"Bentar,dibaju lo kenapa ada darah? "
Bruukk!!
"Aaaakkkk!!!!! Kok gelap sihh!! Gue dimana!! Laudya! Naura! Halwa! Dira! Arha! Kalian semua dimana!?, ini gelap banget, Gue takuttt, hiks"
"Diem lo"
"Lo siapa!!!! Kenapa gue ada disini! Kenapa gelap banget! Hidupin lampunya!"
"Karena lo orang pertama yang ngelihat darah di baju arha makanya gue bawa lo kesini"
"Tujuan lo bawa gue kesini untuk apa sih!"
"Lo pasti udah taukan siapa yang nimbulin darah di baju arha!?"
"Lo kan!!"
"Nah,karena lo udah tau siapa yang nimbulin tu darah,gue bakal ngurung lo disini"
"Tapi kan gue ga kenal sama lo!!!"
"Hah!lo pikir gue bisa dibohongin apa!?pastinya lo tau lah siapa gue!"
"Bodo amat!dasar keras kepala!mending gue cari jalan keluar sendiri aja!"
"Coba aja kalau lo bisa,gue bakal ninggalin lo disini sendirian,byeee,selamat mencari jalan keluar"
Bruuugghh!
Ia pun keluar meninggalkan Angel didalam ruangan yang gelap
"A-angel"
Loh, disini ada orang lagi ya selain gue? - batin Angel
"S-siapa lo!?"
Angel sangat ketakutan sekarang, ia menggigit bibir bawahnya
"Gue arha"
Perasaan takut yang menyelimuti angel sekarang berubah menjadi perasaan bingung
Kalo ini beneran arha, berarti yang ada dirumah sekarang bukan arha dong? - batin angel
"Bentar, apa lo bilang tadi? Lo arha? Ck! Jangan bohong deh! Jelas jelas arha ada dirumah gue"
"Gel, ini beneran gue arha. Yang lo liat dirumah tadi bukan gue, tapi arwah yang nyamar jadi gue"
"Please stop! Gue sama sekali ga ngerti! Maksud lo arha udah mati gitu?!"
Tak sengaja angel mengeluarkan air matanya
"Nggak gel, dengerin gue dulu. Gue masih hidup, yang dirumah tadi itu arwah orang lain yang nyamar jadi gue. Gue belum mati gel, tapi hampir mati"
Tangisan angel semakin besar, air matanya mengalir hingga leher nya
"Maksudnya? Hiks, please stop! Gue sama sekali ga ngerti hiks"
"Gel, gue sekarang lagi digantung, pergelangan tangan gue juga udah nimbulin darah gel hiks, tolongin gue gel"
Kali ini angel gak bisa terus diam, dia berdiri dan langsung berbicara
"Lo dimana ha? Hiks, gue bakal hiks nolongin lo"
Brughhh!!
"Aaaakkkk!!! Arha! Lo dimana ha hiks, arha lo belum jatuh kan!? Arha hiks, arha jawab gue ha!!!! Hikss ARHAAAAAAAAAA!!!!"
Tangisan angel meledak, ia terduduk, menutupi wajah yang dipenuhi air mata dengan kedua telapak tangannya. Bagaimana tidak? Suara 'brughh' tadi menandakan arha sudah jatuh dari gantungan maut itu dan sekarang arha sudah tak bernyawa
Tiba tiba seseorang menarik tangan angel
"Aaaaakk!!!mpphhh"
Mulut angel di bekap
"Sstt diam gel, ini gue"
"Rafael" ucap angel
"Gue kira lo lupa sama suara gue" ucap rafael yang sekarang sedang membuang muka
"Fael, lo kok bisa disini?"
"Gue juga di kurung sama si brengsek itu! Mau dia apa sih"
"Lo tau dia siapa?"
"Nggak, gue ga sempat liat wajah dia soalnya gelap banget disini. Gue aja di lempar tau ga"
Tiba tiba angel memeluk rafael dari samping dan hal itu reflek membuat rafael terkejut
"Fael, gue takut hiks"
"Jangan takut gel, ada gue kok disini" ucap rafael sambil membalas pelukan angel
Jadi sebenarnya rafael adalah teman masa kecil angel yang sampai sekarang pun mereka masih berteman malah status mereka sekarang lebih dari kata teman, bisa jadi sahabat atau pacar mungkin?
"Fael, gue kedinginan"
"Peluk gue aja, pasti nanti jadi hangat"
"Gamau ah, badan lo bau"
"Yeeee enak aja, wangi tau! Yaudah ni pake jaket gue aja, kebetulan gue lagi pake jaket"
Angel tersenyum, ia sangat bahagia bisa bersama kembali dengan teman masa kecilnya ini
"Tapi nanti lo yang jadi kedinginan"
"Gapapa deh, demi orang yang gue sayang"
Lalu mereka berdua tertawa bersama
Tiba tiba sesuatu yang cair dan amis jatuh tepat di pipi angel
"Aish, apaan nih bau banget"
"Kenapa gel? "
"Ini nih ada air yang jatuh di pipi gue, tapi ini agak menggumpal"
Rafael mencoba menyentuh nya dan ya! Rafael mengetahuinya
"Gel, ini darah"
Angel membulatkan matanya besar "hah!? Darah?"
Deg
Deg
Deg
----Im so sorry guys, maaf banget karna update ceritanya lama
Cerita ini masih tetap genre mystery/thriller kok, cuma aku nambahin romance dikit hehe
Vomment juseyo ❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Dont Shout in Midnight!
Mystery / ThrillerHighest Rank : #3 "jangan teriak kalau gamau nyawanya di ambil! " Kadang orang mengatakan itu ketika ia membenci sebuah teriakan. Atau mengatakan ini "teriak sepuasnya sampe mati! " Atau ini "woi! telinga gue pekak! " Membenci teriakan karna menga...