bersandingan
Hutan rimba taburkan bunga
Nyanyian burung ramaikan pesta
Angin menerpa rumpun bambu
Semesta larut dalam cumbu
Gunung-gunung kokohkan ikrar
Dan tentu, Tuhan pun mendengar
Kisah terajut di sini, di negeri ini
Bagiku ini lebih dari sekedar cinta
Bagiku kau lebih dari sekedar negara
Disebut Indonesia atau Nusantara
Bagiku kau lebih dari sekedar negara