Fire

87 18 4
                                    

"Apa-apaan ini. Karna Eden dan Primrose yang terlalu lemah semua guardian direpotkan," seru Briar si guardian Api dengan nada marah. Yah, memang itulah kelemahan guardian Api. Mereka kurang bisa mengendalikan emosinya.

"Mereka tidak pernah layak menjadi guardian!" Lanjutnya.
"Tenanglah sebentar, Briar. Jika kau terlalu gegabah, bisa saja mereka mengira kita penjahatnya," balas Lux yang sedikit gentar melihat Briar mulai terbakar.

"Apa! Mengapa mereka bisa berfikir bahwa kitalah penjahatnya! Calla yang sok bijaksana itu dengan seenaknya menyimpulkan bahwa ini ulah seseorang yang berniat jahat kepada Eden dan Primrose," bentak Briar yang semakin terbakar.

"Kau benar. Jika sampai mereka menunduh kita, aku tidak akan tinggal diam!" Balas Lux.

"Fiuit.." siul Briar. Snapdragon pun datang menghampirinya.
"Kau kendalikanlah elemen kita, aku ingin mencari pokok dari masalah ini," kata Briar. Ia pun menaiki Snapdragon dan terbang meninggalkan pusat pengendali elemen Api.

"Apa-apaan ini!" Seru Briar saat mengudara.
"Hutan disekitar pusat pengendali elemen Api hangus? Ini pertanda buruk. Aku dan Lux bisa d salahkan atas melemahnya Eden dan Primrose," lanjutnya.

"Pasti Swann sedang mengunjungi Eden dan Primrose. Aku harus kesana," katanya.
"Snapdragon! Pusat pengendali elemen Bumi!" Perintahnya pada Snapdragon.

Sesampainya Briar di pusat pengendali elemen Bumi, ia dituntun beberapa pengawal elemen Bumi untuk menuju ruang Eden dan Primrose.

"Mengapa kau ada d sini?" Tanya Eden terkejut. Swann d sampung Eden juga terkejut akan kedatangan Briar.

"Dan kau tidak kelihatan sekarat, bukan? Ini membuang-buang waktu ku saja," jawab Briar seraya berbalik badan dan berjalan meninggalkan Eden dan Swann.

"Tunggu! Kau belum menjawab pertanyaan Eden yang satunya. Mengapa kau di sini? Dan dari siapa kau dengar bahwa Eden sekarat?" Tanya Swann dengan penuh selidik.

"Tanyakan saja pada guardian Air temanmu yang sok bijaksana itu," jawab Briar tanpa menghentikan langkahnya ataupun berbalik badan.

"Hei orang angkuh, tidak bisakah kau menjawab pertanyaan kami secara beradab!" Seru Swann.

Briar pun berbalik dan berjalan ke arah Swann. Ia berhenti dua langkah di depan Swann dan melihat Swann dengan tatapan marah,"Calla, ia mengirim pembawa pesan keseluruh pusat pengendali elemen dengan pesan yang menyatakan bahwa si lemah ini sedang sekarat dan kami harus menemukan penjahatnya," kata Briar sambil menunjuk Eden.

 Ia berhenti dua langkah di depan Swann dan melihat Swann dengan tatapan marah,"Calla, ia mengirim pembawa pesan keseluruh pusat pengendali elemen dengan pesan yang menyatakan bahwa si lemah ini sedang sekarat dan kami harus menemukan penjahatnya,...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Apa barusan kau bilang aku lemah? Kau-" kata Eden yang langsung d putus oleh Swann.
"Sudahlah Eden. Tidak perlu mendebat orang seperti dia. Setidaknya kita tahu siapa penjahat yang dimaksud Calla," balas Swann dengan seringai jahat.

"Betul, hanya penjahat yang akan datang untuk melihat keadaan musuhnya setelah mendengar kabar bahwa lawannya sekarat. Tidak kusangka Calla secerdik itu," sahut Eden.

"Jadi kalian mengira aku penjahatnya? Huh?," Kata Briar yang mulai terbakar.

"Ya, itulah yang kami simpulkan. Kau membakar hutan di sekitar pusat pengendali elemen milikmu sehingga melemahkan elemenku. Aku dan Primrose melemah. Tapi Primrose pergi bermeditasi untuk menyembuhkan elemen kami,"
"Dan kau datang untuk memastikan kehancuranku, dasar makhluk angkuh! Aku tahu kau ingin menjadi penguasa dunia ini. Membusuklah engkau di penjara elemen!" Seru Eden dengan marah.

"Kau orang lemah tidak bisa sembarang menuduh ku penjahatnya hanya karena hutan di sekitar pusat pengendali elemen milikku terbakar. Jika aku melakukannya sama saja aku bunuh diri karena kejahatan itu akan terlalu kentara," jelasnya.

"Atau kau memang sengaja melakukan hal itu agar kau bisa menggunakan alasan picik seperti yang telah kau katakan," balas Swann.

"Briar, kedok mu telah terbongkar. Demi semu elemen yang ada di dunia ini, PENJARA ELEMEN KURUNG DIA!" seru Eden dengan penuh amarah.

"Ak-," kata Briar yang tak sempat tertuntaskan karena penjara elemen sudah mengurung dia sehingga suaranya tak terdengar. Api Briar perlahan memadam dan Briar hanya sepeeti manusia biasa.

"Buang dia di dunia manusia," ucap Eden
"Terimakasih Swann," lanjutnya

"Tak masalah. Karena masalah mu telah selesai, ijinkan aku kembali ke pusat pengendali elemen milikku," Balas Swann sopan.

"Tentu. Kirimkan ucapan terima kasih ku yang sebesar-besarnya kepada Calla atas kecerdikannya,"

"Baiklah. Aku undur diri," Swan segera mengaktifkan Ombak Tris dan bergegas pergi.

Di pusat pengendali elemen Api . . .

Lux yang melihat Snapdragon kembali tanpa Briar segera berlari menghampiri Snapdragon dan mengulus-elusnya.

Pelayan-pelayan disekitar Lux menundukkan kepala dengan penuh kecemasan. Terjadi keheningan sesaat.

"Apa yang terjadi? Dimana Briar?" Ucap Lux yang memecah keheningan.
Salah satu pelayan melangkah menghampiri Lux dengan kepala yang tetap menunduk.

"Saya mohon maaf sebelumnya, Lady. Elemen Bumi telah mengirimkan seorang pembawa pesan, tetapi saya langsung mengusirnya setelah mendengar pesannya. Dan saya berencana menyampaikannya kepada Lady," jelasnya

"Silahkan," balas Lux yang berhenti mengelus Snapdragon.

Si pelayan pun menceritakan apa yang terjadi pada Briar di pusat pengendali elemen Bumi. Tiap kalimat membuat Lux semakin terbakar.

"Tidaaaakkkk!!!!" Teriak Lux di akhir pesan yang disampaikan pelayannya.
"Mereka tidak berhak melakukan hal itu kepada Briar-ku," lanjutnya sambil terisak.

Lux terus menangis selama beberapa saat dan tak ada pelayannya yang berani menghentikan tangisan Lux.

Setelah beberapa saat, Lux menyeka air matanya yang berupa api. Ia bangkit berdiri dan berjalan menuju ruang kendali elemen Api.

Pelayannya keheranan melihat sikap Lux yang begitu cepat berubah.

"Tak kan kubiarkan. Akan kubalas," bisik Lux pada dirinya sendiri.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Haii...
Balik lagi nihh sama The Elements
Author emang gasuka berbelit-belit di bagian pengenalan, makanya author langsung nunjukin masalahnya.
Hope you guys enjoy it ^_^
Jangan lupa vote dan commentny yaa..
Love u 😘😘😍😍

And don't forget to Let your dreams take flight 🛫🛫🛫

XOXO

The ElementsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang