"Din, yang Chelsea omong itu salah. Lo percaya gue kan? Mereka emang ngajak gue buat gabung." ungkap Rara sambil memegangi lengan kanan Dina.
"Nggak tau, Ra. Gue bimbang. Secara mereka itu vemes, cantik, fashionable . Orang bilang gue cupu, bener gue cupu. Mungkin gue udah tau jawabannya apa." Ujar Dina sambil menengok ke Rara. Lalu, ia menepiskan tangan Rara dengan kasar. Tiba-tiba perlahan-lahan air mata mulai membasahi pipi Dina.
"Ck ck ck ck, aduuhh..kok si cupu nangis sih." ucap Chelsea sambil menoel dagu Dina. Dina segera membuang muka dari Chelsea.
"Lo kadang pinter sih, cupu. Lo udah tau apa yang Rara bakal omongin. Makasih banget loh, udah muji kita. Jadi tersanjung gue," tambah Chelsea di barengi tawa Cila dan Clairy di belakangnya.
"Rara pasti milih gue," ucapnya lagi sambil menunjuk dirinya.
"Bukan lo!" tambahnya sembari mendorong bahu Dina.
"Hentiin Chels!!" teriak Rara mengangetkan semuanya.
"Udah, Ra. Nggak usah bela gue. Lo pasti pilih mereka, kan? Lo udah ngerusak persahabatan kita dari kelas sepuluh. Lo udah jadi bagian dari mereka. Gue benci sama lo, Ra!!" tambah Dina sambil menyeka air matanya lalu, tiba-tiba saja berlari meninggalkan Rara yang sangat merasa bersalah. Chelsea terlihat senyum-senyum tanda kemenangan bagi dirinya.
"Ini semua gara-gara lo, Chels." Sewot Rara dengan menunjuk Chelsea.
"Gue?" balasnya sambil terkekeh.
"Lo aja yang nggak jujur. Makanya punya temen kok, cupu sih," imbuhnya. Rara rasa omongan Chelsea sangat hina. Ia telah membuat seorang Rara naik darah dan ingin melampiaskan semuanya. Rara mulai mengepalkan kedua tangannya dan ia rasa kesabarannya sudah habis.
"Lo, tuh yah!! Bikin gue sama Dina berantem!! Gue nggak akan pernah jadi bagian dari geng yang sok, kaya kalian! NGERTI NGGAK!!!" teriak Rara sambil menjambak rambut Chelsea. Cila dan Clairy teriak minta tolong. Teriakkan mereka mengundang banyak penonton. Semua berkerumun menyaksikan Rara dan Chelsea. Ada yang malah dukung salah satu diantara mereka.
"Awww..iya..iya, iya, Ra." Balas Chelsea ketakutan sambil meringis kesakitan. Lalu, Rara melepaskan tangannya. Ia mengibas-ngibaskan tangannya yang udah dipenuhi banyak rambut Chelsea yang rontok akibat jambakan tadi.
"INGET ITU!!" ancam Rara dengan menekankan katanya. Rara segera pergi menembus kerumunan orang yang menonton.
"Gue akan inget. Tapi, lo juga harus inget kalo mulai sekarang dan selamanya hidup lo nggak akan bahagia. Lo udah jadi musuh gue, Ra." Ucap Chelsea dalam hati.
Update lagi. Ada yang udah kesel ama Chelsea? Boleh comment. TY readers. Please, vomment kalian. Walaupun baca tanpa kasih jejak pun tak apa. Karena tanpa readers tulisanku bukan apa-apa.
Salam, naa. Love .
YOU ARE READING
Promise Of 2010
JugendliteraturSebuah cerita yang berisi oleh dua orang yang sama-sama terikat oleh janji. Namun, mereka terpaut oleh jarak dan waktu. Salah satu diantara mereka, yaitu Rara. Berusaha untuk menunggu dan bersama-sama menepati janji itu. Ia tak hiraukan terpaan bada...