Yoojung berlari dengan cepat ke ruang Osis, dia tidak boleh terlambat sedikitpun. jika dia terlambat lagi maka semuanya akan menyusahkan dirinya. Dia akan dapat hukuman dari lelaki dingin itu.
"Hosh... Hosh..." Yoojung datang dengan nafas tak beraturan akibat berlari. Anggota osis menatapnya prihatin.
"Ah syukurlah aku pikir ketua osis kita sudah berada disini" cengir Yoojung pada temannya dan segera ikutan duduk di samping Saeron.
"Siapa bilang aku tidak disini?" Ujar suara berat di balik pintu masuk.
"Ahh kau membuatku kaget" teriak Yoojung mengelus dadanya karena kaget.
Lee Taeyong ketua osis di Golden High School berjalan dengan wajah datar duduk berdampingan dengan Kim Saeron sang wakil ketua osis.
Yoojung pov
Wajah datarnya itu sungguh membuatku muak. Aku yakin dia akan menghukumku lagi nanti karena terlambat datang. Bahkan dia juga ikut terlambat ahh menyebalkan. Sebenarnya aku tidak ingin berada dalam anggota osis yang menyebalkan ini, bahkan aku bukan golongan orang jenius seperti mereka. Tapi Kim Saeron temanku itu memaksaku untuk ikut anggota osis karena nilai akan di tambah jika memasuki itu. Mau tak mau karena nilai ku yang di bawah rata-rata maka aku harus mengikuti organisasi itu agar sedikit meningkatkan nilai ku yang sangat buruk.
Yoojung pov end
Hari ini anggota osis akan membahas tentang festival yang akan di adakan minggu depan di sekolah ini. Festival itu memang selalu di adakan setiap tahun sekali. Maka dari itu tahun ini harus jauh lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya karena sekolah lain juga akan ikut berpartisipasi.
"Dari banyaknya organsasi, sudah banyak yang mengajukan beberapa lomba yang akan di adakan di Festival" ujar Saeron pada Taeyong.
"Kau benar Saeron, bagaimana menurut kalian? Apa ada masukan juga dari kalian semua?"
"Bagaimana jika rumah hantu?"
"Tidak, itu sudah di ambil anak teater"
"Kalau cerdas cermat bagaimana?"
"Aku setuju"
"Yah tidak banyak yang memilih pertandingan itu"
"Bagaimana jika CCM nya di lakukan yang memiliki nilai di bawah rata-rata?" Usul Taeyong yang di angguki anggota Osis lainnya.
Yoojung yang sejak tadi diam mendengar ucapan Taeyong seketika membuka suara "bagaimana bisa kalian membuat keputusan seperti itu? Kalian pikir akan banyak yang akan mengikuti lomba CCM. Lagian biasanya yang mengukuti lomba itu orang pintar" intruksi Yoojung tak terima.
"Wali kelas juga akan ikut berpartisipasi. Mereka akan memilih murid yang akan ikut dalam lomba" ujar Saeron.
Yoojung benar-benar kesal dengan pendapat semua anak Osis disini. Sebenarnya tidak mengapa dengan lombanya, tapi mengingat jika wali kelasnya memilihnya bagaimana? Jika dia kalah bagaimana? Yoojung memang memiliki nilai di bawah rata-rata.
Melihat kecemasan di diri Yoojung membuat Taeyong tersenyum misterius "kita juga akan memberikan hadiah pada yang menang lomba ini. Kita buat seolah-olah lomba ini yang paling di minati?" Ujar Taeyong lagi.
"Hmmm bagaimana jika hadiahnya tiket konser idol?" Usul teman yang lain.
"Tiket konser idol terlalu mahal" usul yang lainnya.
"Yah kau benar, bagaimana jika yang menang CCM akan mendapat gelar pintar? Lagian kan mereka yang nilai bawah dapat juga mengalahkan yang lainnya" usul Saeron membuat yang lain tertawa merasa lucu. Tapi tidak dengan Yoojung yang mengepalkan tangannya menahan marah. Bagaimana tidak? Tentu dia merasa terhina dengan ucapan Saeron itu.
