DP 9

1.3K 95 5
                                    

Di hari terakhir shooting shania masih berusaha meyakin kan boby bahwa dirinya telah membuka hati. Shania sadar jika tampa boby ia tidak bisa seperti sekarang.

Dari dulu Boby selalu ada untuk shania disaat suka maupun duka. Saat boby di amerika pun boby sering memberi perhatian kecil contohnya di saat shania ulang tahun boby selalu menyuruh supirnya memberikan kado dan kue tepat pada jam 00.00 dan boby memberikan supirnya 24jam kepada shania tapi shania jarang sekali menyuruh supir boby hanya diwaktu yang genting saja shania menyuruh supir boby. Dulu shania pernah bertanya alasan boby meberika supirnya dan alasan bony agar shania selalu aman jika berpergian kemana saja. Namun semenjak shania berpacara dengan sakti ia mengembalikan supirnya kepada boby

Shania sudah membelikan makanan kesukan boby. Ia menggunakan metode yang sama yaitu memberi boby makanan. Namun Setiap kali shania memberikan boby makanan selalu ada shani di ruangan bobu dan hal itu membut shania merasa risih. Coba saja shani tidak di ruangan boby sudah pasti shania menunggu boby di ruangan itu.

"Siang bob, tumben shani gak ada"

"Entar dia dateng"

"Oh.. nih gue beliin makanan" memberikan kotak makan kepada boby

"Makasih"

"Em.. kok lo sekarang cuek sih sama gue" akhirnya pertanyaan itu lolos dari mulut shania

"Biasa aja"

"Lo udah bukan boby yang gue kenal. Boby yang gue kenal gak pernah sedingin ini sama gue, dia selalu ada untuk gue, dia selalu jaga gue, dia selalu ingetin gue makan, dan dia selalu buat gue jadi orang yang paling spesial. Tapi itu dulu sekarang mana mau dia ngobrol sama gue." Shania meliah boby beberapa detik

"Gue juga bingung salah gue apa. Padahal kan akar dari masalah ini dia tapi kenapa dia yang nyuekin gue ya. Menurut lo gimana bob? Akh sudah lah percuman ngomong sama pengecut" shania meninggalkan ruangan boby

Boby hanya terdiam dan ia ingin menjawab tapi takut salah bicara karna hal itu bisa menyebabkan shania jauh dari boby. Sejujurnya boby cape dengan sikapnya sendiri kepada shania, boby juga merasa bahwa dirinya seorang pengecut yang gak berani mengungkapkan cinta.
.
.
.
Malam ini adalah malam terakhir shooting di hari terakhir ini Shania pulang  menggunakan taksi online. Sengaja ia tidak membawa mobil sebab jalanan jakarta yang sangat macet dan membuatnya males mengendarai mobil.

"Mba kita lewat tol aja biar gak macet"

"Iya pak" jawab shania yang duduk di belakang pengemudi

"Em.. selamat ya mba sebentar lagi kayaknya mba di lamar"

Mendengar itu shania tampak kaget. "Hah? Bapak sok tau nih"

"Lho saya enggak sok tau mba saya bisa emang ngeramal"

"Ah, saya udah gak percaya kayak gitu pak. Kapok saya"

"Yasudah kalo tidak pecaya. Tapi kalo ucapan saya benar mba harus terima orang itu dia jodoh mba"

"Bapak di suruh boby ya?" Shania memajukan kepalanya untuk melihat pengemudi itu dam mastikan kalo pengemudi itu buka boby

"Saya aja ndak kenal mba"

"Yaudah. Kalo bapak di suruh boby bilangin ke dia jangan jadi pengecut dan bikin drama"

"Gimana saya mau bilang mba saya aja gak kenal sama boby"

Suara notif line berbunyi. Bunyi itu berasal dari handphone shania. Ia tersenyum tau boby mengchatnya karna sudah hampir 2 minggu shania dan boby tidak berkabar 

BOBY

Gue baru selesai sama
urusan di produksi

Lo Dimana?

Jangan pulang dulu

Gue mau nganterin lo

Nju!

Gue udah balik

Bukanya lo balik
sama shani?

Gue maunya balik sama lo!

Lo udah sampe mana?

Lo naik apa?

Baru mau masuk tol

Taksi online.

Kok naik taksi online sih
gue udah bilang kalo lo
gak ada yang anter bilang gue
jangan naik taksi online.

Turun gue jemput sekarang!

Apaan deh bob

Gue khawtir

Kali ini nurut nju

Kemaren-maren gak
Khawatir

Iya iya gue turun

cepetan

(Shania share location)

Iyaa

Tungguin!
.
.
.
Sebenarnya setiap shania dan boby berantem mereka tidak pernah lama bertengkar dan teteap berkomunikasi dengan baik.

Boby dengan cepat manaikan kecepan mobilnya ia khawatir dengan shania yang sedang menunggu di minimarket. Untung saja lokasi shooting berdekatan dengan jalan tol  dengan cepat sampai tempat tujuan. Shania suda masuk kedalam mobil boby.

Tidak ada perbincangan di dalam mobil suasana menjadi tegang dan sunyi mereka masih belum terbiasa. Mungkin mereka sudah saling memaafkan tapi untuk seperti semula butuh waktu beberapa hari.

"Maaf" akhirnya boby membuka suara

"Jujur ya.. gue cape banget pura-pura ngejauh dari lo. Gue minta maaf ya nju selama ini gue jadi cowo pengecut yang gak berani nyatain cinta. Gue takut kalo lo tau gue suka nanti gue kehilangan lo. Tapi yang gue pikirin salah nju"

"Yaudah lah lo udah move on kan dari gue? Sekarang tinggal gue yang nyoba moveon dari lo"

"Move on?"

"Iya, sekarang pacaran kan sama shani?"

"Heh? Shani?"

"Iya bob"

"Duh mana mungkin nju Shani itu sepupu gue. dulu waktu dia masih kecilkan kita pernah main bareng sama dia. Lo inget gak sama indira sepupu gue yang di jogja?"

"Inget"

"Nah itu, dia namanya shani indira"

"Lho itu Indira? Cantik banget sekarang"

"Hm. Shanju lo gak perlu move on dari gue yaa. Karna hati gue udah mentok di elo. Izinin gue untuk bimbing lo jadi bidadari surga, gue mau buat lo bahagia untuk selamanya, gue selalu bermimpi disaat gue bangung dari tidur ada lo yang jadi penyemangat hari gue. Pada intinya lo mau gak kabulin mimpi gue?" Boby yang sedang menyetir melihat wajah shania
.
.
.
Typo bertebaran
Jangan lupa vote dan comment

Di bulan yang penuh berkah ini gue mengucapkan mohon maaf jika ada salah. Dan selamat menjalannkan ibadah ramadhan bagi yang menjalankan 🙏

*Detik-detik mau tamat*

17/05/18

DUKUN PALSU (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang