"Hmm, apa yang kau lakukan... emm... ketika aku pergi?" Spongebob bertanya pada sahabat bintang lautnya dengan mata berbinar-binar.
Bintang laut berwarna merah muda itu tersenyum simpul. "Huaemm.. menunggumu... kembali....."
"HEY, PATRICK GADUNGAN!" Aku merasakan benda keras berbenturan dengan kepalaku. Ugh, apa ini? Mataku melebar melihat botol mineral kosong yang baru saja di lempar dari arah pintu.
"SEAN WILLIAMS!!!" Teriakanku bergemuruh di penjuru kamar. Dengan nyawa yang belum terkumpul dengan sempurna, aku berlari hendak memukul adikku yang sekarang telah berbalik dengan cekikikan seperti nenek lampir.
"MOM!! ADA GRUMPY GRANDMA YANG AKAN MENCEKIK ANAK TIDAK BERSALAHMU INI!!" Teriakan dramatis yang keluar dari mulut Sean membuatku ingin menendangnya ke afrika sekaligus menelannya hidup-hidup. Dasar adik tidak tahu diri.
Mengerjapkan mata berulang kali, aku merasakan pandanganku memudar. Rasa pusing memenuhi kepalaku. Sial. Butuh beberapa saat hingga aku dapat kembali melihat dengan jelas. Aku dimana ya?
"Victoria? Are you awake?" Ibuku muncul dari ujung tangga di bawah, membuatku sadar jika aku sedang berjongkok sembari memegangi kepalaku di pinggiran tangga seperti manula yang kebingungan.
Oh.
Aku bangkit dan meringis. "Morning, mom." Kataku berbasa-basi.
"Morning, honey. Cepatlah mandi, kau akan terlambat."
Halah, kelasku baru akan mulai jam 07.00 dan sekarang masih jam 06.45. Aku masih punya waktu lima belas menit yang panjang.
...
...
Tunggu dulu.
APA?! LIMA BELAS MENIT?? MATI AKU!
***
"MOM, I CANT FIND MY BAG!" Aku berteriak panik, menggeledah kasurku yang sekarang sudah seperti kapal pecah.
"MOM! WHERE IS MY BOOK??" Aku kembali berteriak. Aku mendengar suara derap kaki dari luar kamarku, mungkin itu Mom.
Beginilah jika aku telat bangun. Aku selalu lupa dimana semua barang-barang yang kubutuhkan hari ini. Masalahnya, aku bukan anak rajin yang prepare ini-itu di malam hari sebelum sekolah. Dan akibat dari kemalasanku itu, aku sangat panik sekarang.
Mematung sesaat di cermin, aku menoleh dan menemukan ayahku yang bersilang tangan di ambang pintu kamarku.
"DAD? WHERE'S MOM??"
Seperti yang kalian tahu, aku tidak bisa mengandalkan seorang ayah dalam masalah pelik kenegaraan yang ku alami saat ini.
I NEED YOU, MOM! DIMANA IBUKU ITU??
***
"Kau tahu tetangga kita yang baru itu kan?" Ayahku memakan rotinya. Aku hanya mengangguk-angguk kecil sembari meraih selembar roti dan mengolesinya dengan selai strawberry.
"Ah, kakak laki-laki berambut pirang yang keren itu kan?" Sean menyahut dengan antusias. Aku memutar bola mataku dengan cepat, sangat tidak tertarik dengan bahan pembicaraan mereka pagi ini.
Ibu merapikan rambut pirangku, lalu menoleh pada Ayah. "Namanya Luke Hemmings. Dia anak yang baik."
"Dia sangat pintar lho, Vic." Ayahku tertawa kecil melihat reaksi wajahku yang kesal begitu nama cowok-sialan-menyebalkan itu disebut-sebut.
"Dad akan ke sekolah Sean, ada rapat orangtua disana." Ibuku mengaduk segelas susu sebelum memberikannya pada Sean.
Oh ya? Lalu apa masalahnya dengan itu?
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr. Hemmings || AU
Fanfiction"I love you, girl." "Fuck you, Luke." "I do. You're cool. You're my girl." "Shut up, Luke!" "Nah, call me Mr. Hemmings babe. I'm your teacher now." "WHAT?!" by RantiAdr cover made by @putputmeaw