Day 3: Let's go Baby

832 107 18
                                    

[Lambat banget yekan :"]

Happy Reading~


Siang ini teriknya matahari pada siang hari membuat seorang pemuda mungil harus berlindung di bawah pohon halaman belakang sekolahnya.

Di sana tidak cukup banyak siswa jadi mampu menenangkan pikiran di tambah angin sepoi-sepoi yang berhembus. Ya mungkin kondisi itu bagus saat langit sedang berawan, tapi saat ini ugh..sangat menyengat.

"Isshh...Jungkook mana sih? Katanya nunggu di halaman belakang, dasar kelinci jelek pembohong!" Pemuda manis dengan name tag-Park Jimin- itu terus menggerutu tanpa henti.

Sampai seorang pria tampan datang tanpa sepengetahuannya dan berhasil mencuri ciuman tepat di bibirnya.

Cup

"Jangan marah-marah terus,baby" Ucap pria tampan itu lalu terkekeh melihat kekasih mungil nya mendelik kesal ke arahnya.

"Maaf, aku terlambat datang tadi ada rapat basket yang harus ku lakukan,baby" Jelas Jungkook alasan mengapa dia terlambat datang.

"Kamu tau gak, siang ini cuacanya lagi terik terus kamu suruh aku nunggu kamu di sini, dan ternyata kamu terambat datang. Kulit aku itu gak bisa terkena sinar matahari terlalu terik Kelinci bandelku~ kan aku sudah beritau" Omel Jimin lagi,dan jangan lupakan tangan kanannya yang kini menjewer telinga kekasih berototnya.

"Aww! Iya baby maaf aku lupa akhh aw baby" Teriak Jungkook kesakitan dengan jeweran Jimin, kecil-kecil begini tenaganya jangan di anggap remeh.

"Kelinci jelek, aku sebal padamu. Jika kulitku kenapa-napa kau harus bertanggung jawab" Ucap Jimin, lalu melihat tangannya yang mulai memerah karena sensitif dengan sinar matahari.

"Mianhae baby" Ucap Jungkook dengan nada bersalah, lalu membuka almamater miliknya dan memasangkan ke tubuh Jimin.

"Kenapa tidak memakai almamater mu hm?"

"Tadi sebelum ke sini aku membukanya karena aku kepanasan, eh waktu aku ke sini aku lupa kalau hari sedang panas" Cebik Jimin dengan bibir di majukan.

Jungkook tertawa melihat tingkah imut kekasihnya. Lalu tangan besar Jungkook terangkat untuk meletakkan kepala Jimin di pundak kokoh miliknya, kemudian mengambil tangan Jimin untuk di genggamnya dalam tangan besarnya.

"Kookie, aku mau tanya"

"Tanya tentang apa?"

"Kenapa kau sering memanggilku dengan sebutan baby kenapa tidak sayang atau panggilan yang lainnya?" Tanya Jimin lalu mendongak menatap Jungkook dengan mata indahnya.

"Eummm...karena kamu itu seperti bayi"

"Bayi?"

"Iya, bayi. Kamu itu harus di lindungi,dijaga,serta di perlakukan dengan lembut. Kalau tidak, ya pasti nangis. Aku naikkan nada suaraku saja sudah berkaca-kaca. Selain itu kamu mungil dan imut apalagi wajah kamu yang mendukung itu,persis bayi" Jelas Jungkook.

"Aku begitu ya? Berarti aku ngerepotin kamu dong, bayi kan gitu"

"Siapa bilang, justru itu yang bikin aku tambah sayang dan cinta sama kamu, walaupun ngerepotin kamu selalu tau cara yang membuat aku merasa tidak kerepotan"

"Tapi-"

"Ssttt diam"

Mendengar perintah Jungkook, Jimin langsung diam tenang dia tidak akan menangis. Malah dengan entengnya dia mainin tangan besar Jungkook yang berurat. Di bolak balik, di pukul, baru itu bedain ukuran tangannya dengan tangan Jungkook.

"Tangan kamu sangat besar" ucap Jimin lalu melihatkan perbedaan tangannya dengan tangan kekasihnya. Jungkook tidak menjawab, membiarkan Jimin terus melanjutkan ocehannya.

"Kamu hitaman ya, sekarang"

"Kamu makin tinggi ya, sekarang"

"Badan kamu juga makin besar,apalagi bahumu"

"Kookie 'itu' kamu juga ikutan besar gak?"

Tuk.

"Awww"

Jungkook mejentikkan jarinya di dahi mulus kekasihnya yang barusan berkata vulgar.

"Kenapa nanya gitu"

"Habis kamu makin besar sih. Jadi kalau aku jalan sama kamu aku terlihat sangat kecil"

"Kalau mau tau, di rumah saja. Nanti kamu ukur-



Pakai mulutmu,baby"

Bruk.

"Kookie jorok,gak suka"

Jimin mendorong badan Jungkook kuat sampai terjatuh. Jungkook tertawa kuat melihat reaksi kekasihnya.

"Siapa yang pertama mulai nanya 'itu'." Balas Jungkook menarik turunkan alisnya bermaksud menggoda kekasihnya.

Akhirnya, mereka menghabiskan sisa waktu istirahat dengan bercanda di bawah pohon ditemani teriknya matahari juga angin sepoi-sepoi yang lewat. Dua orang dengan perbedaan tubuh yang sangat beda, membuat beberapa siswa siswi yang lewat merasa iri dengan pemandangan yang mereka lihat.

Sampai bel yang menyatakan berakhirnya istirahat menyadarkan dua sejoli itu.

Jungkook berdiri duluan lalu mengulurkan tangannya membantu Jimin untuk berdiri dari duduknya.

"aegya kajja aegya"

Pipi Jimin langsung memerah dengan ucapan Jungkook. Namun tetap menerima uluran tangan kekasihnya dengan senang hati.

Ketika Jimin sudah berdiri pinggang ramping pemuda itu langsung di rangkul Jungkook. Jimin yang paham juga merangkul lengan kekar kekasihnya.

"Your mine"

Fin.

BIG HIT I LOP YU!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

BIG HIT I LOP YU!

In Seven DaysTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang