Disini agak ngebahas ke kehidupannya Luke ya, jadi nanti ada alasan kok kenapa dia bisa jadi guru;3
Happy Reading! *lempar bibir seksi luke*
***
"Vickey, kau bisa tersedak, sayang." Tegur Ibuku. Aku harap di depan Ashton atau Luke aku bisa sedikit menjaga image dengan makan anggun layaknya wanita pada umumnya. Tapi aku tidak bisa. Apa yang aku pikirkan dan apa yang ku lakukan kenyataannya sangat berbanding terbalik.
"Mommy, aku mengantuk." Celetuk Sean dengan mulut yang menguap lebar. Dan tanpa aba-aba dari siapapun, ia pergi meninggalkan meja makan dengan muka melas yang lelah.
"Dia kenapa, Mom?" tanyaku.
Mom tersenyum, "Dia baru saja bertengkar dengan teman sekelasnya. Kau tahu Travis kan? Anak laki-laki yang memiliki rambut cokelat dengan tindik di telinganya?"
Aku berpikir sesaat, namun tidak menemukan gambaran laki-laki kecil bernama Travis itu. "Uhm, tidak."
Mom tertawa, dan langsung bercerita tentang Sean yang mempunyai masalah dengan teman sekelasnya. Jika aku tidak salah dengar, mereka sedang bertanding bola dengan kelas lain pagi tadi. Travis kesal karena Sean bermain lebih baik darinya. Well, Sean memang menyukai sepakbola dan sering bermain bola di halaman belakang rumah, tapi aku tidak pernah memerhatikannya jika ia punya bakat dalam hal itu.
Dan entah siapa yang memulai, mereka mulai main dorong-dorongan hingga salah satunya jatuh tengkurap— memalukan— di hadapan penonton. Aku sedikit bernafas lega karena yang jatuh bukanlah Sean.
Namun membayangkan kejadiannya membuatku ingin terbahak. Dasar problematika anak Sekolah Dasar.
"Aku berani bertaruh besok Sean dan si bocah bernama Travis itu sudah kembali berbaikan seperti tidak pernah ada hal buruk yang terjadi di antara mereka." Komentarku sembari terkekeh.
"Kau harus lebih memerhatikan Adikmu, Vicky. Kau selalu saja bertengkar dengannya. Kau sebagai kakak harusnya mengalah, sayang." Nasehat Mom padaku. Selalu saja begitu. Kenapa harus aku yang mengalah? Kenapa tidak Adikku saja yang menurut padaku?
"Ya, terserah." balasku akhirnya.
"Dia masih sama seperti dulu," celetuk Ashton sembari terkekeh di sampingku. Tangannya mengacak rambut pirangku.
"Berantakan." Gerutuku padanya saat menatap untaian-untaian rambut pirang yang turun jatuh ke wajahku. Dan sontak aku mendengar semuanya tertawa. Apa sih yang lucu?
"Berantakan itu seksi, tahu?" Bisik Ashton saat aku kembali merapikan rambutku agar tidak bertaburan di depan wajah dan hidungku.
Aku menelan potongan Pizza yang ada di depanku, lalu menoleh pada Ashton yang menatapku gemas. "Maaf, tapi aku memang sudah seksi sejak lahir." Ujarku sambil menjulurkan lidahku padanya. Dan Ashton langsung mencubit pipiku keras-keras.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr. Hemmings || AU
Fanfic"I love you, girl." "Fuck you, Luke." "I do. You're cool. You're my girl." "Shut up, Luke!" "Nah, call me Mr. Hemmings babe. I'm your teacher now." "WHAT?!" by RantiAdr cover made by @putputmeaw