•3•

84 11 4
                                    

Sebenarnya Lisa tak mau berurusan dengan Fandi, apalagi harus menjadi pacarnya.

Alasan macam apa yang Fandi berikan untuk Lisa, bener2 gk masuk akal sama sekali.

Apalah daya Lisa untuk menolaknya, kalau Lisa tidak mau mengikuti permintaan Fandi, maka tiap hari Lisa akan berurusan dengan Fandi. Kapanpun dan di manapun.

Setibanya di rumah, Lisa langsung menuju kamarnya dan membanting pintu dengan sangat keras, tentu saja menghasilkan suara yang sangat keras dan membuat Lenard kaget.

Lenard takut kalau pintunya rusak. Bukan memikirkan adiknya malah memikirkan pintunya. Hadeuh.

Lenard langsung menuju kamar adiknya dengan membawa sejuta pertanyaan.

"Lisa, gue masuk ya"

"Iya kak masuk aja gk di kunci kok pintunya"

Setelah membuka pintu kamar Lisa, Lenard kaget bukan main saat melihat kamar Lisa yang berubah dratis.

Bagaimana tidak, Lisa yang akan cinta dengan kebersihan dan tak tahan jika melihat kotoran sedikit pun, kini Lisa menjadi bodo amat, barang2 nya di taruh dengan tidak beraturan, pokoknya seperti kapal pecah.

"Lisa lu kenapa, lu kesurupan Sa?"

"Diem deh lu kak. Dih, siapa juga yang keserupan, gue gak kenapa2 kok cuma kesel aja"

"Kesel kenapa?"

"Tadi di taman gue gak sengaja nabrak Fandi, dan gue langsung minta maaf. Tapi dia malah ngasih gue syarat yang gk masuk akal, dan kalau gue gak nerima syarat itu gue bakal berurusan mulu ama dia tiap hari. Padahal gue udah minta maaf ke dia. Dan syaratnya itu harus di jawab nanti malam. Frustasi gue kak. Baru hari pertama jadi anak baru udah gini aja cobaannya"

"Emang syaratnya apaan. Kok sampai2 lu bisa frustasi?"

"Gimana gak frustasi, kalau syaratnya harus jadi pacar dia. Emang sarap tu anak, ngasih syarat se enak jidatnya. Bisa gila gue lama-lama. Stres gue kak"

"Set dah, hebat lu. Udah hari pertama udah ada yang nembak. Keren"

"Ihh lu gimana sih, bukannya di bantuin malah nambah stres. Ini tu serius kak. Bantuin gue kek"

"Hehehe. Iya deh gue bantuin. Tapi gue bantuin apa?"

Tiba2 saja muncul lampu ide di kepala Lisa. Lisa langsung membisikan idenya ke telinga Lenard. Dan Lenard langsung menyetujui rencana Lenard. Tepat pukul 20.00 WIB Lisa dan Lenard langsung menjalakan misinya.

"Lisa, hp lu bunyi mulu daritadi"

"Iya  kak"

Lisa lantas langsung mengangkat telepon, Lisa yakin kalau yang menelepon itu adalah Fandi.

"Halo maaf ini siapa ya?"

"Lu pura2 oon apa emang gak tau. Gue Fandi, lu Lisa kan?"

"Oh Fandi. Oh iya lu mau ngomong sama kakak gue ya. Bentar gue panggilin dulu. Kak ini ada telepon dari Fandi, katanya adayang mau di omongin(sambil berteriak). Iya kak"

"Halo. Ada apa ya nelepon"

"Sorry gue salah sambung"

Fandi langsung mematikan sambungan telepon karena kesal dengan kelakuan Lisa yang mengerjainya. Lisa dan Lenard langsung tertawa terbahak-bahak karena berhasil mengerjai Fandi.

Terkadang Lisa dan Lenard bisa bekerja sama, apalagi dalam masalah ngerjain orang. Jangan di tanya pasti mereka berdua akan berkerja sama dengan sangat baik. Tanpa kesalahan sedikit pun.

The MemoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang