Punah

38 2 0
                                    


Tak sengaja kugores rentan itu
Kuhancurkan rapuhnya sekali sentuh
Kutikam dalam-dalam sepenuh belati
Kubenam tajam-tajam di ulu hati

Bukan, bukan pedang yang kuhunus
Bukan pula anak panah meluncur lurus
Namun tawamu sirna seketika
Binar matamu redup tiba-tiba

Bukan, bukan pisau yang berlari
Hanya kata yang terucap dalam sepi
Melukaimu jauh menembus jiwa
Lambat kusadari lukamu begitu nyata

Bukan, bukan aku sengaja menyayat duka
Sungguh sesalku meranggas lara
Namun lidahku terlalu pongah
Lalu maafmu seakan punah

Depok, 5 Februari 2018

Kumpulan PuisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang