Part 27 Dia Kembali

46.2K 1.5K 66
                                    

Jangan lupa tekan 🌟 ya biar lebih semangat ngetiknya wkwkwk (maksa)

Happy Reading...

Alex terbangun dari tidurnya karena suara ponselnya diatas nakas, ia mengambil ponselnya tanpa membuka mata sedikitpun.

"Halo" sahutnya tanpa melihat nama siapa yang menelepon.

"Lex kau ingat Gladys akan datang hari ini bukan,tentu ia sudah mengatakan nya padamu?" ucap seorang wanita paruh baya diseberang.

Alex akhirnya membuka mata dan melihat layar ponselnya untuk mengetahui siapa yang menelepon ternyata Mama nya.

"Lex kau mendengar mama kan?" terdengar suara mama nya mengatakan itu berkali kali karena Alex tidak menjawab.

"Aku mendengarnya Ma" sahutnya malas

"Jangan lupa menjemputnya jam duabelas siang" ingat Mama nya

"Ma tidak bisakah supir saja yang menjemputnya, aku sedang sibuk dikantor" elak Alex

"Kau punya karyawan karyawan handal di kantormu,jadi tidak akan ada masalah jika kau meninggalkan nya sebentar sayang.." tegas ibunya

"Baiklah Ma" Alex menghela nafas dan mengalah saja.

Alex membuang ponselnya dengan sembarang diatas tempat tidur, ia bergegas memasuki kamar mandi dan akan segera berangkat ke kantor.

☆☆☆☆
Aurel juga terbangun karena sinar matahari yang menyilaukan matanya, ia menguap dan menggeliat seperti biasa sebelum membuka matanya dengan sempurna.
Tadi malam Alex mengantarkan nya pulang setelah makan malam disebuah restoran yang cukup mahal.

Aurel duduk diatas ranjang tidur dan memikirkan kata kata Alex tadi malam.

Alex memegang kedua tangan nya dan menciumnya dengan lembut "Aku ingin kau bertemu dengan Mama" ucapnya

"Kau yakin?" tanya Aurel

"Sebenarnya tidak, tetapi aku ingin dia tahu bahwa aku mencintaimu" meski Alex berkata seperti itu tetapi dari mata nya ia terlihat menyembunyikan sesuatu dan Aurel bisa mengetahui nya

"Mengapa begitu mendadak?" tanya Aurel ingin tahu

"Apakah kau merasa begitu?"

Aurel menarik nafas panjang "Yah begitulah"

"Apa kau menyembunyikan sesuatu?" tanya Aurel sambil menatap manik matanya tetapi Alex mengalihkan pandangan nya.

"Tidak ada, baiklah jika kau belum siap aku tidak akan memaksa" ia melepaskan tangan Aurel.

Aurel merasa kelakuan Alex memang sudah aneh.
Tetapi ia tidak ingin memaksa Alex untuk jujur, bukankah pondasi terkuat dari sebuah hubungan dimulai dari kejujuran?

Tetapi sampai saat ini Aurel terus menerus memikirkannya meskipun Alex mengatakan kepadanya tidak ada apa apa yang terjadi.

Aurel mengambil ponselnya disamping bantal dan membaca beberapa pesan yang masuk dari Velin.

Avelin Dita Sandjaya.
Gue kecewa sama lo, apa karena Alexander Adiwijaya lebih kaya dari pada kakak gue makanya lo lebih milih dia dibanding kakak gue.
Bahkan gue liat sekarang lo jadi gadis yang gak tahu malu, didepan orang lo tanpa malu ciuman sama dia.
Gue bener bener kecewa sama lo, lo bukan sahabat gue lagi.

Dan masih banyak lagi pesan pesan yang Velin kirimkan dengan inti yang sama kepada Aurel.
Aurel tak menyangka Velin akan bicara seperti ini padanya. Siapa sekarang yang akan mendukungnya?
Velin sudah membencinya.

AUREL [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang