Jaehwan menyeret langkah kakinya yang terasa berat ..
Bau obat-obatan dan hawa rumah sakit yang dingin hampir tak dapat dirasakan lagi olehnya.
Jaehwan masuk ke ruangan itu, ruangan yang penuh dengan kesedihan untuk orang-orang yang masih bernapas.
Dilihatnya satu tubuh yang tertutup kain putih ..
Tubuh itu terlihat kaku tak bergerak, tak ada gerakan napas pada dada yang menandakan bahwa tubuh yang terbujur kaku itu sudah tak bernyawa.
Jaehwan membuka pelan kain putih yang menutupi wajah pemilik tubuh kaku tersebut.
Jaehwan tak dapat menahan airmatanya lagi kali ini, tangisnya pecah memenuhi seluruh ruangan.
Hatinya terasa sangat sakit melihat sosok yang terbujur kaku tak bergerak itu benar-benar Minhyun, hyung yang sangat Jaehwan sayangi.
"Hyung .. bangun ! Aku bilang bangun ! Hyung telah berjanji akan menjagaku selamanya ! Hyung berjanji akan melihatku berdiri diatas panggung sebagai penyanyi ! Hyung harus bangun ! Banguunn kataku .. bangun !!!", Jaehwan meraung memeluk tubuh dingin Minhyun sambil sesekali mengguncangnya kencang.
"Hyung jahat .. bagaimana bisa hyung pergi meninggalkanku dengan cara seperti ini .. hyung benar-benar melanggar janji untuk selalu bersamaku .. sudah kukatakan untuk pergi dari rumah itu dan tinggal bersamaku, mengapa hyung tetap bersikeras untuk pulang .. jika aku tahu hyung akan seperti ini, aku akan menahanmu pergi meski hyung akan sangat membenci perbuatanku .."
Jaehwan menatap wajah pucat Minhyun, menyentuh pipinya yang dingin, mengusapnya lembut lalu menciumnya.
"Hyung, aku menyayangimu ..", bisik Jaehwan pelan.
.
.
.
.
.Jaehwan masih mengenakan jas hitam dengan pita putih tanda berkabung.
Matanya sembab dan merah ..
"Appa .. eomma .. Aku permisi kekamar dulu"
"Kau tidak ingin makan siang bersama ?", tanya eommanya.
Jaehwan menggeleng lalu menaiki tangga menuju kamar.
Jaehwan merebahkan badannya keatas ranjang .. melamun mengingat kenangan-kenangannya bersama Minhyun.
Tiba-tiba pintu kamarnya diketuk, eomma nya masuk membawa sebuah kotak yang cukup besar.
"Ada paket untukmu .."
Eommanya meletakkan kotak tersebut disamping Jaehwan tanpa berkata apapun.
"Dari siapa, eomma ?"
"Lihatlah sendiri", eomma nya keluar lalu menutup pintu kamar.
Dengan malas Jaehwan bangun, dia duduk lalu meraih kotak besar tersebut ..
Lehernya tercekat saat membaca nama pengirim yang tertulis diatas kotak tersebut ..
~From : Minhyun hyung~
Dengan cepat Jaehwan langsung membuka paket tersebut dengan perasaan senang serta bingung.
"Bagaimana bisa Minhyun hyung mengirim sebuah paket disaat hyung telah .. tiada ?"
"Apa mungkin Minhyun hyung mengirimkannya sebelum ia .. pergi ?"
Jaehwan melihat sebuah benda ..
"Ini kan .. kamera kesayangan hyung"
KAMU SEDANG MEMBACA
PROMISE ~ [MINHWAN] -END-
FanficMinhyun dan Jaehwan adalah dua sahabat yang saling berbagi tentang mimpi masing-masing meskipun jalan yang mereka pilih jauh berbeda.