03.[tau]

48 26 16
                                    

Mereka berenam sedang memakan cake dengan sangat lahap dan suasana di isi dengan keributan kebahagiaan. Sampai mereka lupa kalau mereka tidak boleh teriak di tengah malam

Mereka masih saja tertawa keras saat ini. Sampai pada waktunya untuk tidur. Semua kembali sunyi karena mereka sudah ke kamar masing masing.

Dan sampai saat ini juga, mereka semua lupa dengan cluenya





"Banyak nih yang mati"

"Gak! Malam ini kita bunuh satu orang aja! "




Arha sedang mendengarkan lagu dikamarnya. Dia belum tidur, karena matanya susah untuk tertidur

Kini arha sedang duduk di atas kasur dengan membelakangi pintu kamarnya. Tiba tiba tangan seseorang menutup mata arha dari belakang

"Aaakkk!! Siapa nih? "

Arha pun memegang tangan yang menutupi matanya. Arha merasakan kalau tangan ini sangat kecil dan lembut. Dan juga memakai gelang

"Angel kan? "




































"Bukan.











Masa angel pake gelang sih? "
























"Suara ini? Gue tau, ini suar-"

Orang ini membekap mulut arha dan menutup mata arha menggunakan kain

Arha terus membrontak. Kali ini arha di tenteng dengan orang yang pastinya ia kenali

Orang ini membawa arha keluar lewat jendela kamar arha. Dan mereka pergi menuju sebuah gudang

-digudang-

"Kalian tega banget sih!"

"Kalo lo gamau ngikutin rencana kami, kami akan benar benar bunuh lo a.r.h.a" ucap seseorang

"Oke, gue jalanin rencananya! "

Apa rencana sebenarnya yang mereka bicarakan? Apakah ada sesuatu yang melukai seseorang? Siapa orang yang membawa arha ini?

Dua orang ini mengikat tangan arha menggunakan tali tebal

"Aw! Duhhh luka nih tangan gue, pelan pelan dong" ucap salahsatu dari antara dua orang ini

Mereka pun selesai mengikat arha dan mereka pun pergi meninggalkan arha dengan tangan yang sudah terikat dikursi

"Lepasin!!!!!! Tolong!! " teriak arha

"Arha! Diem ga lo! Lo besok juga bakalan lolos kok! Tapi harus sesuai sama rencana yang udah lo janjiin tadi! " teriak seseorang dari luar pintu

Arha gemeteran. Gatau lagi harus buat apa. Antara ngikutin rencana jahat atau ga. Kali ini dia benar benar gila, stres. Gimana nggak? Yang buat rencana ini semuanya itu orang yang selama ini dia sayangi.

Dia gatau aja kalau orang itu bisa kejam seperti ini

Ini cukup membuat arha menjadi stres

Penuh tanda tanya dikepalanya sekarang

Arha pun tertidur dikursi dengan tangan yang masih terikat. Ia akan menunggu sampai besok pagi

Akankah mereka melepaskan arha atau tidak?

----

Pagi pun tiba, seluruh penghuni rumah yang besar ini bangun dan keluar dari kamarnya masing masing

Cukup beda kali ini

Karena tidak ada arha

Semuanya masih jalan dengan mata yang masih ngantuk. Tidak tau kalau mereka kekurangan seseorang dirumah ini

Pun, tidak seperti biasanya halwa dan dira yang duluan bangun dan tidur lalu membuat sarapan

Malah mereka yang paling lambat bangun

Kenapa? Ada apa ini? Apa karena mereka terlalu tidur larut malam?

"Maaf ya, gue sama dira belum buatin sarapan buat kalian"

Semuanya mengangguk dengan mata yang masih tertutup

"Kita catering aja biar cepet" ucap dira

Semuanya kembali mengangguk seperti tadi. Ya, masih dengan mata teetutup

Saat ini hanya dira dan halwa saja yang mampu membuka mata mereka

Positive thinking

Mungkin karena sudah terbiasa bangun awal (?)

Dira mengedipkan sebelah matanya kepada halwa

Kenapa?

Tanda ia menyuruh halwa untuk menelpon catering

Halwa pun berjalan kearah telepon berada. Ia menekan nomor telepon dengan jari jemarinya yang luka

Luka(?)

Ia pun mulai memesan catering

13 minute later....

Catering pun datang dengan membawa aroma yang lezat. Dan mampu membuka mata para penghuni rumah

Semuanya berkumpul diruang makan
Dan belum ada satupun yang mengingat arha

Sampai pada akhirnya angel berbicara menanyakan arha

"Arha mana? "

Tiba tiba saja pintu rumah diketuk oleh orang dari luar

Tok tok tok...

"Jawab dulu, arha mana? "

Tok tok tok tok....

Suara ketukan pintu semakin keras

"Jangan dibuka dulu, jawab dulu arha man-"

Tok tok tok tok tok tok..

"Bukain deh sana. Lau buka pintunya"

Laudya berjalan gontai kearah pintu rumah dan memutar kenop pintu

"ARHA!! LO DARI MANA AJA!? KOK PERGELANGAN TANGAN LO LUKA SIH!!!" teriak laudya yang berhasil membuat pasang mata menatap kearahnya

Semuanya pun berlari ke depan pintu
Melihat arha yang lemas didepan pintu sekarang

Tiba tiba

Brukkkhh...

Arha pingsan didepan pintu rumah

Semua panik. Bahkan sangat panik

----

Kali ini gaada yang mati kok. Arha cuma pingsan doang.

Kepo ga sih sama lanjutannya?

Siapa nih yang bunuh???? Hhmmm

Okay byebye yahh

Jangan lupa Vote kalau mau cepat next

Jangan lupa Comment kalau mau tau lebih banyak

Thank u ya yang udah baca cerita ini

Love u ❤

Dont Shout in Midnight!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang