DP 1

3.4K 102 4
                                    

Shania junianatha memiliki postur tubuh yang tinggi, cantik, bahkan kalau tersenyum ia mimiliki bulan sabit di matanya. shania atau lebih akrab di sebut shanju itu seorang mahasiswa dan juga sedang merintir karir sebagai artis. Sudah hampir 2 tahun ia merintis namun namanya belum melambung tinggi bahkan bayarannya pun masih sangat murah 

Siang ini shania berada di sebuah gedung nampaknya ia ingin melakukan casting sebuah film. Ini sudah hampir 50kali shania melakukan casting sebuah film namun ia tidak pernah mendapatkan peran penting ia salalu menjadi cameo dalam film.

"Shania Junianatha, apa bakat yang mau kamu tunjukan ke kami" tanya sang sutradara 

"Saya bisa memerankan peran apa saja pak" shania selalu percaya diri jika sedang casting

"Sombong juga kamu, yaudah saya mau liat adegan menangis, marah, dan ketakutan. Apa kamu bisa?" 

"Bisa pak itu hal yang kecil bagi saya pak" 

Shania menunnjukan semua bakatnya, memang shania sangat bagus jika sedang berakting tetapi kelemahannya adalah sombong jika casting. produksi house memilih talent bukan hanya bisa berakting tapi juga mimiliki attitude yang baik.

"Menurut saya cukup, kamu tunggu hasilnya minggu depan"

"Terimakasih pak"

setelah keluar dari ruangan itu shania mengambil handphone ia ingin menelpon seseorang

"halo"

"Jadi ketemuan gak?"

"Jadi"

"tempat bisa kan?"

"ya"

"gimana mau dapet jodoh kalo ngomong aja dingin gitu"

"bodo. dah gue lagi ada kerjaan nju"

"yaudah , see you"

shania mematikan telponnya itu. hari ini ia sedang membuat janji dengan teman kecilnya itu, teman yang selalu ada di saat susah maupun senang.  

tak lama shania mematikan telpon itu  ia mendapatkan telpon dari seseorang yang membuatnya tersenyum saat melihat display name.

"Halo nia"

"halo jele"

"kamu udah selesai castingnya? gimana gimana? keterima gak?"

"udah, kamu doain dong biar jadi pemeran utama"

"doa ku selalu untuk mu nia. sekarang kamu mau ngapain?"

"aku mau ketemu sama boby"

"kamu ngapain sih sama boby,
inget ya aku tunangan kamu lho"

"Iya..Iya aku selalu inget sakti, gak ada yang bisa gantiin kamu, jangan cemburu dong. lagi aku sama boby udah gak ketemu lama banget, cuman temu kangen doang"

"oh jadi kangennya sama
Boby Chaesar? gak kangen
sama Sakti Oktavian?"

"yaapun. aku gak ketemu sama boby udah lama banget dan dia baru pulang dari Amerika"

"ya siapa tau kamu
terpesona sama sahabat mu yang ganteng dan dapet beasiswa di Chapman University di los angeles. apalah aku yang gak pinter dan  gak ganteng"


"Ih kamu ngomong apa sih? aku bisa jamin kalo aku gak akan terpesona sama manusia kutub itu"

"yasudah lah yaa"

.

.

.

Boby Chaesar Anadil manusia kutub dan bersahabat dengan albert einstein julukan itu diberikan oleh shania karna sikapnya yang selalu dingin kepada siapa pun dan kepinteran yang menurut shania setera dangan albert einstein. 

shania sedang melamun di sebuah caffe di salah satu mall ternama

"Woy, shan ngelamun aja. Sorry lama banyak kerjaan" boby mengagetkan shania 

"ih boby iseng"

"tunangan lo mana? gue mau kenalan tapi. kok sakti mau ya sama lo?"

"lagi sibuk dia, ya mau lah gue cantik. mana gandengan lo? gakpunya kan?"

"bukannya gak punya tapi gue sedang memilih yang tepat nju"

shanju adalah nama panggilan boby sejak kecil untuk shania nama itu sambungan dari nama shania yaitu SHANia JUnianatha

"Bob, btw lo sekarang sibuk apaan deh? enak di amerika eh malah balik ke sini"

"gue lagi buat projek kecil, dan gue balik kesini biar deket sama jodoh"

"wah siapa tuh? kenalin lah?"

"tenang nanti juga tau"

"cewe?cowo?"

"gue masih demen cewe kali"

"akhirnya selama ini pikiran gue salah"

"sialan"

.

.

.

Boby Chaesar Anadil salah satu alumi Champan Universty los angeles. kehidupannya di amerika memang sudah di bilang sangat sukses, tetapi ia selalu tidak mau memberi tau siapa pun tentang perkerjaannya selama di amerika. ia balik ke indonesia karna ingin membangun perusahan, dan katanya ia balik untuk berdekatan dengan jodohnya 

Boby dan shania baru saja keluar dari salah satu bioskop. hari ini sengaja mereka habis kan berdua karna setelah ini boby akan ribet  dengan urusan projeknya

"bob, tadi filmnya bagus banget. kapan ya gue main film sebagus itu" 

"segitu bagus? menurut gue kurang. gue bisa buat lebih bagus dari itu, dan lo pemerannya"

"imajinasi lo tinggi juga ya bob"

"se-" perkataan boby terpotong mendengar ada orang yang menyapanya

"kak boby" sapa seseorang gadis pada boby

"Anin.." muka boby berubah secara drastis 

"bob lo sehat?" tanya shania

"kak boby apakabar?" tanya anin

"baik, anin juga apa kabar?" jawab boby dengan senyuman

"baik juga kak" anin menatap shania dengan asing

"ehh.. kenalin nih temen aku namanya shania"

"shania" menjulurkan tangan ke anin

"anin. ka boby, ka shania anin duluan yaa"

"silakan nin" anin menginggalkan mereka berdua

"oh jodohnya dia toh. Cocok sih"

"apa sih nju. eh temenin gue kesana bentar ya nju"

"iyaa. bob jangan malem-malem ya gue besok casting"

"casting mulu gak cape?"

"Kalo cape sih baget, kayaknya gue mau pake cara instant deh. lo ada kenalan dukun ga?

"lo serius? gak usah lah nju"

"serius bob"

"gue ada kenalan, entar gue kirimin alamatnya"

"Lo gak ngenterin gue kesana?"

"Duh sory banget gue ada projek"
.
.
.
Typo bertebaran
Jangan lupa vote dan comment

31/03/2018





DUKUN PALSU (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang