CHAPTER 13; CEMBURU

15 0 0
                                    

"Aku cemburu! Tapi aku tak ber- Hak!"

Reindy berjalan menuju kelas Reina untuk mengijinkan Reina karena ia masih sakit. Saat ia berjalan dilorong menuju kelas Reina, ia bersampingan dengan Reinhard.

"Eh Dek" panggil Reindy. Reinhard menoleh dan mendekati abangnya itu

"Apa bang?"

"Tadi abang mau ke kelas kamu eh tau nya kita jumpaan disini"

"Emangnya mau ngapain?"

"Gini loh, kamu kenal anak baru itukan yang sekelas ama kamu"

"Reina?"

"Hm... ijinin dia yah. Soalnya dia lagi sakit. Udah yah abang gak bisa lama lama soalnya dia takut sendirian di UKS" ucap Reindy setelah itu langsung meninggalkan Reinhard.

Ada perasaan cemburu pada Reinhard. Dia tidak suka abangnya dekat dengan Reina. Namun jika ia mengatakannya langsung terhadap abangnya, alasan apa yang akan dikatakannya? Cemburu? Hufttt.... bahkan Reinhard terlalu gengsi menyatakannya. Baiklah. Lebih baik ia langsung kembali kekelasnya sebelum gurunya curiga jika ia terlalu lama diluar kelas

Reinhard memasuki kelasnya dan mendekati
Pak Budi untuk menyampaikan pesan abangnya itu. Para murid tercengang melihat Reinhard begitu pedulinya dengan anak baru itu. Serta Reindy yang membawanya ke UKS membuat siswa siswi heboh.

Bagaimana bisa pangeran sekolah mereka bisa sepeduli itu dengan anak baru?adek kelasnya?

Reinhard kembali ke tempat duduknya. Ia tidak terfokus pada pelajaran yang sedang dilontarkan oleh gurunya itu. Yang ada dipikirannya kini ialah REINA.

"Aish... kenapa cewe itu ngeganggu pikiran gue sih?!" Bentaknya dalam hati

Mengingat kekhawatiran yang ditunjukkan abangnya itu karena Reina membuat tubuh Reinhard kembali memanas

"Reinhard kamu kenapa? Kamu sakit?" Tanya Pak Budi lembut mengingat bahwa Reinhard tak pernah berulah disetiap mata pelajaran

"Iya pak" ucap Reinhard sambil memijat keningnya. "Saya sedikit pusing" lanjutnya

Sebenarnya Reinhard hanya berakting sakit agar ia dapat keruangan UKS melihat Reina dengan Reindy berduaan didalamnya. Ia benar benar tak menginginkan mereka berpacaran.

Entahlah, semenjak mencintai Reina ia merasa dirinya mulai Egois. Ia hanya ingin Reina untuk dirinya. Ia tak ingin berbagi kepada siapapun. Sifat Posesive nya mulai keluar.

"Baiklah kalau begitu. Reinhard kamu beristirahat lah di UKS. Jo antar Reinhard ke UKS!" Perintah Pak Budi yang langsung diangguki oleh Jojo.

Jojo memapah tubuh kulai Reinhard keluar kelas. Jojo mulai menatap wajah Reinhard yang sama sekali normal dan tak pucat. Bahkan wajahnya masih saja arogant walaupun ia katakan sedang pusing

"Jangan ditatapin terus muka gue. Gue gak HOMO" Ucap Reinhard ketus sambil menekankan kata Homo pada kalimatnya

"Idih... songong" gumam Jojo

"Gue denger"

"Gak duli"

"Sialan!" Kesal Reinhard dan melepaskan tangannya pada punggung Jojo yang sedang memapahnya

"Rei! Lo sebenarnya sakit apa kagak sih?" Tanya Jojo yang mulai kesal dengan tingkah Reinhard yang menurutnya sangat memuakkan

"Enggak! Puas lo?!" Teriak Reinhard dan berjalan meninggalkan Jojo yang sedamg terperangah kebingungan

"Kesambet apaan dah?" Batin Jojo

******

"Jadi gimana? Udah baikan belum?" Tanya Reindy sambil terus mengelus lembut rambut Reina.

Wajah Reina masih pucat dan tak berenergi. Ia tak menjawab pertanyaan dari Reindy. Tubuhnya masih terasa lemas namun ia tersenyum kearah Reindy.

"Maaf yah kak jadi ngerepotin kakak"

"Gak kok. Malahan kakak senang banget bantuin kamu" ucap Reindy membuat pipi Reina memerah karena menahan malu

"Ihh pipinya kayak tomat. Gemess. Jadi pengen cubit" ledek Reindy

"Kakak! Apaan sih!" Tegas Reina untuk menutupi wajah malunya saat ini

"Ihhh jadi pengen bawa pul-"

Ucapan Reindy terhenti karena pintu UKS terbuka dan menampakan wajah Reinhard. Reinhard menatap keduanya dan kembali berjalan. Ia berbaring di kasur sebelah Reina, menarik selimut itu sampai sebatas dada serta memejamkan matanya.

"Maaf ganggu waktu pacaran kalian" ucap Reinhard tanpa membuka matanya

"Dek, lo kenapa? Sakit?" Tanya Reindy yang segera mendekati Reinhard dengan wajah khawatir

"Enggk. Adek cuman mau istirahat doang. Ngantuk!" Ucap Reinhard

"Ouh... abang kira kamu sakit. Bikin khawatir aja tau gak"

"Gak usah khawatirin adek!"

Reina dapat melihat dengusan pasrah Reindy terhadap sikap adiknya yang sangat semena mena itu.

Tapi... TUNGGU!!

"Jadi selama ini Reindy dan Reinhard sepasang abang beradik?" Pikir Reina. "Kok gue baru tau yak?"

Pintu UKS terbuka kembali dan menampakkan wajah Malik dibaliknya ada Fridel. Reina masih dapat melihat wajah kaget Malik.

"Wahhh... ada Triple Rei, Del!"

"Mana mana?"

"Ini nih" ucap Malik sambil menunjuk kearah mereka bertiga

"Wow! Hot news"

"Ehh kuncuk! Berani aja lo macam macam tentang ini gue gorok kepala lo!" Ancam Reindy sambil membuat ilustrasi memotong leher. Malik dan Fridel meneguk ludahnya masing masing takut akan Amukan besar sang boss

"Ampun bos" ucap Malik

"Bos lo dicari tuh" Ujar Fridel dengan nada santai seakan tak takut

"Sama siapa?"

"Siska"

DEG!

REITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang