Lelaki paruh baya
Gang demi gang ditelusurinya
Terik mentari tak lagi dirasa
Hujan gerimis tak padamkan langkahnyaBahu memikul
Peluh berkejaran muncul
Sol sepatu, sol sepatu
Ia berteriak bertalu-taluBila sepi, ia tak peduli
Tak terbersit kaki berhenti
Bayang-bayang sayang sang buah hati
Nyalakan asa laksana api
Tiada surut doa meminta rejeki
'Tuk satu dua sepatu hari iniLelaki paruh baya, tukang sol sepatu
Harinya panjang, dalam langkah satu-satu
Di ujung senja, merapat syukur menuju rumah
Bersambut binar mata, peluk dan senyum cerah
.
Depok, 15 Februari 2018
KAMU SEDANG MEMBACA
Kumpulan Puisi
PoetryKumpulan puisi amatir oleh Vee Ulfia. Dengan puisi, harapan terdengar lebih indah, dan keluh kesah menjadi lebih elegan 😄