SCHOOL LUV AFFAIR

HARUMAN

[ STORY BY audiaparas ]
#basedfromsongff_challenge by luvlymel

Song : BTS - Just One Day

💙💙💙

Pernahkah kalian merasa kesal pada keadaan?

Tanpa kalian menjawab, aku sudah tahu bahwa jawabannya adalah pernah dan sangat sering.

Kenapa aku menanyakan hal itu?
Karena itulah yang aku rasakan saat ini.

Banyak orang mengatakan kalau aku ini tampan. Memiliki tubuh yang ideal dan wajah yang menawan.

Siapapun tidak akan menolak jika diajak berkencan denganku. Dialah gadis yang beruntung bisa memiliki kesempatan itu.

Tetapi, kenyataanya aku tidak sesempurna itu. Rasa percaya diri telah menghilang dalam diriku ketika ada seorang gadis yang berhasil meluluhkan hatiku.

Namanya Kim Yoojung. Gadis itu satu kelas denganku. Bangku tempat ia duduk berada di bangku sebelah kiriku.

Hanya dengan melirikkan mata saja aku bisa memandangnya. Aku tak pernah bosan untuk melihatnya.

Aku suka saat ia tersenyum, aku suka dengan cara ia berbicara. Aku juga suka dengan caranya berjalan. Apalagi saat makan, tidak bisa kupungkiri, dia adalah gadis manis yang sangat doyan makan. Tetapi aku akui ia tetap cantik saat melakukan apapun itu.

Aku memikirkan banyak hal, bagaimana cara agar bisa dekat dengannya.

"Hei Minhyun, sekarang adalah giliranmu. Sampai kapan kau akan terus diam? Hari ini adalah kesempatan terakhir dari kami." Ucap Moon-Bin, teman sebangkuku.

Kepalaku runtuh dan terjatuh di atas meja. "Aku menyerah...." Ucapku dengan pasrah.

Eunwoo mengangkat kedua bahuku. "Astaga Minhyun... kau ini laki-laki atau perempuan? Belum mencoba kenapa harus menyerah?"

"Aku tidak percaya diri...." Keluhku lagi.

Aku, Eunwoo dan Moon-Bin membuat suatu permainan. Sebenarnya tidak sepenuhnya menjuru pada "games" tetapi lebih tepatnya adalah uji keberanian mental.

Tidaklah sulit, permainannya sangatlah mudah. Kami bertiga hanya harus menyapa seorang gadis yang kami suka. Hanya itu saja.

Moon-Bin dan Eunwoo sudah berhasil menjalankan permainan ini. Sedangkan aku sama sekali tidak memiliki keberanian untuk menyapanya walau hanya sekedar berkata "Hai..." sangatlah sulit.

Hampir satu tahun permainan ini mengikutiku, bahkan hanya tinggal beberapa hari lagi kelulusan menjemput kami.

Aku berharap bisa menyapanya sebelum lulus sekolah. Walau hanya satu hari saja ... aku berharap bisa melakukan segala hal bersamanya.