Part 45 Alexander Adiwijaya

33.4K 1.2K 61
                                    

Pagi itu Aurel memilih untuk berjalan-jalan santai di salah satu taman kota yang sangat indah. Rumput hijau tumbuh memenuhi area taman, di tengah-tengah taman terdapat sebuah kolam buatan berukuran mini. Pohon-pohon juga tumbuh dengan subur, memberikan kesan menyejukkan bagi setiap orang yang ada di tempat itu.

Bunga-bunga cantik yang bermekaran begitu memanjakan mata Aurel

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bunga-bunga cantik yang bermekaran begitu memanjakan mata Aurel. Tangannya pun terasa gatal ingin memetik salah satu bunga di depannya. Di belakangnya Alex sedang sibuk mengeluarkan tikar dan keranjang piknik dari mobil.

"Sayang, hati-hati rumputnya basah. Nanti kau bisa terjatuh." seru Alex di belakangnya dengan khawatir. Rumput itu memang basah karena tadi malam hujan turun cukup deras.

Aurel menoleh dan tersenyum penuh cinta pada suaminya itu. "Iya sayang jangan khawatir."

Aurel terus berjalan menuju tepian kolam buatan yang ada diujung sana, ia tampak begitu cantik dengan dress minim berwarna putih bersih. Alex juga tampak begitu tampan dengan balutan kemeja putih lengan panjang, celana jeans lembut setengah lutut dan sepatu kulit yang membungkus kakinya. Aurel sengaja memilih baju dengan warna yang sama agar terlihat lebih serasi. Awalnya Alex menolak tetapi Aurel mengatakan itu adalah keinginan dari bayi yang sedang ia kandung. Alhasil Alex menurutinya dengan terpaksa. "Apapun untukmu sayang." begitulah kata Alex saat mereka masih berada di rumah tadi.

Aurel mencelupkan satu tangannya ke dalam air kolam, dan mengayun-ayunkan tangannya dengan lembut.

"Sayang hati-hati, kau bisa jatuh di kolam jika terlalu dekat." lagi-lagi Alex berseru dengan sedikit panik.

Sejak Aurel hamil Alex memang manjadi sangat overprotektif. Kadang Aurel sendiri pun merasa risih dengan sikap Alex yang terlalu berlebihan. Padahal Aurel hanya sedang hamil dan dokter mengatakan kandungannya baik-baik saja. Tetapi Aurel juga merasa bahagia atas perhatian yang selalu Alex berikan padanya. Ia merasa menjadi wanita paling bahagia di dunia saat ini.

"Iya sayang, kau tidak perlu khawatir. Aku bisa menjaga diri." sahut Aurel agak kesal.

Aurel berdiri dan merentangkan tangannya, menghirup dalam-dalam udara segar di tempat itu. Tiba-tiba seseorang yang ia yakini adalah suaminya sendiri memeluknya dari belakang.

"Kau sudah selesai membereskan semuanya?" tanya Aurel. Ia menurunkan kedua tangannya dan menggenggam kedua tangan Alex yang berada di perutnya.

"Sudah," sahut Alex singkat "Kau lapar?" tanya Alex.

"Ya sedikit, tadi aku hanya minum susu dan sarapan sepotong roti."

"Baiklah ayo kita mulai berpiknik sayangku."

"Alex, aku ingin es krim." pinta Aurel dengan manja. Selama masa kehamilannya berlangsung Aurel semakin menyukai es krim. Tetapi ia tidak bisa bebas memakan es krim sesuka hatinya karena Alex selalu mengontrol pola makannya. Lama-lama Aurel merasa bukan dirinya yang sedang hamil melainkan Alex.

AUREL [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang