DP 3

2K 90 3
                                    

Boby mengantarkan shania menuju tempat casting yang kata boby sih punya sahabatnya

Boby dan shania masih terjabak macet saat menuju lokasi casting. Di mobil itu tidak ada suara apapun hanya ada keheningan saja.

"Nju, gimana? Udah ketemu mbah bace?" Boby mencoba mencairkan suasana

"Udah, kemaren bareng ve. Eh si ve malah suka sam mbah bace"

"Suka gimana?" Boby yang tampak kaget mendengar peryataan dari shania

"Ya, itu dukun bukan kayak dukun deh dia beda banget sama dukun pada umumnya"

"Oh karna mbah bace masih muda, ganteng lagi iyakan? Dan pasti kemaren lo kira mbah bace udah tua, jengotan, rambutnya berantakan bener gak?"

"Bener banget bob. Gue kira gitu"

"Gak semua dukun kayak yang lo pikirin kali nju"

"Kok lo tau sih? Lo sering pake dukun ya?" Mendengar pertanyaan shania membuat boby gelagapan dan bingung menjawab apa

"Hm..eh btw udah sampe nih nju. Lo tinggal masuk aja udah gue daftarin"

"Bob, gue mohon banget sama lo. jangan karna gue lo ngemis sama sahabat lo untuk nerima gue"

"Ngapain anjeer gue ngemis untuk lo"

"Ihh boby mah"
.
.
.
.
Shania sudah berada di tempat casting. Di tempat itu sudah ada sutradara, cameraman, dan asisten sutradara. Berbeda dari casting biasanya, biasanya di setiap casting pasti ada produser yang menilai akting kita.

"Selamat siang pak" ucap shania dengan sopan

"Siang, shania junianatha?"

"Benar pak"

"Sebelum kamu casting saya ingin memberi tau bahwa bahwa ph ini masih baru mungkin untuk bayaran ya tidak seberapa tetapi untuk kualitas film saya jamin akan bagus sekali karna pemilik ph ini pernah berkerja di amerika. Dan jika kamu lolos kamu akan menjadi pemeran utama jika tidak mohon maaf kamu harus berlatih lagi. Untuk pemeran utama kamu akan mendapatkan gaji pokok 45juta belum termaksud dengan royalty."

"Hah? 45juta? Besar sekali"

"45juta termaksud kecil untuk ukuran pemeran utama. Ohiya kelolosan akan diumumkan melalui email."

"Apa saya sudah boleh memulai?" jawab anggukan oleh sutradara itu
.
.
.
MbahBC

"Selamat malam shania...
Hari ini kamu baru selesai casting bukan? Jika ia saya ramal kamu akan lolos. Dan tolong di Ingat pesan saya kamu harus selalu ibadah dan jangan terlalu percaya dengan lelaki. Terimakasih, maaf menganggu mu"

Sebuah pesan yang di kirim oleh mbah bace pada shania

Shania yang sedang berada di mobil bersama boby pun membaca pesan itu dengan suara yang keras sehingga Boby dapat mendengar isi pesan tersebut.

"Doa yang terbaik aja nju. Semoga mbah bace bener"

"Amin bob"

"Nju tadi gue juga nyoba casting dong"

"Aish gaya banget dah. Jadi apaan? Kang supir?"

"Masa tampan gini kang supir sih"

"Tampan sih iya tapi pacar gak punya. Uhhh kacian" cibir shania

"Gak nyambung nih si tante"

Sebuah cubitan langsung mengenai pinggang boby. Ya shania tidak suka dengan sebutan tante, walau mukanya seperti tante-tente tetap saja shania sangat membecinnya.
.
.
.
Sebuah notif dari handphone yang membangunkan shania dari tidurnya. Pada awalnya shania ngedumel saat mendengar suara bising dari handphonenya. Tetapi semua itu diganti dengan senyuman saat ia meliah bahwa ada email yang masuk.

"Akhkkkhhh akhhh mamah aku keterima"

"Mamah shania jadi pemeran utama"

Shania yang telalu senang. Sampai-sampai ia menelpon seluruh teman-temannya

"Akhjkk sayang aku lolos casting aku jadi pemeran utama yang"

"Kamu ganggu aja deh shan, berisik tau"

"Maaf yang"

"Shan maaf juga ya hari ini aku lagi sibuk banget. Tolong ngertiin"

"Yaudah maaf entar aku telpon lagi ya sakti"

Shania sudah mematikan telpon sakti dan Kali ini shania mencoba untuk menelpon boby

"Bob. Gue pemeran utama dong"

"Lho iya kah? Kok sama"

Hah?

"Iya juga pemeran utama cowonya"

"Kok bisa sih orang kaku kayak lo bisa masuk ya"

"Gue gitu artis tamvan"

"Btw entar tanda tangan kontraknya bareng ya bob"

"Iye santai. Yudah Sampai ketemu siang nju"

.
.
.
Boby menunggu shania. Seperti biasa jika boby berada di rumah shania pasti ayah shania akan mengajaknya bermain catur. Menurut ayah shania boby daapat di andalkan daripada tunangan shania yaitu sakti.

Permainan boby dan ayah shania pun terhenti saat mendengar teriakan dari shania

"Boby! Ayo udah siap nih" teriak shania

"Boby di panggil shania tuh. Buaruan nanti di makan lho"

"Ehh siap om"

Boby berlari menghampiri shania ia takut terkena omelan dari shania

"Eh nju ayo atuh" Boby dan shania menuju mobil

"Lo kan dapet peran terus projek lo gimana?" Tanya shania yang sudah duduk di samping boby

"Ya gue masih bisa atur lah"

"Kan jadi keteter bob. Artis itu ribet bob"

"Terus kalo ribet kenapa lu mau jadi artis?"

"Karna gue suka"

"Sama"

Sesampainya di gedung itu boby dan shania langsung berjalan menuju ruangan sutradara tujuan mereka ketempat ini untuk mananda tangani kontrak

"Permisi" unjar shania

"Oiya silakan duduk"

"Terimakasih pak" boby

"Pak sebelum saya tanda tangan kontarak kerja saya mau nanya. Gimana dengan jalan cerita dan siapa penulisnya?"

Sutradara itu menatap boby sebentar lalu berbicara "penulis skrip ini adalah produser film ini dan film ini adalah kisah dari beliau dan beliau mempercaya kalian untuk memerankan sebagai dirinya dan kekasihnnya"

"Siapa produser itu?"

"Beliau tidak mau di sebutkan namanya shania"
.
.
.
.
Typo bertebara
Jangan lupa vote dan comment

25/04/18

DUKUN PALSU (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang