"Bos lo dicari tuh" Ujar Fridel dengan nada santai seakan tak takut
"Sama siapa?"
"Siska"
***
"Memang benar adanya, cinta dapat merubah segalanya! Mungkin kau tidak merasakan di awal namun ditengah dan akhir"
Semenjak kedatangan Malik dan Fridel yang ingin menjemput Reindy kini hanya ada dua mahluk berlawanan jenis didalam UKS itu
Itu membuat keadaan semakin canggung, apalagi tentang kejadian kemarin yang tak dapat Reina lupakan karena sangat malu
Ia tertangkap basah menatapi Reinhard dari jendela kamarnya
"Lo tetangga gue yang baru kan?" Tanya Reinhard berbasa basi tanpa mengalihkan pandangannya ke atap UKS
"Ya" jawab Reina singkat sambil mengangguk walaupun ia tau jika Reinhard tidak akan bisa melihatnya dan hal bodoh itu tetap saja dilakukannya
Reinhard yang sangat jarang berinteraksi bersama teman temannya sangat sulit untuk memulai percakapan dengan Reina
Apalagi ia menaruh hati pada Reina yang membuatnya semakin gugup.
Keadaan kembali hening dan keduanya sama sama tidak mengeluarkan sepatah kata pun
"Hmm... kalo boleh tau lo ada hubungan apa yah sama Bang Reindy?" Tanya Reina yang sudah tidak tahan karena menanti jawaban itu
"Kami abang beradik" jawab Reinhard ketus karena tidak terbiasa mengobrol terlalu panjang dengan Reina setidaknya belum
"Ohh"
"Kalo lo ada hubungan apa sama abang gue?" Tanya Reinhard dan memiringkan kepalanya menatap Reina yang membuat Reina salah tingkah
"Gaada. Bang Reindy tadi cuman nolongin gue kok" Jawab Reina membalas pertanyaan Reinhard
"Setidaknya gue masih ada kesempatan buat maju" batin Reinhard
Keduanya kembali terdiam dan tak ada yang membuka percakapan.
"Hm... Rei-"
"Jangan panggil Rei, berasa manggil diri sendiri tau gak" potong Reinhard
"Jadi gue manggil apa?"
"Mmm... panggil Ael aja"
"Hah? Ael? Emang nama lo ada ael nya yak?"
"Ck nama gue kan Reinhard Afelino Clison Dricker! Gue ambil nama Afelino kalo disingkat jadi Ael. Ribet banget sihh" gerutu Reinhard dengan wajah kesalnya sedangkan Reina hanya membulatkan mulutnya dan ber "oh" ria. Namun dalam sekejap ia menyadari sesuatu yang membuat matanya melotot
"Waittt... apa lo bilang? Clison?" Tanya Reina dengan suara melengkingnya. Reinhard hanya mengangguk sebagai jawabannya
"I-itu kan... nama keluarga gue" ucap Reina dengan wajah berfikir dan takut secara bersamaan. Yang ia takutkan hanyalah ia akan diledek oleh si kutub es sekolah ini.
"Emang nama kepanjangan lo apa?"
"Reina Farelyn Clison"
"Paling juga kebetulan. Lagipula nama keluarga gue Dricker bukan Clison"
"Oh"
Dibalik percakapan mereka ada seseorang yang telah mendengar segalanya. Yang merasa hatinya sakit dan juga akan kehilangan sosok itu.
"Lo udah memecahkan satu teka teki itu, dek. Abang harap kau jangan terlalu cepat menyadarinya, abang belum siap kehilanganmu. Abang belum siap, abang masih takut" gumam Reindy lirih
Dengan keberanian penuh ia memasuki UKS itu, wajah yang ia buat masa bodo itu tidak memancing kecurigaan Reinhard dan Reina.
"Ahh ya... lo berdua udah mendingan belum?" Tanya Reindy dengan bola mata yang bergantian memandangi Reinhard dan Reina
"Aku udahan kok kak, aku mau balik ke kelas aja"
"Ehh gak usah, lagiankan bentar lagi bel istirahat entar aja ama gue" ucap Reinhard yang langsung duduk begitu melihat Reina yang ingin beranjak dari tempat duduknya
Reindy melotot tak percaya akan sikap adiknya yang sangat jarang peduli dengan sesamanya, apalagi jika ditatap lewat matanya ada yang berbeda dengan Reinhard.
Ada keindahan dan pengharapan yang muncul dari balik bola mata coklat itu
"Apakah Reinhard menginginkan Reina juga?"
KAMU SEDANG MEMBACA
REI
FanfictionJika cinta memang indah maka bagaimana dengan cinta terlarang? Cinta yang sangat dipantangkan untuk siapapun. Apapun yang ia rasakan pasti sangat kosong begitu mengetahui kenyataannya Ini adalah kisah percintaan tentang Reinhard, Reina, & Reindy. S...