Painful # 09

5.7K 636 72
                                    


Part 09

Elang menuruni anak tangga, berjalan perlahan menuju ruang makan dan bergabung bersama teman-teman satu kostnya, yang sedang melakukan ritual sarapan pagi. Di sana sudah ada Roy sambil membaca koran pagi, Galih menyeruput secangkir teh jahe hangat yang memang rutin tiap pagi ia minum. Galih berkata, meminum teh jahe di pagi hari sangatlah bagus, supaya menambah stamina tubuh agar tidak loyo saat melakukan aktivitas. Sementara Togar sibuk pada ponselnya, seraya senyum-senyum sendiri seperti orang gila yang kabur dari rumah sakit jiwa.

Elang yang memperhatikan mereka hanya mendesis, lalu menyeret kursi tepat di samping Roy. Tas sandang yang sejak tadi tersampirkan di bahu kirinya, kini ia letakan di kursi kosong. Seketika Roy, Galih dan Togar menyadari kehadirannya, mereka menelisik seluruh anggota tubuh Elang dari kaki sampai ujung ramput dengan mulut mengangah lebar. Terlihat pakaian Elang sudah rapi, wangi parfum lavender begitu menyengat di hidung mereka, sepatu sport biru terpasang manis pada kakinya, penampilan Elang pagi ini sungguh fervert. Hanya saja wajah Elang tampak cemberut, rambutnya pun kusut seperti tidak pernah terawat selama berbulan-bulan.

"Pagi bro," sapa Roy sambil melipat koran. Namun, matanya masih tertuju pada Elang yang sudah duduk manis di sampingnya. "Kusut amat muka lo kayak belum disertrika aja, lo hari ini rapi banget. Mau ke mana, sih?"

"Ya ... berangkat kuliahlah bego," jawab Elang, sambil mengambil roti juga selai kacang lalu mengolesnya.

"Hah!" seru ketiganya kompak. Mata mereka membulat dan mulut membentuk huruf O. Terkejut apa yang Elang katakan barusan.

Elang berdecak kesal. Melihat ekspresi mimik mereka terlalu lebay di matanya. "Kenapa?"

"Lang," panggil Galih. Ia berdiri, lantas mencondongkan tubuhnya ke arah Elang lebih dekat. "Lo enggak lupa,'kan ini hari apa?" tanya Galih harap-harap cemas.

Elang mengernyit sambil berpikir keras, lalu menggelengkan kepala dengan wajah polos.

"Enggak, emang ini hari apa?"

Gubrakk

Sontak ketiganya terperangah. Memang nasib mereka harus mempunyai teman seperti Elang yang memiliki kadar pelupa dan sedikit goblok. Rasanya, ingin sekali mereka mengarungi Elang, kemudian membuangnya ke laut saking heran dan jengkel melihat kelakuan Elang. Yang dipikir Roy, Galih, dan Togar, Elang hanya pura-pura lupa untuk mengerjai mereka saja. Secara mereka sangat mengenal sekali sosok asli Elang. Elang yang selalu suka berlaku usil, menyebalkan, kalau bicara suka ceplas-ceplos, dan sok polos.

"Lo jangan mulai deh, Lang. Ini masih pagi," ujar Galih kembali duduk dan melanjutkan acara minum teh jahenya. "Enggak asyik tahu dengan candaan lo itu, pake acara lupa pula."

"Yang bilang ini sudah siang siapa? Lo nanya ke gue kayak gitu," sahut Elang mendesis malas.

"Gue nanya, apa lo udah lupa ini hari apa? Emang salah?"

"Ya gue emang enggak tahu ini hari apa, Galih."

"Tuh,'kan bercandanya makin kelewatan." Galih kesal, pagi-pagi seperti ini disuguhkan candaan Elang yang menurutnya tidaklah lucu.

"Sumpah gue benar enggak tahu, dan gue enggak bercanda sama sekali," ujar Elang sedikit meninggikan suaranya, sambil mengebrak meja makan hingga Roy dan Togar terlonjak kaget. "Gue enggak tahu kenapa tiba-tiba gue bisa lupa kayak gini!"

"Sudah-sudah, masalah kecil aja dibikin ribut. Entar yang lain terganggu." Roy meleraikan keributan kecil yang tercipta di antara Galih dan Elang. Membuat ritual sarapan pagi mereka menjadi tidak nyaman.

"Gue kasih tahu, ini hari minggu. Kampus emang ada buka di hari minggu?" tukas Galih sedikit mengejek Elang. "Coba kalian perhatikan, Elang itu sikapnya semakin hari semakin aneh. Pelupanya dia tuh kayak enggak wajar. Ingat enggak kalian? Gue pernah lihat dia masak mie rebus sampe lupa matikan kompor. Untung ada gue, kalau enggak ... tuh kompor gas bisa meledak dibuatnya. Terus, waktu gue minta tolong pesanin bakso, eh malah mie ayam dia beli, dan itu udah sering banget. Terus waktu gue mampir ke kafenya dia, gue pesan mocalate eh dia kasihnya capucinno."

PAINFUL ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang