Personifikasi bulan April itu baru saja pulang dari Konbini terdekat membeli susu strowberi kesukaannya sejak jaman batu. Aura yang di pancarkannya Arata --nama pemuda tersebut-- nampak bahagia, karena mendapat yang di inginkan. Bersama beberapa potong roti melon pesanan Kakeru, juniornya di Group Idol Six Gravity.
Susu strowberi bagi pemuda bermarga Uduki itu sangatlah penting, bahkan dia bisa mati karena tidak minum susunya selama sehari.
Mungkin Arata sudah masuk ke katagori ketagihan.
Nah, kebetulan sekali persediannya habis dan segera meluncur untuk membeli stok sendirian. Saat melewati gang sempit ketika pulang, Pemuda berambut hitam itu kaget dengan apa yang di injaknya. sebuah kristal berbentuk bulan terbuat dari kaca pecah dan dengan cepat cahaya menyala di setiap retakan tanpa di duga pecahan kecil itu melayang entah kemana keseluruh penjuru kota. Arata hanya bisa cengong, bahkan susu yang di sedotnyapun tanpa sadar sudah terlepas dari bibirnya.
"Apa yang terjadi barusan?" Tanyanya pada diri sendiri.
Dengan suasana sepi di gang, tidak ada orang yang bisa di tanyai. Dengan segera meninggalkan tempat kejadian.
'Mungkin ulah salah satu sihir Shun-san,' Pikirnya.
Masih dengan kegembiraan Arata yang tidak terlukiskan di wajah tampannya itu, tak membuatnya mikirkan kejadian ajaib yang di alaminya beberapa detik lalu. Langkah kakinya berjalan kembali ke Asrama Tsukino. Hanya tinggal beberapa Block lagi sampai, tanpa di duga sesosok Tsukiusa kecil memanggilnya dari belakang.
"Woy Lu! Enak bener ngak tanggung jawab?!" Perkataannya tak semanis penampilannya, pikir Arata saat melihat Tsukiusa berwarna Hitam tersebut.
"Hebat juga Shun-san bisa bikin usa nya bergerak dan berbicara" Arata sangat antusias menyentuh tsukiusa berukuran 12 cm.
"Yosh! Namamu adalah Pure Yamada." Dengan seenak jidat memberi nama Usa Hitam di tangannya.
"Jangan memberi nama seenaknya! Dan lagi kenapa Yamada?!!" Protes Si Maskot kebanggaan Tsukiuta.
"Habis kakimu kotor mirip banget kayak Yamada, temenku. Yang abis main lumpur di sawah." Balasnya.
"Ini kota dudul bukan pegunungan!" Ucap Pure Yamada stress.
"Dengerin ya, aku cuman minta tanggung jawab lu!" Mulai kembali ke topik masalah.
"Eh, aku ngak mungkin memperkosa kamu yang berbentuk Tsukiusa, pure Yamada." Ucapnya agak serius.
"BUKAN TANGGUNG JAWAB SEPERTI ITU DODOL!" Oke, Yamada lelah di Tsukkomi terus.
"Lalu tanggung jawab seperti apa?" Tanyanya.
"Tentang batu kristal yang kau injak beberapa detik lalu, aku ingin kau menemukan semua pecahannya!" Ucapnya serius di tangan Arata, meski wajah imutnya tidak mendukung.
"Kenapa harus aku? bukannya kau sendiri meletakkan seenaknya." Balas Arata yang tidak mau rugi.
"Aku tidak meletakannya sembarangan! Aku cuman sebentar menyimpannya karena kebelet buang air kecil! Dan aku menaruhnya di tepat di atas tong sampah itu!" Ucapnya sebari menunjuk kearah tempat yang di maksud.
"Aku baru tau Pure Yamada harus ke kamar kecil.... Tapi aku menginjaknya ketika di tanah, bagaimana bisa di sana?" Tanyanya heran.
"Mana ketehe... Pokoknya Lu harus ban--"
Sebelum ucapan mulut kecil Tsukiusa itu selesai, cahaya terang kembali terlihat sesudah gang yang dilewatinya. Dan 1000% Majin yakin berdekatan dengan konbini di datanginya. Namun bedanya ada sesosok makhluk yang tidak di kenal datang entah dari mana dan membuat kekacauan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mahou Shoujo, Pure Cherry
FanfictionArata tak sengaja bertemu dengan Tsukiusa yang bisa berbicara dan menamainya --seenak jidat-- Pure Yamada. Kemudian meminta dirinya membantu untuk mengumpulkan serpihan potong bulan dengan cara menjadi Mahou Shoujo! Tsukiuta, Alive dan SQ milik Tsuk...